Pamanku Kesalahanku

Terlalu Kurang Ajar



Terlalu Kurang Ajar

0Kalau tidak sakit, bagaimana bisa membuatnya jera?     
0

Benar, kalau membalasnya secara menyakitkan, bagaimana bisa membuatnya jera untuk tidak menyentuh perempuan lain?!     

Tuan Ma memandang Xie Xize yang perlahan mendekat. Ia ingin berteriak dan ingin berlari, tetapi dirinya tidak bisa mengeluarkan suara. Tangan serta kakinya juga mulai mati rasa dan kaku....     

Tuan Ma hanya bisa melihat dirinya akan dihancurkan. Ia tidak bisa melakukan apapun yang ingin dilakukannya!     

Jelas-jelas lengannya sudah mulai menegang, tetapi rasa sakit di pergelangan tangannya tidak berkurang sedikitpun. Ototnya berkedut, sekujur tubuhnya mengeluarkan keringat dingin.     

"Perempuanku sangat cantik. Tidak perlu kamu beritahu pun aku sudah tahu. Hanya saja... tidak seharusnya kamu memikirkan apapun tentangnya!"     

Ini adalah kata terakhir yang Xie Xize katakan kepada Tuan Ma sebelum pergi!     

Asistennya sedang menunggu di luar kamar mandi pria. Ketika Xie Xize keluar, si asisten dengan cepat menyerahkan saputangannya.     

Xie Xize menerima saputangan itu, lalu menyerahkan sarung tangan yang tadi sebelumnya dibawa oleh asisten.     

Tidak ada siapapun dari mereka yang bicara. Mereka sudah paham dengan isi pikiran satu sama lain!     

 ******     

Di pesta, para tamu dengan berbagai penampilan tampak berlalu lalang. Di tengah itu semua, Mo Yangyang yang mengenakan gaun putih duduk di sana, penuh dengan aura seorang bidadari. Di bawah cahaya redup, ia terlihat semakin mempesona.      

Setelah beberapa saat, banyak orang berturut-turut menghampirinya untuk mengajaknya mengobrol. Sayangnya, mereka semua dihalangi oleh Latiao.     

Apalagi, area tulang selangka Mo Yangyang digigit oleh Xie Xize. Jadi, bagaimana bisa ia tetap bertahan di sini?     

Ia pun menarik tangan Latiao, "Ayo kita pergi, tidak usah terus-terusan di sini!"     

Latiao menjawab, "Aku takut tidak bisa pergi!"     

"Kenapa?" Mo Yangyang heran.     

Latiao mengangkat kepala, "Itu!"     

Mo Yangyang mendongakkan kepala sambil melihat ke arah yang ditunjuk Latiao. Ia melihat Xie Xize berjalan menghampirinya.     

Tidak peduli ada berapa banyak orang di sana, tidak peduli acara yang sedang diadakan di sini, selama ada Xie Xize, lelaki itu akan selalu menjadi yang paling mempesona.     

Namun mengingat ucapan yang Xie Xize katakan dan hal yang dilakukannya tadi, kemarahan di hati Mo Yangyang kembali membara!     

Mo Yangyang mengepalkan telapak tangan. Ia tetap berdiri di tempat.     

Namun akhirnya... Xie Xize tidak memicingkan mata. Ketika lewat tepat di depannya, ia malah mengabaikannya, seolah-olah mereka tidak saling melihat sama sekali!     

Bibir Mo Yangyang menganga. kekesalannya pun hanya sampai di ujung lidahnya saja.     

Latiao tidak heran, "Mama, tenanglah!"     

Amarah lelaki tua itu masih belum hilang. Ia menunggu Mo Yangyan membujuknya.     

Mo Yangyang menoleh dan menatap Xie Xize dengan kesal, "Dia itu bajingan, lelaki anj*ng!"     

Latiao setuju, "Mama benar!"     

Saat Mo Yangyang marah, Fei Nanluo akhirnya menemukannya, "Kak Yangyang, aku mencarimu dari tadi, ke mana saja kakak sejak tadi?"     

Ketika mendekati Mo Yangyang, ia terkejut lantaran melihat Latiao ada di sini, "Latiao, kenapa kamu di sini juga?"     

Latiao melihat seseorang yang mengikuti Fei Nanluo. Matanya langsung membelalak, tatapannya sedingin daerah kutub di malam hari.     

He Xinyue gembira, "Aku tidak menyangka pendamping wanita Tuan Fei adalah Bos Han. Dunia ini terlalu sempit, ya! Ternyata semua orang di sini sudah saling mengenal!"     

"Lho, Bos Han... terluka?" Lanjutnya.     

Mo Yangyang menjawab dengan ringan, "Hanya digigit anjing!"     

He Xinyue menutupi bibirnya dan terkekeh, "Semua orang sudah dewasa, aku mengerti, Bos Han tidak perlu menjelaskannya."     

Ia tersenyum ambigu dan ada maksud tersembunyi dalam kata-katanya. Hanya beberapa orang yang bisa mengerti artinya.     

Wajah Fei Nanluo langsung memucat parah.     

Mo Yangayang menggertakkan gigi. 'Tidak perlu menjelaskan kepadamu!'     

He Xinyue lah yang melemparkan Tuan Ma kepadanya, lalu sengaja pergi meninggalkan mereka berdua. Sekarang di depan Fei Nanluo, ia sengaja mengucapkan kata-kata yang menyesatkan ini.     

Perempuan di depannya ini memang sudah bersikap terlalu kurang ajar!     

Dasar, Mo Yangyang sampai benar-benar ingin memasukkan kepalanya ke dalam karung!     

Walau demikian, Mo Yangyang berusaha menekan amarahnya, "Aku ada urusan, jadi aku akan pergi duluan."     

Akan tetapi, Fei Nanluo menahan tangan Mo Yangyang. "Kak Yangyang, temani aku dansa dulu. Setelah itu, kamu baru boleh pergi!" Ucapnya.     

Ketika Mo Yangyang ingin menolak, ia mendengar He Xinyue berkata, "Bos Han tampaknya tidak nyaman, Tuan Fei bagaimana kalau aku…"     

"Oke!" Mo Yangyang mengulurkan tangan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.