Pamanku Kesalahanku

Mencoba Mencapai Tujuan



Mencoba Mencapai Tujuan

0Fei Nanluo bergegas turun setelah memberi sambutan. Tetapi, ia tidak melihat Mo Yangyang!     
0

Ketika ingin mencari Mo Yangyang, ia dihentikan oleh He Xinyue, "Tuan Fei, sudah lama kita tidak bertemu. Aku tidak menyangka kita bisa saling bertemu lagi di Jinchuan ini!"     

He Xinyue dan Fei Nanluo memang pernah bertemu di luar negeri. Karena mereka sama-sama berasal dari Jinchuan, mereka pun bisa saling mengenal.     

Fei Nanluo menyapa dengan acuh tak acuh, "Oh, hai. Nona He..."     

Sambil menyapa, tatapannya tetap memindai ke seluruh ruangan untuk mencari Mo Yangyang.     

He Xinyue bertanya, "Apakah Tuan Fei sedang mencari seseorang?"     

Fei Nanluo mengangguk, "Ya, aku sedang mencari teman perempuanku. Dia mengenakan gaun panjang putih dan sangat cantik, apakah Nona He melihatnya?"     

He Xinyue menggelengkan kepala, "Tidak. Aku memang sempat melihat perempuan bergaun putih, tapi... perempuan yang cantik saat memakai itu, sepertinya aku belum melihatnya."     

Fei Nanluo langsung menanggapi, "Maaf, aku sedang mencari seseorang. Lain kali saja kita mengobrol lagi...."     

"Hei, Tuan Fei tunggu sebentar, aku punya dua teman yang sangat menyukai Anda. Mereka ingin meminta Anda mengadakan konser di Jinchuan. Acara seperti itu tampaknya juga tidak menunda waktumu terlalu lama!"     

"Aku...."     

He Xinyue tersenyum, "Tak perlu terlalu terburu-buru, mungkin dia masih ke kamar mandi. Tidak mungkin terjadi sesuatu yang buruk di aula!"     

Ketika Mo Yangyang dan Fei Nanluo masuk ke aula tadi, He Xinyue melihatnya.     

Ia hanya tidak menyangka bahwa Mo Yangyang dan Fei Nanluo bisa saling mengenal.     

Oleh karena itu, He Xinyue dengan sengaja memanggil Tuan Ma, seorang pengusaha ban terkenal di komunitas ini untuk bertemu dengan Mo Yangyang.     

Ia sengaja memberi tahu Tuan Ma bahwa Mo Yangyang hanyalah bos restoran kecil yang tidak punya kekuasaan dan kekuatan.     

Kemudian, ia sengaja pergi dan melemparkan Mo Yangyang pada seorang pria yang kaya baru.     

Andai ada sesuatu yang akan terjadi setelah ini, ia sungguh sangat menantikannya!     

*******     

Kembali ke sisi Mo Yangyang. Pada saat ini, ia sudah menyingkirkan tangannya. Sayangnya, ia tidak berharap untuk ditangkap pada saat itu.     

Tuan Ma menatap Mo Yangyang dengan tatapan merendahkan, "Oh, kamu semakin terlihat cantik saat marah. Aku punya uang, malam ini berbaringlah di kamarku dan buat aku nyaman. Aku akan memberikan berapapun uang yang kamu inginkan..."     

"Minggir, kamu menghalangi jalanku!" Suara dingin itu tiba-tiba terdengar.     

Dinginnya suara itu sungguh menusuk tulang. Seolah-olah saat pertengahan musim panas, tiba-tiba sedetik berikutnya berubah menjadi musim dingin.     

Saat Mo Yangyang melihat pemilik suara itu, ia langsung terkejut.      

Tuan Ma menoleh dan melihat orang itu dengar tercengang, "Siapa kamu? Kamu tidak tahu latar belakangku? Aku ini..."     

Sebelum pria paruh baya ini selesai berbicara, ia disiram dengan segelas anggur di wajahnya.     

Xie Xize, si pemilik suara itu pun berkata pelan, "Maaf, tanganku tergelincir!"     

Kemudian ia dengan santai memasukkan gelas anggur kosong ke tangan Mo Yangyang.     

Tuan Ma menyeka wajahnya dan mengutuk dengan marah, "Sialan, aku peringatkan kepadamu, cowok feminin sepertimu jangan ikut campur…"     

Akan tetapi, Xie Xize langsung berkata pada Mo Yangyang, "Tidak usah diperdulikan, lakukan sesukamu."     

Mo Yangyang tidak mengerti, "Hah?"     

Melakukan apa?     

Tuan Ma bertanya "Kamu... tidak mengenal perempuan ini, kan?"     

Xie Xize menjawab, "Tidak kenal!     

Lalu ia mengeluarkan sapu tangan dan membersihkan jari-jemarinya dengan cermat. Sikapnya ini terlihat sangat anggun.     

Mo Yangyang ternganga....     

Tuan Ma hanya tertegun, "Tidak kenal? Kalau tidak kenal, untuk apa kamu menyiramku? Apa kamu sudah gila?"     

Xie Xize mengangkat kepala, menatap heran kepada Mo Yangyang, "Tidak dilanjutkan?"     

Cahaya di tempat ini agak redup. Tubuhnya yang tinggi membelakangi cahaya lampu, juga cara berdirinya sangat tegap. Hal ini menyebabkan wajahnya tidak dapat terlihat dengan jelas.     

Walau demikian, Mo Yangyang merasa bahwa dirinya... sepertinya merasa kesal, semacam sangat marah!     

"Kamu..." Bibir Tuan Ma berkedut. 'Sialan, siapa dia?'     

 "Apa... maksudmu?" Tanya Mo Yangyang.     

 Xie Xize berkata, "Kalau kamu tidak melanjutkan, biar aku saja yang melakukannya."     

Tuan Ma tidak mengerti, "Apa?"     

Mo Yangyang langsung membelalakkan mata.     

Ia dengan jelas mendengar suara dingin Xie Xize, "Hari ini aku juga ingin mencoba melakukan apapun untuk mencapai tujuanku."     

******     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.