Pamanku Kesalahanku

Ciuman Dalam Gelap



Ciuman Dalam Gelap

0"Nona He, aku merasa nyaman!" Ujar Mo Yangyang sambil mengedipkan mata. Matanya tidak menyembunyikan ekspresi menghina.     
0

He Xinyue menyaksikan Mo Yangyang diperlakukan oleh Fei Nanluo seperti seorang putri yang diperlakukan oleh ksatria. Melihat Fei Nanluo menggandeng tangan Mo Yangyang untuk memasuki lantai dansa, He Xinyue sangat geram hingga menggertakkan gigi.     

'Dasar Perempuan murahan, dia pasti sengaja melakukannya!'     

Ya, Mo Yangyang telah mempermalukan He Xinyue!     

Jika bukan karena wajahnya yang cantik, apa lagi yang dimilikinya?... Memangnya apa latar belakang Mo Yangyang, sehingga membuat banyak lelaki mendekatinya? Anaknya juga bersifat seperti bajingan kotor. Jadi, apa bagusnya Mo Yangyang?!     

Latiao tiba-tiba berkata, "Bibi, wajahmu tampak pucat?"     

He Xinyue tiba-tiba menyadari bahwa anak Mo Yangyang masih di tempat. Ia pun melihat ke bawah dengan ekspresi ganas yang belum memudar.     

Ucapan Latiao di restoran waktu itu membuat He Xinyue masih sedikit takut.     

He Xinyue menata ekspresinya dan baru merespon, "Adik, apa maksudmu?"     

Latiao menggelengkan kepala, "Sungguh buruk sekali. Dengan begini, kamu masih tidak sungkan punya niat buruk pada ayahku. Siapa sebenarnya yang memberimu keberanian seperti itu?"     

He Xinyue seketika tidak bisa berkata-kata....     

"Kamu masih muda, Bibi tidak akan perhitungan padamu!"     

Tiba-tiba, senyum di wajah Latiao berangsur-angsur menjadi aneh, lalu ia berteriak dengan suara dingin dan bisa terdengar hampir ke seluruh ruangan ini, "Kakak, aku sangat kedinginan, airnya terlalu dingin... Bisakah kamu mengeluarkan batu dari dalam kolam yang menekanku?..."     

"Aaaa!!!" He Xinyue menjerit ketakutan, bahkan sampai melangkah mundur. Semua orang di sekitar mengerutkan kening dan mendongakkan kepala untuk melihat ke arah mereka.     

He Xinyue langsung menutup mulutnya dan tidak berani membuat suara lagi.     

Setelah membunuh adik laki-lakinya waktu itu, He Xinyue jadi memiliki banyak pikiran dan hatinya jadi ketakutan. Beberapa dukun pun datang untuk melakukan sesuatu pada kolam itu.      

Dukun itu mengambil batu dan melemparkannya ke kolam. Beberapa dukun itu bilang bahwa itu bisa menekan roh orang yang sudah mati dan mencegah roh itu menyebabkan masalah!     

Namun kejadian itu sangat dirahasiakan oleh beberapa orang dan tidak ada orang yang tahu.     

Mendengar Latiao memanggilnya "kakak" , hati He Xinyue sangat ketakutan.     

Latiao memiringkan kepala dan tersenyum polos, "Kakak, aku tahu semua rahasiamu. Tidak aman bersembunyi di bawah tempat tidur. Jadi, silakan berpindah tempat!"     

He Xinyue hanya merasa kedinginan di sekujur tubuhnya. Semua rahasianya bisa diceritakan oleh bocah di depannya ini.     

He Xinyue pun ketakutan, sehingga dirinya berbalik badan dan mau kabur.     

Latiao melambai ke punggungnya, "Kakak, aku akan menemuimu malam ini…"     

Beberapa waktu lalu, orang-orang suruhan He Xinyue pernah membakar restoran Mo Yangyang.     

Dalam kehidupan ini, mungkin karena campur tangan Xie Xize, He Xinyue jadi tidak berani melakukan tindakan besar sama sekali.     

Namun sejak awal, Latiao juga tidak ingin membiarkan He Xinyue ini hidup dengan tenang.     

Karena ia tidak bergerak, maka... ia hanya perlu menuntunnya untuk bergerak!     

******     

Mo Yangyang berdansa dengan Fei Nanluo demi membuat He Xinyue kesal. Anehnya, Mo Yangyang merasa sedikit menyesal saat berdansa.     

Di belakangnya, ada tatapan mata yang sangat garang. Tatapan yang tampak seperti sesosok bayangan. Tatapan itu seolah-olah menusuk punggungnya, tusukannya membuat sekujur tubuhnya merasa tidak nyaman!     

"Kak Yangyang, nanti tunggu sebentar, ya! Aku akan memperkenalkan seorang sutradara kepadamu. Dia akan membuat film dokumenter tentang makanan, lalu aku teringat denganmu. Nanti kalian akan bertemu!"     

Mo Yangyang langsung menanggapi dengan singkat, "Oh... oke..."     

Di akhir lagu, semua lampu di ruang pesta padam seketika.     

Suasana jadi gelap gulita, bahkan semua orang bisa mencium orang yang ingin diciumnya tanpa harus malu dengan orang-orang disekitarnya!     

Ini adalah bagian paling romantis dari pesta amal.     

Mo Yangyang mendengar suara napas Fei Nanluo, juga suaranya yang gugup, "Kakak Yangyang, bolehkah aku menciummu?"      

Ketika Mo Yangyang akan menolak, tiba-tiba tubuhnya diseret oleh kekuatan yang sangat besar dan ganas. Kemudian, tubuhnya jatuh ke pelukan seseorang yang erat. Sebelum bisa menjerit, bibirnya tersumbat oleh sesuatu yang membuatnya tidak bisa berkata apa-apa.     

Ya, itu adalah ciuman seseorang yang menutup bibirnya. Ciuman itu sangat panas dan kuat, semacam ciuman yang melanggar batasan. Benar-benar kuat, seperti badai yang mendesing...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.