Pamanku Kesalahanku

Paman Kelima Memakaikan Kaos Kaki



Paman Kelima Memakaikan Kaos Kaki

0Mo Yangyang tampak muak dengan tatapan Xie Xize kepadanya.     
0

Walau demikian, ia segera ingat ketika Xie Xize menggendongnya di pesta amal waktu itu!     

"Aku hanya menggendong satu perempuan saja dalam hidupku!"     

Mengingat ucapannya itu, wajah Mo Yangyang memerah sedikit demi sedikit!     

Xie Xize merapikan lengan baju kusut yang dicengkeram oleh Mo Yangyang.     

"Buka pintunya!"     

Mo Yangyang pun menjawab dengan patuh, "Oh… oke…"     

Ia segera berlari membuka pintu.      

Di kamar tersisa Xie Xize dan Latiao, serta Lan Dongzhi yang masih pingsan.      

Xie Xize menyapu pandangannya ke sekeliling ruang kamar. Tubuhnya yang tinggi dan besar menyebabkan kamar ini terasa sempit, terlihat tidak simetris.      

Ia berkata, "Pagi nanti aku akan menyuruh orang mengirim ranjang besar ke sini!"     

Ekspresi Latiao tampak waspada, "Buat apa? Mama dan aku tidak membutuhkannya."     

Xie Xize menjawab, "Aku yang membutuhkannya!"     

Latiao pun menatap dengan terkejut!     

"Kamu…"     

Lelaki tua ini sudah mulai berpikir untuk menguasai kamar ini dan berniat mengusirnya.     

Latiao sangat marah, "Hng, aku tidak akan membiarkanmu mendapatkan yang kamu inginkan."     

Xie Xize mengulurkan tangannya dan menjambak rambut kusam di kepala Latiao, "Sudah empat tahun tetapi masih ingin tidur bersama mama, apa kamu tidak merasa malu?"     

Emosi Latiao meningkat, "Memangnya kenapa kalau usiaku sudah 4 tahun? Berapa umurmu? Kenapa kamu masih ingin tidur bersama Mamaku…"     

Belum selesai bicara, Mo Yangyang masuk membawa pengawal.      

Xie Xize meminta, "Gendong orang itu."     

Pengawal itu buru-buru membungkuk lalu menggendong Lan Dongzhi dan membawanya pergi.     

Mo Yangyang hendak mengikuti pengawal itu, tetapi ujung bajunya ditarik Xie Xize.      

"Tunggu sebentar."     

"Aku mau pergi, aku harus ikut." Mo Yangyang mengira Xie Xize melarangnya ikut, jadi dirinya sedikit cemas.     

Xie Xize mengabaikannya, lalu membuka lemari dan membolak-balik pakaian di dalamnya seolah-olah dirinya berada di rumahnya sendiri.     

Mo Yangyang dengan cepat bertanya, "Apa yang kamu lakukan? Jangan membolak-balik secara sembarangan, aku …"     

Sudah terlambat untuk protes, Xie Xize sudah membolak-balik di bagian pakaian-pakaian dalam Mo Yangyang.     

Suasananya agak memalukan untuk sementara waktu. Wajah Mo Yangyang pun sampai merah merona.     

Xie Xize dengan tenang meletakkan mantel di tangannya, lalu melepas kancing yang terbuat dari kayu di samping mantel panjang itu. Ia berjalan menuju Mo Yangyang.     

Wajah Mo Yangyang memerah, "Aku… aku sendiri saja yang memakainya…"     

Xie Xize langsung menolak, "Jangan bergerak!"     

Ia meraih lengan Mo Yangyang dan mengenakan mantel itu secara langsung.     

Latiao menggosok perutnya. Padahal dirinya tidak makan apa-apa, tetapi mengapa Latiao malah merasa kenyang dengan kemesraan mereka di tengah malam begini?!      

Mo Yangyang mendesak, "Paman Kelima, ayo cepat kita pergi…"      

Xie Xize mengabaikannya. Ia membuka laci di lemari dan mengeluarkan sepasang kaos kaki.     

Ia berjalan ke Mo Yangyang dan berjongkok, "Ulurkan kakimu!"     

Wajah Mo Yangyang panas dan semakin memerah, bahkan telinganya terasa seperti mengeluarkan uap!     

Ia gemetar, "Paman Kelima, aku bisa sendiri…"     

Xie Xize langsung meraih kaki kirinya, meletakkannya di lutut. Kemudian, ia memakai kaus kaki dengan hati-hati. Selanjutnya kaki kanannya!     

Gerakannya tidak mahir, tetapi sangat tulus dan lembut.     

Xie Xize, tuan muda kelima Keluarga Xie yang sangat terkenal. Begitu banyak orang di Kota Xia yang menganggapnya sebagai dewa, tapi kini dirinya membungkuk dan memakaikan... kaos kaki kepadanya!     

Jika ini dilihat oleh orang lain, orang itu mungkin tidak akan percaya dengan ini!.     

Jika demikian, para dewa akan menundukkan kepala kepada Mo Yangyang!     

Jantung Mo Yangyang tidak pernah berdetak secepat ini. Untuk sesaat, Mo Yangyang benar-benar memiliki pikiran gila di benaknya. Jangan-jangan Xie Xize benar-benar memperlakukannya seperti….     

Tidak, pasti tidak mungkin.      

Mo Yangyang berpikir, bahwa perbuatannya ini mungkin karena ada Latiao di sekitarnya!     

Latiao pun membatin, 'Sial, aku kenyang setengah mati oleh kemesraan papa mamaku!'     

Xie Xize kemudian berdiri, "Ayo pergi!"     

"Tunggu sebentar!" Latiao mengulurkan tangannya dan menatap Xie Xize, "Aku! masih ada aku!"     

Xie Xize menundukkan kepala, "Berapa umurmu? Apa kamu tidak punya tangan untuk memakainya sendiri?!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.