Pamanku Kesalahanku

Jangan Sentuh Aku



Jangan Sentuh Aku

0"Latiao... Latiao..." Mo Yangyang memanggil nama Latiao, dengan suara yang bergetar.      
0

Fei Nanluo menghiburnya, "Kak Yangyang, jangan khawatir. dia pasti masih di sini. Aku akan membantumu menemukannya…"     

Fei Nanluo dengan cepat menghubungi seseorang untuk membantu mencari Latiao.     

Mo Yangyang sekarang menyesal setengah mati. Seharusnya, ia tadi tidak usah membuat kesal He Xinyue, yang malah membuat Latiao hilang saat dirinya berdansa.      

Mo Yangyang selalu berpikir bahwa Latiao adalah anak yang cukup pintar untuk menghadapi banyak situasi. Sayangnya, ia lupa bahwa anaknya itu hanya seorang anak berusia empat tahun.     

Keduanya terburu-buru berkeliling mencari anak itu, tetapi tidak satupun dari mereka yang menemukannya.      

Mereka sudah bertanya kepada banyak orang, tetapi orang-orang bilang tidak melihat Latiao.      

Anak itu seperti menghilang begitu saja.     

Mo Yangyang ketakutan, hingga wajahnya memucat.      

Kemudian, Mo Yangyang melihat Xie Xize. Ia pun langsung bergegas dan meraih lengannya, "Xie Xize, apa kamu melihat Latiao?"     

Xie Xize melirik mantel milik Fei Nanluo yang diletakkan di pundak Mo Yangyang. Tidak lama kemudian, ia mengatakan dengan nada yang dingin. "Cih… Lebih memilih berdansa dengan lelaki dibandingkan dengan menjaga anak sendiri. Apa gunanya panik sekarang?"     

Mo Yangyang telah menahan emosi dari tadi. Namun saat kata-kata Xie Xize menusuknya dengan keras, air matanya tiba-tiba jatuh seakan tanpa peringatan!     

Fei Nanluo mengepalkan telapak tangan, "Tuan Xie, haruskah kamu mengkritik seperti ini? Kak Yangyang tidak bisa disalahkan untuk masalah ini. Lagi pula, akulah yang memintanya berdansa... sekarang yang paling penting adalah menemukan anak itu."     

Mo Yangyang menangis tanpa suara. Ia bersikap keras kepala dengan melepaskan Xie Xize dan berbalik badan. Akan tetapi, punggung tangannya tiba-tiba digenggam.      

Mo Yangyang mengguncangkan tangan Xie Xize dengan keras supaya bisa terlepas. Bersamaan dengan itu, ia juga bicara dengan suara serak, "Lepaskan aku... aku mau mencari Latiao!"     

Akan tetapi percuma saja, kekuatan tangan Xie Xize sangat kuat hingga bisa meremukkan pergelangan tangan Mo Yangyang.     

"Xie Xize, lepaskan!" Telapak tangan Mo Yangyang yang digenggam Xie Xize langsung meninggalkan bekas kemerahan dan bengkak, tetapi Xie Xize sepertinya tidak tahu rasa sakitnya. Alhasil, ia tidak melepaskannya.     

Fei Nanluo kemudian berkata, "Tuan Xie, yang terpenting sekarang adalah menemukan anak itu. Jika kamu punya masalah denganku, kita bicarakan nanti saja."     

Xie Xize melirik dengan tatapan dingin, 'Siapa yang kau anggap dengan kita?!'     

Tes! Air mata jatuh di punggung tangan Xie Xize dan pecah menjadi butiran-butiran air!     

Hati Xie Xize yang panas tiba-tiba terasa sakit. Ia menghela napas, tetapi tidak bisa melihat Mo Yangyang menangis.     

"Jangan menangis, aku yang menyuruh seseorang mengantar anak itu pulang dulu." Suara Xie Xize terdengar sedikit tidak berdaya.     

Mendengar kabar tersebut, hati Mo Yangyang yang cemas langsung lega. Lututnya langsung lemas dan membuatnya jatuh dengan perlahan!     

Xie Xize menahan tubuh Mo Yangyang agar bisa berdiri, "Apakah ini cara yang kamu gunakan untuk meminta maaf? Kalau tidak ada yang baru, lain kali kita ganti dengan cara yang lain saja."     

Tidak tahu sebabnya, Mo Yangyang seketika dibuat marah. Sebelumnya, ia telah digigit dan dicium saat suasana ruangan menjadi gelap, lalu ditinggal pergi begitu saja oleh Xie Xize.      

Hari ini, Mo Yangyang sangat marah pada Xie Xize, tapi Xie Xize malah bicara seperti itu kepadanya.     

Keluhan-keluhan yang dirasakannya langsung membanjiri hatinya. Mo Yangyang mendorong tubuh Xie Xize kuat-kuat. Ia tidak ingin melihatnya ataupun memperdulikannya. Alasannya jelas, ia takut tidak bisa mengendalikan diri.      

Xie Xize menghentikannya, "Jangan membuat masalah!"     

Mo Yangyang hampir tidak bisa bernapas karena sudah dibuat sangat kesal. Lalu sekarang, apa dirinya masih dituduh sebagai pembuat masalah?     

Mo Yangyang belum puas melepaskan amarahnya, ia pun mengangkat tangan yang lain untuk menamparnya. Alhasil saat Xie Xize menundukkan kepala dan menoleh ke arahnya, seketika terbentuk dua bekas tamparan yang berwarna merah.      

Xie Xize meraih tangan Mo Yangyang, lalu berkata dengan sedikit tidak berdaya, "Aku sudah pernah memberitahumu, kalau kamu ingin menyentuhku seperti ini, kamu harus tutup pintunya dulu supaya bisa menyentuhku sebanyak yang kamu mau, bahkan jika ini di luar!"     

Mo Yangyang menatapnya dengan mata memerah, "Xie Xize, lepaskan aku!"     

"Aku akan mengantarmu pulang."     

"Tidak perlu, memangnya kamu siapa sampai bisa bicara seenaknya padaku? Lepaskan aku, dan jangan menyentuhku!"     

"Kalau bukan aku yang menyentuhmu, lalu siapa yang kamu ijinkan untuk menyentuhmu?!"     

"Siapapun boleh, asal bukan kamu!"     

Lengkungan senyuman Xie Xize berangsur-angsur semakin dalam, "Oke, kalau begitu, coba saja!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.