Pamanku Kesalahanku

Jangan Takut, Aku Akan Melindungimu!



Jangan Takut, Aku Akan Melindungimu!

0Mo Shixuan tidak bisa menahan diri untuk tidak mengangkat tangan dan menyentuh pipinya.      
0

Keterkejutan dan ketakutan hari itu membuatnya ingat sekarang. Kejadian itu masih meninggalkan ketakutan yang tersisa.     

Untuk pertama kalinya, ia mengetahui kenyataan bahwa dirinya masih belum sangat mengenal ibu kandungnya, Luo Xi, yang telah bersamanya selama lima tahun!     

Ini juga pertama kalinya bagi Mo Shixuan untuk memperhatikannya secara serius terkait posisinya dalam Keluarga Mo.      

Mungkin, hanya dirinya sendirilah yang merasa telah melakukan banyak hal…     

Mo Shixuan berjalan keluar dari jalan kecil. Belum juga berjalan jauh, tiba-tiba sebuah mobil berhenti di dekatnya.     

Kaca jendela mobil itu menurun, memperlihatkan wajah muda nan cantik. Ia terkejut pada perempuan yang dilihatnya, "Nona Mo?"     

Mo Shixuan mengerutkan kening, "Kamu…"     

"Aku He Xinyue dari Grup Changyue. Kita pernah bertemu di resepsi pernikahan Presiden Zhao di Kota Xia waktu itu. Apakah Nona Mo tidak ingat?"     

Mo Shixuan mengerutkan kening, ia... sepertinya tidak ingat?     

Walau demikian, ia tetap tahu mengenai Grup Changyue.      

He Xinyue bicara dengan akrab, "Tadi aku hanya menduga telah melihatmu, tetapi aku tidak menyangka dugaanku benar. Ada perlu apa kamu datang ke Jinchuan? Ke mana tujuanmu saat ini? Bagaimana kalau… aku mengantarmu?"     

Mo Shixuan sebenarnya ingin menolak, namun tiba-tiba terlintas sesuatu di benaknya, "Baiklah... kalau begitu aku akan merepotkan Nona He."     

Mo Shixuan pun membuka pintu mobil dan naik!     

******     

Di restoran, Latiao melihat Mo Yangyang dalam keadaan melamun. Ia berjalan ke arahnya, "Ma, jangan percaya omong kosongnya!"     

Mo Yangyang tersadar dari lamunan, "Ng, aku tidak percaya!"     

Latiao bicara dengan sangat kesal, "Bibi itu, jahatnya minta ampun!"     

Mo Yangyang menggosok wajah kecil Latiao, "Bagaimana kamu tahu?!"     

Latiao menjawab, "Dengan kedua mataku yang bisa membaca banyak mata orang, aku bisa tahu walau hanya sekilas!"     

"Dasar anak kecil…" Mo Yangyang mengelus dahi Latiao dengan lemah.      

"Mama, kenapa mama punya keberanian untuk memanggilku seperti itu!"     

Latiao tidak tahu cara memberi tahu Mo Yangyang bahwa dirinya telah dilahirkan kembali. Ia tahu bahwa He Xinyue dan Mo Shixuan sama-sama orang jahat.     

Pada kehidupan sebelumnya, kematian Mo Yangyang ada hubungannya dengan mereka berdua.      

Orang-orang suruhan He Xinyue membakar restoran, tetapi sebelum itu, Mo Shixuan menyuruh seseorang membius Mo Yangyang..     

Ketika api mulai menyala, Mo Yangyang baru tersadar dan ingin berlari keluar. Sayangnya, hal itu sudah terlambat.     

Latiao menyaksikan api yang menelan nyawa Mo Yangyang!     

Masing-masing dari mereka berdua adalah algojo, dan masing-masing dari mereka menodai tangan mereka dengan darah Mo Yangyang!     

Latiao tiba-tiba memeluk Mo Yangyang, "Ma, jangan takut. Aku akan melindungimu!"     

Ya, ia pasti akan membunuh mereka satu-persatu, pasti!     

Dan tidak akan pernah memberi mereka kesempatan lagi, untuk menyakiti ibunya!     

Mo Yangyang tersenyum, "Eng…, sayangku memang yang paling hebat!"     

Hari ini tampaknya tidak ada gangguan dari Xie Xize. Mo Yangyang pun bisa fokus untuk mengerjakan kesibukannya dan memperbanyak keuntungannya.      

Setelah restoran tutup pada jam 9 malam, pengawal Xie Xize yang sedari tadi tidak pergi, dibuat menangis oleh Mo Yangyang dan Latiao agar bersedia pulang naik mobil dengan mereka!     

Setelah kembali ke apartemen, saat memakai masker wajah, Mo Yangyang menelepon Lan Dongzhi. Sayangnya, teleponnya tidak juga tersambung.      

Ia mencobanya lagi sebelum tidur, tetapi masih juga tidak tersambung. Ia mulai sedikit khawatir.     

Waktu sudah menunjukkan pukul 3 pagi, Mo Yangyang bangun dengan linglung dan mengambil segelas air.      

Dalam kegelapan, ia samar-samar mendengar ketukan di pintu. Suaranya tidak keras, seperti detak jantung yang lemah.     

Mendengar suara ini di malam yang sunyi, hal itu benar-benar menakutkan.      

Kantuk Mo Yangyang menghilang dalam sekejap. Ia merinding. Ia menelan ludahnya dan mengambil pisau dari dapur.     

Mo Yangyang pun berjalan ke pintu sambil mengambil napas dalam-dalam. Ia membuka pintu dengan tiba-tiba sambil mengangkat pisau seolah siap untuk menusuk.      

Namun ia mendengar suara, "Yangyang… ini aku…"     

Mo Yangyang terkejut. Ia tidak sempat bicara, hanya melihat sosok dalam kegelapan itu sedang berjalan menghampirinya.     

Mo Yangyang menyingkirkan pisaunya dan memeluk sosok itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.