Pamanku Kesalahanku

Dia Milikku!



Dia Milikku!

0Mo Yangyang diseret seseorang, lalu didekap kuat-kuat dan dicium. Bahkan dirinya tidak punya waktu untuk memberontak sedetik pun. Jangannya keinginan melawan yang ada di benaknya, malahan ia seperti sedang dikendalikan oleh orang itu. Ya, hanya orang yang memeluknya inilah yang mampu mengendalikan tubuhnya.     
0

Orang itu seperti monster, menyedot semua kesadaran Mo Yangyang sedikit demi sedikit dan menyebabkan pikiran Mo Yangyang linglung.     

Mo Yangyang merasa bahwa Xie Xize sangat beracun. Setelah diperlakukan seperti itu dalam waktu singkat, Mo Yangyang seolah-olah telah diberi sesuatu yang membuat tulangnya jadi lemas.     

Semua kekuatannya hilang. Jika bukan ditopang olehnya, tubuh Mo Yangyang sudah jatuh ke lantai.     

Mo Yangyang berpikir dengan linglung, apakah dirinya akan ditelan hidup-hidup? Sangat ganas!     

Seluruh ruangan masih gelap, tidak ada apapun yang bisa dilihat!     

Walau demikian Mo Yangyang tahu betul sosok yang membuatnya terguncang saat ini. Aura dari sosok ini terlalu kuat, disertai dengan aroma desinfektan yang samar-samar di hidungnya. Ya, ada pula aroma mint yang dingin.     

Perbuatannya sekarang benar-benar tidak selembut yang dilihat orang-orang yang mengenalnya.      

Entah sudah berapa lama dalam kegelapan, kemudian terdengar suara "Ting!" dan lampu pun menyala. Cahaya tiba-tiba agak menyilaukan dan Mo Yangyang secara naluriah menutup matanya.     

Ketika membuka matanya lagi, lelaki itu sudah tidak di dekatnya lagi. Mo Yangyang berdiri di tempat sendirian dan dua langkah di depannya adalah punggung Xie Xize.     

Mo Yangyang mengedipkan mata, 'Hah, langsung pergi begitu saja?'     

Kemudian ia mengangkat tangan untuk menyentuh bibir. Ada sedikit rasa kesemutan di bibirnya. Kejadian macam apa ini?     

Pria itu menjadikan Mo Yangyang sebagai mangsa atas perbuatan bajingannya. Setelah menggigitnya, pria itu langsung pergi tanpa memberikan sepatah-katapun kepadanya?     

Sebagai seorang lelaki, pria itu sangat brengsek!     

 Mo Yangyang dulu pernah menganggapnya sebagai lelaki yang terhormat. Tidak ada lelaki yang sebaik pamannya ini..      

Oh salah, lebih tepatnya Xie Xize tidak pernah menunjukkan keburukannya sebaik ini.     

Luka di lehernya masih sakit dan sekarang Xie Xize diam-diam menciumnya. Setelah menggigit bibirnya, pria itu pergi begitu saja tanpa rasa bertanggung jawab sedikitpun?     

Amarah Mo Yangyang naik ke dada. Harusnya perempuan ini punya kesempatan menggigit Xie Xize sampai mati.     

"Kak Yangyang…" Fei Nanluo berada di belakang Mo Yangyang. Saat lampu menyala, ia baru saja melihat Xie Xize melepaskan Mo Yangyang.     

Xie Xize mengangkat kepala dan menatap Fei Nanluo dengan tenang. Bibirnya yang cantik tersenyum ramah padanya, lalu berbalik dan pergi.     

Tidak ada niat provokasi, tidak ada keributan, tetapi dengan tenang Xie Xize mengungguli Fei Nanluo secara mutlak. Pria ini berhasil menyatakan kepemilikannya pada Fei Nanluo.     

Xie Xize seakan memberi tahu Fei Nanluo, bahwa Mo Yangyang adalah miliknya!     

Mo Yangyang berbalik badan, menghadap mata Fei Nanluo yang agak merasa kesepian, tiba-tiba ia jadi merasa canggung.     

Pipi Mo Yangyang merona dan berkilau. Matanya seolah-olah meneteskan air mata dan sudut matanya juga sedikit memerah.     

Ketika Mo Yangyang sedikit terengah-engah, seluruh tubuhnya penuh dengan keindahan yang tidak terlukiskan dari dalam sampai ke luar. Ia seperti kuncup yang telah dilembabkan oleh hujan dan embun, lalu mekar dan berkembang.     

Tatapan kedua mata Mo Yangyang sungguh membuat persendiannya merasa lemas.     

Mata Fei Nanluo jatuh pada tulang selangka Mo Yangyang. Bekas gigitan itu begitu menyilaukan hingga melukai hatinya.     

Fei Nanluo menarik napas dalam-dalam, "Kakak, mengenai hari ini, bagaimana kalau aku mengantarmu pulang dulu? Aku akan mengajak temanku yang akan membuat film dokumenter makanan itu ke restoranmu besok lusa dan biarkan dia mencicipi masakanmu!"     

Mo Yangyang berdeham membersihkan tenggorokan, "Oke, kalau begitu... Kalau begitu aku pergi dulu. Kamu tidak perlu mengantarku, aku bisa pulang sendiri. Selain itu, bukankah pelelangannya belum dimulai?"     

"Aku bisa menyuruh managerku menggantikanku ikut lelang. Ayo pergi. Aku akan mengantarmu dan Latiao. Takutnya terjadi apa-apa kalau menunggu pelelangan selesai. Lagi pula, waktu pelelangan ini masih lama!"     

Mo Yangyang benar-benar tidak ingin di sini lebih lama lagi, ia pun menerima tawaran dari Fei Nanluo. "Kalau begitu, baiklah!" Jawabnya singkat.     

Mo Yangyang berbalik badan untuk mencari Latiao. Anehnya, ia tidak melihat Latiao di tempat yang mereka tinggalkan tadi.     

Wajah Mo Yangyang memucat, seketika dirinya panik. Ia segera berkeliling mencari, tetapi dirinya tidak menemukan Latiao di mana-mana.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.