Pamanku Kesalahanku

Sudah Tidak Takut Lagi, Ya?



Sudah Tidak Takut Lagi, Ya?

0Napas Xie Xize menyembur di wajah Mo Yangyang, membuat perempuan itu merasa merinding di sekujur tubuhnya. Selain itu, jantungnya terasa sedikit sesak.      
0

Wajah tampan yang berlebihan itu sangat dekat, menyebabkan hati Mo Yangyang seperti danau yang tenang dan mendapat lemparan batu yang besar. Hal itu tentu membuat suasana yang tenang menjadi kacau dan menimbulkan beriak.      

Jantung Mo Yangyang berdetak kencang,"dagdigdug… dagdigdug" Detak jantungnya pun terdengar semakin jelas dan semakin kencang!     

Ia tidak tahu yang sedang dialaminya ini. Melihat wajah Xie Xize yang terlalu tampan ini…     

Mo Yangyang hanya bisa berkata pada dirinya sendiri bahwa dirinya tidak boleh terpesona. Ya, dirinya harus tenang dan emosinya harus stabil. Bukankah Xie Xize hanya seorang lelaki biasa?      

Mo Yangyang bertanya dengan suara rendah, "Kamu... apakah kamu sebenarnya adalah Xie Xize? Xie Xize yang kukenal tidak seperti ini."     

"Kalau begitu, coba saja untuk sekedar mencari tahu. Apakah aku masih Xie Xize pada lima tahun yang lalu!"     

Mendengar ucapannya yang sembarangan itu, Mo Yangyang benar-benar ingin mencakar lelaki ini. Bisakah dia tidak tiba-tiba datang secepat ini? Membuat orang merasa kesal saja!     

"Kamu... kamu... aku tidak ingin bicara denganmu, hih...."     

Mo Yangyang tidak berani menatap Xie Xize lagi. Ia pun memutar tubuhnya dengan keras. Akibatnya, luka di tulang selangkanya tergores oleh kancing di mantel Xie Xize. Ia pun menarik napas kesakitan, lalu lapisan buram seolah-olah memenuhi penglihatannya.      

"Hei... Xie Xize, kamu belum bilang, kenapa kamu menggigitku? Rasanya sakit setengah mati!"     

Mo Yangyang bahkan tidak menyadarinya sendiri, bahwa ketika ia mengatakan ini, dirinya tampak seperti sedikit manja!     

Melihat ini, sorotan mata Xie Xize menjadi gelap. Ia pun mengambil dua langkah dan menurunkan Mo Yangyang. Tidak hanya itu, ia juga mendorongnya ke sudut tangga.     

"Ayo, silakan. Gigit aku sebanyak yang kamu bisa!"     

Tidak jauh dari keberadaan dua orang ini, ternyata ada He Xinyue yang diam-diam mengikuti mereka. Meski demikian, perempuan ini tidak berani mengikuti mereka terlalu dekat, karena takut ketahuan oleh Xie Xize.     

Tidak ada orang yang berjalan di tangga ini. Suasana tangga ini juga sangat sunyi dan membuat He Xinyue bisa mendengar suara Xie Xize dengan jelas.     

Manja sekali!     

Lembut sekali!     

Ya, seakan dapat membuat orang jadi tergila-gila!     

Ia sudah mengenal dan bersama Xie Xize begitu lama, tetapi Xie Xize tidak pernah bicara menggunakan nada bicara yang mempesona seperti itu. Bahkan sepersepuluh, atau seperseratus pun Xie Xize tidak pernah berbicara dengan kata-kata seperti itu.     

He Xinyue mengira Xie Xize sangat tegas, anggun, dan membuat siapapun kagum padanya. Lagi pula, pria ini memiliki keberanian untuk meyakinkan orang lain. Ya, seperti sesosok dewa.      

Namun tidak disangka-sangka, ternyata sosoknya yang seperti dewa... bisa melakukan hal-hal semacam ini di tempat umum!     

Rasa cemburu langsung menjalar tidak terkendali di hati He Xinyue....     

Dinding di belakang Mo Yangyang terasa dingin, mantel mahal Fei Nanluo telah lama disingkirkan oleh Xie Xize. Kini mantel Fei Nanluo tergeletak kesepian di lantai.      

Rasa dingin menusuk melalui kain tipis pakaian Mo Yangyang. Secara alami Mo Yangyang meringkuk kedinginan. Ia baru saja membuat jebakan untuk diri sendiri, karena saat ini dirinya telah masuk ke dalam pelukan Xie Xize.      

Xie Xize memeluknya erat-erat, "Lihat, Mo Yangyang... kamulah yang melakukan pelanggaran setiap kali kita berduaan!"     

Mo Yangyang berbisik, "Bukan aku, jangan bicara omong kosong. Lepaskan aku, aku mau pulang...."     

"Kamu selalu berpura-pura tidak bersalah. Terkadang, saat aku melihatmu, aku sangat ingin…" Suara Xie Xize seketika menghilang.     

He Xinyue pun selanjutnya hanya bisa mendengar suara napas yang cepat. Kemudian lampu sensor di tangga padam. Suara dalam kegelapan menjadi lebih jelas, menyengat gendang telinga dan jantungnya!     

Setelah waktu yang lama, suara isak tangis Mo Yangyang terdengar dalam kegelapan, "Xie Xize, kenapa kamu begitu jahat? Kamu hanya bisa menggertakku...."     

Xie Xize tertawa dengan suara rendah, "Ng, aku jahat...."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.