Pamanku Kesalahanku

Menyerah Di Depannya



Menyerah Di Depannya

0Suara Mo Yangyang dan Xie Xize sangat rendah, seperti sepasang kekasih yang saling berbisik.      
0

Lampu di tangga tidak menyala, suara itu semakin lama semakin hilang dalam kegelapan yang pekat.     

Bagaikan lukisan yang indah, yang keindahannya tak berujung, keindahannya mampu membuahkan beriak dan mengacaukan genangan air sungai!     

Alhasil, He Xinyue hanya bisa berdiri di tempat. Tubuhnya menjadi kaku, seolah-olah berdiri di Sabei saat musim dingin. Hembusan angin dan dinginnya salju seakan mampu memotong sekujur tubuhnya. Pemandangan ini sungguh menghancurkan hatinya menjadi berkeping-keping.     

Kemudian hati yang hancur itu sudah utuh kembali, namun dihancurkan lagi oleh palu dan dibuat utuh kembali. Hal itu seakan dilakukan terus menerus dan membuatnya merasa tersiksa berkali-kali.      

'Hatiku, sakit luar biasa!'     

He Xinyue akhirnya menyadari arti dari empat kata itu.     

Xie Xize, adalah pria yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama. Lelaki itu berdiri tegak di hatinya, seperti dewa yang mengawasi segalanya. Pria itu bahkan sanggup mengganggu situasinya hanya dengan membalik tangannya.     

Namun ternyata, Xie Xize turun dari awan untuk perempuan murahan itu. Pria itu bahkan mendekat dan mau membungkuk hingga menyerahkan diri di depan perempuan itu.      

Ada suara gesekan di telinganya, disertai dengan suara serak Mo Yangyang. Mendengar itu, He Xinyue merasakan rasa sakit yang menusuk di hatinya.      

Mo Yangyang mengulurkan tangannya untuk menahan Xie Xize, "Tidak boleh…"     

"Kalau begitu kamu saja yang melakukannya...."     

"Tidak, aku mau pulang!"     

Lampu di tangga akhirnya menyala, bayangan He Xinyue pun terlihat di lantai. Ia sepertinya ingin menghindar dan melarikan diri seperti tikus!     

Xie Xize melepas mantelnya dan meletakkannya di bahu Mo Yangyang.     

"Ayo pergi!"     

Mo Yangyang mendengus. Pipinya memerah, ia sangat malu dan marah. Ia mengulurkan tangan untuk mencakar, tetapi segera dipegang oleh Xie Xize "Patuhlah, sayang."     

Mo Yangyang kesal, "Aku bukan Latiao...."     

"Ya, tapi dia lebih mudah dibujuk daripada kamu."     

"Kamu..."     

"Tidak mau pulang?"     

Mo Yangyang langsung tutup mulut.      

Xie Xize mengendalikan Mo Yangyang dengan memegang pinggangnya.     

Saat mereka turun, Xie Xize berbalik badan sembari melihat tempat persembunyian He Xinyue!     

He Xinyue telah melarikan diri kembali ke ruang pesta karena malu. Padahal, dirinya telah mengenakan gaun dan perhiasan yang bagus;     

Tidak hanya itu, He Xinyue memiliki latar belakang bangsawan dan dirinya juga lulusan dari universitas bergengsi;     

Meskipun wanita itu sangat cantik, memiliki pesona, pengetahuan luas, dan punya kekuasaan yang bisa menghancurkan Mo Yangyang berkeping-keping…     

Namun pada saat ini, He Xinyue merasa bahwa dirinya adalah tikus yang bersembunyi dalam kegelapan. Kenapa Xie Xize menyukai wanita yang begitu rendah dan tidak berguna?     

Apakah hanya karena dia cantik?     

He Xinyue bisa menerima bahwa Xie Xize menyukai wanita lain, tetapi ia tidak bisa terima bahwa perempuan yang disukai Xie Xize adalah Mo Yangyang.     

Seorang wanita jalang bodoh yang tidak tahu apa-apa, yang bersemayam di dapur kecil yang lusuh dan berantakan.     

Mo Yangyang bahkan tidak layak untuk membersihkan sepatu Xie Xize.     

He Xinyue menggigit bibir bawahnya. Giginya pun makin tertekan ke dalam rahangnya. Tanpa sadar, darah pun mengalir keluar. Lalu, hal itu langsung disusul bau anyir yang menyebar di bibir dan giginya. Api cemburu sungguh membakar kepercayaan dirinya menjadi abu!     

Walau demikian, He Xinyue tidak membiarkan dirinya gagal seperti ini. Ia masih merasa bahwa dirinya tidak mungkin kalah dari perempuan seperti itu.     

He Xinyue mengangkat kepala, matanya berkilat tajam.     

*****     

Saat ini, Fei Nanluo terlihat sedang linglung menatap foto yang ada di ponselnya. Foto yang ada di layarnya adalah foto Mo Yangyang yang diambilnya secara diam-diam tiga tahun lalu.     

Orang di foto itu tersenyum cerah, dari dasar matanya seolah-olah ada kembang api yang cerah. Sosok itu begitu indah dan cerah, seperti matahari dan bunga musim panas.     

"Tuan Fei, sendirian? Mana Bos Han?"     

Fei Nanluo dengan cepat mematikan ponsel, sehingga layarnya menjadi hitam.     

Ia tersenyum sopan dan menjawab, "Dia sudah pulang duluan."     

He Xinyue mengguncang gelas anggur di tangannya sambil tertawa, "Tidak usah disembunyikan dariku, aku sudah melihat semuanya. Dia pergi bersama Tuan Xie!"     

He Xinyue memberi Fei Nanluo segelas anggur, "Tuan Fei sangat menyukai Boss Han, kan?!"     

Fei Nanluo tidak menjawab. Wajahnya yang lembut sedikit dingin, "Nona He dan aku tidak cukup akrab untuk membicarakan ini!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.