Pamanku Kesalahanku

Jangan Bicara Lagi, Menikahlah!



Jangan Bicara Lagi, Menikahlah!

0Suara Xie Xize sedikit serak, sangat rendah dan terdengar manis. Ia mengatakan beberapa kata dengan sangat jelas, sehingga bisa terdengar sangat jelas di ruang tamu sekecil ini.     
0

Mo Yangyang yang sedang keluar kamar mengejar Xie Xize sambil membawa kacamatanya, lututnya langsung melunak dan ingin berlutut setelah mendengar jawaban Xie Xize itu.      

Xie Xize menahan pinggang Mo Yangyang, "Ada apa? Kamu lelah?"     

Otot-otot di wajah Mo Yangyang berkedut. Hal yang paling ditakutinya pun akhirnya terjadi. Dalam hati, ia ingin sekali menutup mulut Xie Xize, 'Bisakah kamu diam dan berhenti bicara?!'     

'Hah! Lelah?'     

'Lagi pula, apakah kamu ingin membuat mereka salah paham?'     

Sungguh, Mo Yangyang hanya bisa menyampaikan kekesalannya dalam hati.     

Napas Kakek dan Nenek Han pun tampak terengah-engah, seakan tidak tahan dengan perubahan situasi yang mendadak ini.      

Nenek Han mengulurkan tangan dengan gemetar untuk menunjuk Xie Xize, "Kamu...Bukankah ayah anak itu sudah mati?...Bagaimana bisa... muncul lagi?"     

Xie Xize memegang pinggang Mo Yangyang, lalu berkata kepada kedua orang tua itu, "Maaf, ini semua tanggung jawabku!"     

"Dulu aku telah membuat Yangyang salah paham, dan membuatnya sakit hati. Sebelumnya aku malu pada dia dan anaknya. Aku berharap bisa memberikan kompensasi yang baik kepada mereka selanjutnya!" Tambah Xie Xize.     

Selama pria itu berbicara, Mo Yangyang tidak hentinya menatap Kakek dan Nenek Han dengan tidak berdaya. Ia ingin menggelengkan kepala, tetapi tidak berani.      

Ia hanya berani menganggukkan kepala, berharap dapat meyakinkan keduanya bahwa Xie Xize adalah lelaki bajingan. Ia tidak menduga bahwa pria ini benar-benar sengaja melakukan kesalahan semacam ini.      

Bahkan saat ini, Xie Xize secara khusus menanti Kakek dan Nenek Han dapat merespon perkataannya!     

Kakek Han pun menimpali dengan kesal, "Tunggu sebentar… jangan bilang tentang kompensasi dulu. Kamu harus menjelaskan sejelas-jelasnya dulu tentang masalah ini!"     

Xie Xize menggosok ringan poni Mo Yangyang sebentar, "Kamu masuklah dulu, aku mau bicara dengan kakek dan nenek."     

"Bukan…"     

Xie Xize memotong dengan suara lembut, "Sayang, patuhlah. Serahkan padaku, tidak perlu mengkhawatirkanku!"     

Sikapnya begitu lembut, dengan mata cerah yang menunjukkan tatapan yang amat memanjakan tiada habisnya.      

Tatapan itu membuat orang dapat merasakan perasaan seperti… 'Bisa ditatap olehnya seperti ini adalah hal yang paling membahagiakan di dunia.'      

Namun, Mo Yangyang saat ini hanya ingin mengatakan, 'Siapa yang mengkhawatirkanmu? Aku malah khawatir kakek dan nenek akan termakan oleh trik jahatmu!?'     

Xie Xize mendorong Mo Yangyang ke dalam kamar tidur, lalu menutup pintunya.      

Mo Yangyang memunculkan wajah pahit dan menampar rambutnya dengan keras. Ia tidak tahu alasan dirinya selalu merasa seolah-olah hidupnya benar-benar di luar kendali, lalu melesat ke arah yang mengerikan dan tidak bisa menahannya.     

Sejak awal, Mo Yangyang sudah berniat untuk tidak mendekati Xie Xize. Bila perlu ia ingin menjauh sejauh mungkin.      

Sayangnya, tidak peduli besarnya usaha yang sudah dikeluarkannya, itu tetap sia-sia.      

Lihatlah sekarang, Xie Xize sudah berdiri di dalam rumahnya, berbicara dengan Kakek dan Nenek Han di luar kamar!     

Mo Yangyang bersandar di daun pintu. Kepalanya mendobrak pintu dua kali.     

Xie Xize si iblis itu… pada dasarnya tidak bisa mempermainkannya.      

Di luar pintu, Xie Xize yang sudah duduk, mendengar suara pintu yang didobrak. Ekspresi sedih kemudian muncul di wajahnya.     

"Begitulah dia, selalu mengkhawatirkanku, membuatku semakin merasa bersalah."     

Jika Mo Yangyang mendengar kata-kata itu, ia akan bergegas ke depan tanpa mengucapkan sepatah katapun, lalu lanjut mencakar wajahnya!     

Wajah kakek dan nenek Han langsung marah.      

"Lalu kamu membuatnya salah paham sejak awal! Apakah kamu tahu betapa sulitnya dia datang ke Jinchuan sendirian sebagai seorang gadis?"     

"Tanpa uang dan kondisinya juga sedang hamil. Selain itu, masih banyak orang yang ingin mengganggunya. Kamu tahu? Saat aku pertama kali melihatnya, dia sedang hamil, bahkan dalam keadaan tubuh yang sangat kurus… kamu…"     

Nenek Han semakin menggebu-gebu, hingga pada akhirnya matanya memerah.      

Tangan Xie Xize perlahan mengepal erat.      

Lalu ia berkata, "Maafkan aku…."     

Xie Xize memang punya banyak trik untuk menipu dua orang tua ini, yang bisa membuat mereka memperlakukannya layaknya anak sendiri.      

Namun sekarang, ia tidak bisa mengatakan apa-apa selain satu kata maaf.      

Nenek Han terengah-engah, "Kamu tidak perlu membuat alasan. Yangyang kami sudah terlalu menderita dan menerima banyak penghinaan. Kamu harus bertanggung jawab. Jangan katakan apa-apa lagi, resmikan pernikahan kalian!"     

Xie Xize langsung tercengang.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.