Pamanku Kesalahanku

Mo Yangyang, Kamu yang Melanggar Duluan



Mo Yangyang, Kamu yang Melanggar Duluan

0Mo Yangyang bergidik melihat senyum Xie Xize.     
0

Dia teringat akan… objek percobaannya!     

Namun sekarang, kemarahan di hatinya tidak bisa hilang. Ditambah lagi dengan melihat ekspresi wajah Xie Xize yang kejam dan menyebalkan, ia jadi ingin mencakarnya!     

Pada saat ini, ia tidak menyadari bahwa ketakutannya terhadap Xie Xize tidak begitu dalam lagi.     

Mo Yangyang menggertakkan gigi dan mengepalkan telapak tangan. Dengan kesal ia berkata, "Selain menakutiku, apa lagi yang bisa kamu lakukan padaku?"     

Xie Xize menjawab, "Memperjelas sikapku padamu!"     

Mo Yangyang terkejut, ia memikirkan maksud 'memperjelas sikap' ini dengan hati-hati ...     

Wajahnya langsung memerah dan dengan kesal membalas, "Kamu... kamu... kamu terlalu kurang ajar...!"     

"Heh, ke mana kamu akan membawaku?!"     

Setelah Xie Xize selesai berbicara, ia menggendong Mo Yangyang dan membawanya pergi dengan langkah yang besar!     

Fei Nanluo ingin mengejar, tetapi pada akhirnya tidak melakukannya. Ia menyentuh cangkang keras di sakunya dan menundukkan kepala dengan perasan kesepian.     

Apakah benar-benar tidak mungkin untuk menebus perbuatan pada tahun-tahun yang terlambat itu?     

He Xinyue berada di kamar mandi untuk waktu yang lama dan akhirnya dirinya bisa tenang. Setelah menghilangkan sebagian ketakutannya, ia pun keluar.     

Namun pada akhirnya, tepatnya saat ia baru keluar, wanita itu melihat Xie Xize sedang menggendong Mo Yangyang sambil berjalan pergi. Tanpa sadar ia mengikutinya!      

Mo Yangyang dibawa keluar dari aula pesta oleh Xie Xize. Kebetulan acara pesta amal ini diadakan di lantai dua sebuah hotel di kota ini.     

Xie Xize berjalan langsung menuruni tangga.     

Mo Yangyang memberontak dengan kesal, "Turunkan aku, Xie Xize! Kamu tidak tahu malu... lepaskan aku..."     

Di tengah perjalanan, Xie Xize pun berhenti. Setelah itu, ia menunduk dan memandang, "Kamu yakin menyuruhku menurunkanmu?"     

Mo Yangyang "Lepaskan aku."     

"Oke!"     

Sedetik berikutnya, Xie Xize melepaskannya tanpa masalah.     

"A…" Mo Yangyang memeluk leher Xie Xize sebagai reaksi natural dirinya untuk menyelamatkan diri sendiri. Akibatnya, tubuhnya menempel lebih dekat dari sebelumnya.     

Sudut bibir Xie Xize terangkat, "Lihat, kamu sebenarnya tidak ingin melepaskan diri!"     

Dada Mo Yangyang tiba-tiba menjadi sesak. Ia menghela napas lega dan merasa seperti tidak bisa naik ataupun turun, "Kamu... kenapa kamu... begitu tidak tahu malu?"     

Xie Xize tiba-tiba malah bertanya balik, "Bukankah kamu sudah tidak takut padaku?"     

Mo Yangyang "Aku... aku..."     

Oh iya? Apakah ia sudah berani menantang Tuan Muda Kelima Keluarga Xie dengan cara ini?     

Tidak, Mo Yangyang merasa bahwa dirinya pasti sudah gila. Mungkin, dirinya berpikir terlalu berlebihan hari ini!     

Mo Yangyang melepaskan tangannya dari leher Xie Xize, "Pokoknya, aku mau pulang sendiri. Kamu tidak perlu mengantarku!"     

Xie Xize menjawab dengan sungguh-sungguh, "Aku tidak bilang mengantarmu pulang ke rumahmu. Aku sudah bilang kalau diriku bisa memuaskan nafsumu. Kamu sudah ada di tanganku, masih mau mundur?"     

Sebaiknya pria ini tidak perlu membahas hal-hal yang berkaitan dengan bercinta. Apalagi, amarah Mo Yangyang langsung tersulut seketika saat mendengarkannya.      

"Kamu masih saja membahas...."     

Xie Xize langsung menyela, "Mo Yangyang, kamu harus bersikap masuk akal. Kamu bisa melakukannya waktu itu. Jadi, bagaimana mungkin kamu tidak bisa melakukannya hari ini?!"     

Wajah Mo Yangyang memerah. Lagi-lagi membahas waktu itu.      

Waktu itu ia sudah bilang bahwa dirinya sedang mabuk dan buta. Jadi, ia tentu tidak bisa melihat dengan jelas.      

Jika Mo Yangyang bisa mendapat sekali lagi kesempatan kembali ke masa lalu, dirinya tidak akan melakukan itu saat mabuk.      

Mo Yangyang menggigit bibir, "Kalau begitu, kamu tidak bisa menggigitku. Atas dasar apa kamu hari ini mau menggigitku? Gigitanmu ini meninggalkan bekas, apa yang harus aku lakukan?"     

"Xie Xize, sejak dulu aku sungguh benar-benar buta. Ya, aku sungguh tidak tahu bahwa kamu memiliki sikap yang sebajingan ini!"     

Xie Xize mengeluarkan ekspresi wajah polos, "Bukankah semua ini memang sudah kupelajari darimu? Tidak peduli seberapa bajingan diriku, masih lebih bajingan orang yang menculik anakku selama lima tahun!"     

Mo Yangyang menggerakkan bibirnya, "Kamu ... hari ini, apa yang kamu lakukan ketika lampu mati tadi? Setelah melakukan hal buruk, kamu tidak mengakui kesalahanmu. Xie Xize, aku kecewa padamu!"     

"Oh... ternyata kamu sebenarnya ingin menciumku? Bilang dong!"     

Xie Xize menguasai tubuhnya dan menundukkan kepalanya, hidungnya hampir menyentuh hidung Mo Yangyang, "Ayo."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.