Pamanku Kesalahanku

Lihatlah, Betapa Jahatnya Kamu!



Lihatlah, Betapa Jahatnya Kamu!

0Mo Yangyang dengan hati-hati menggenggam kelingking tangan kiri Xie Xize dan menuntunnya berjalan perlahan ke kamar tidur!     
0

Ini kali pertama bagi Xie Xize menginjakkan kaki di tempat tinggal Mo Yangyang yang sekarang.     

Ruangannya memang tidak terlalu besar, juga tidak lebih dari 80 meter persegi. Ada dua kamar, sebuah ruang tamu, dapur, dan kamar mandi. Luasnya tidak sebesar laboratoriumnya, hanya butuh beberapa langkah saja sudah sampai di ujung ruangan.      

Namun langkah ini adalah langkah paling bahagia yang telah dilakukan Xie Xize hingga saat ini dalam hidupnya.     

Ia berpikir, itu terjadi karena yang menggandeng tangannya adalah Mo Yangyang.      

Ke manapun Mo Yangyang ingin membawanya, bahkan jika ke tebing ataupun duri neraka, ia tidak ragu-ragu untuk mengikutinya!     

Xie Xize menatap gadis kecilnya.     

'Mo Yangyang, lihat! Betapa jahatnya kamu!'     

Bahkan jika tidak melakukan apa-apa, itu memungkinkan Xie Xize untuk maju dengan berani!     

******     

Mo Yangyang menjilat beberapa area kering di bibirnya. Hal ini tampak mendesak, ia pun mengulurkan tangan untuk mendorong pintu kamar tidur.     

Cahaya kamar tidur bersinar. Latiao yang duduk di samping tempat tidur tersenyum dan melambai pada Xize Xize, "Selamat malam, Paman Xie. Selamat datang di rumahku!"     

Tatapan Xie Xize jatuh dari tubuh Latiao ke Lan Dongzhi yang terbaring di sebelahnya.     

Senyum di wajahnya memudar, matanya yang coklat kekuningan menyipit, seakan menyembunyikan cahaya dari bagian bawah matanya!     

Xie Xize otomatis tahu identitas Lan Dongzhi.      

Ya, orang ini adalah sahabat Mo Yangyang. Waktu itu dirinya juga tiba-tiba menghilang.      

Xie Xize tidak bermaksud menganggap Lan Dongzhi sebagai satu-satunya orang yang bersalah. Hanya saja perempuan itu tidak bilang bahwa Xie Xize telah mengirim seseorang untuk mengikutinya dalam waktu yang lama, sayangnya hal itu tidak menghasilkan suatu kemajuan.     

Ya, perempuan ini pintar dan licik!     

Juga sombong.      

Katanya, keponakan Xie Xize memperlakukannya secara berbeda!     

Hanya saja, kenapa Lan Dongzhi tiba-tiba datang ke Jinchuan?     

Mo Yangyang merasakan napas Xie Xize berubah. Kemudian, ia memandang Latiao dengan ketakutan dan tampaknya sedang meminta bantuan.      

Latiao pun berkedip kepadanya dengan maksud, 'Mama jangan takut, ayo! Bukankah dia laki-laki? Bujuk dia!'     

Mo Yangyang ingin membiarkan Xie Xize memeriksa Lan Dongzhi secepatnya, Oleh sebab itu, ia berbisik, "Paman… Paman Kelima…"     

Xie Xize menyela, "Merindukanku?"     

Mo Yangyang menyusutkan lehernya, "Ng…"     

Xie Xize bertanya lagi, "Ingin bertemu denganku?"     

Mo Yangyang menggigit bibir sambil mengangguk, "Ng…"     

Xie Xize mengulurkan tangan dan mengangkat dagu Mo Yangyang, "Kalau begitu, biarkan aku melihatnya. Aku ingin tahu, bagaimana perasaanmu saat merindukanku? Lalu, apa yang ingin kamu lakukan setelah bertemu denganku?"     

Wajah Xie Xize sangat datar, tatapan matanya juga tenang!     

Melihat adanya Lan Dongzhi, Xie Xize pada dasarnya tahu yang sedang terjadi.     

Xie Xize sangat memahami Mo Yangyang.     

Ia tiba-tiba menelepon, dengan sikap yang tidak biasa.     

Anehnya meski tidak biasa, ia tahu bahwa kata rindu yang diucapkan perempuan ini hanyalah jebakan,      

Walau demikian, ia tetap merasa senang!     

Bahkan jika dijebak oleh rencananya, asalkan rencana itu dibuat oleh Mo Yangyang, maka apa yang bisa dikeluhkannya?     

'Gadis kecilku, apa lagi yang bisa kulakukan selain memanjakanmu?'     

Haruskah memukulnya?     

Ah, pria ini tidak akan rela!     

Hanya saja…     

Ia harus memberinya pelajaran. Jika ingin membuatnya bersikap baik, maka harus diberi pelajaran!     

Hanya saja, pada akhirnya hatinya jadi kecewa. Ia akan berpikir... kapan kalimat 'aku merindukanmu' bisa menjadi kenyataan?!     

Mo Yangyang dengan gelisah berkata, "Paman Kelima…"     

"Apakah kamu ingin aku membantumu memeriksanya?" Tanya Xie Xize.      

Mo Yangyang mengangguk dengan penuh semangat, "Paman Kelima, kamu sangat baik. Waktu itu kamu membantuku memeriksa tubuhku. Di dalam hatiku, kamu adalah yang terbaik, jadi... hal pertama yang aku pikirkan adalah kamu!"     

"Kalau begitu, memohonlah kepadaku!"      

Mo Yangyang meraih tangannya dan menggenggamnya dengan lembut. Ia menatapnya dengan mata besar, matanya penuh kekaguman dan kepercayaan, "Paman Kelima, kumohon!"     

Xie Xize memejamkan mata….     

Seakan membayangkan bahwa sikapnya seperti Jiang Niancheng, ia mengucapkan kata-kata umpatan!     

'Sial, dia sangat imut!'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.