Pamanku Kesalahanku

Taring Iblis Kecil



Taring Iblis Kecil

0Semua orang, termasuk Mo Yangyang, terkejut mendengar ucapan Latiao.     
0

Orang bilang, anak-anak bisa melihat hal-hal gaib dengan mata mereka. Selain itu, akhir-akhir ini sering terjadi hal-hal misterius di jalan ini. Mendengar ucapan Latiao, Mo Yangyang sangat ketakutan sehingga dirinya dengan cepat berdiri dan memeluk Latiao.     

"Maaf, Nona He, anak kecil masih belum mengerti. Bahumu tampak bersih dan tidak ada apa-apa."     

Latiao tadi masuk mengikuti Xiao Chu. Lagi pula sejak tadi, tidak ada orang di restoran. Apalagi, Mo Yangyang juga menyuruh Xiao Chu mengajak Latiao pergi ke supermarket membeli bahan-bahan.     

Latiao menggigit permen lolipop di mulutnya sambil mengerutkan wajah, "Tidak, jelas-jelas ada. Tidak bisakah mama melihatnya? Benar-benar ada seorang adik laki-laki yang tubuhnya basah semua. Dia tersenyum padaku."     

Seketika, He Xinyue jatuh dengan keras dari kursi.     

Sekretaris buru-buru melangkah maju dan membantunya berdiri, "Nona, apakah Anda baik-baik saja!"     

Saat ini wajah He Xinyue pucat dan semakin pucat, terlihat seperti baru saja melihat hantu. Dia sekuat tenaga menahan diri.     

Walau demikian, ia tidak bisa mengendalikan diri. Tangan dan kakinya gemetar.     

Latiao bertanya kepada sekretaris He Xinyue, "Paman, kamu juga tidak melihatnya?"     

Sekretaris pun tidak tahan untuk melirik bahu He Xinyue. Ia tidak melihat apa-apa, tetapi dirinya tetap merasa suram dan merinding. Padahal ini masih siang bolong dan suhunya cukup panas. walau demikian, telapak kakinya terasa dingin.     

He Xinyue dibantu berdiri oleh sekretaris sehingga dirinya tidak jatuh lagi. Dengan gemetar ia berkata, "Aku... tidak apa-apa, ayo segera pergi!"     

Pada saat ini, He Xinyue hanya ingin secepatnya pergi dari sini. Ia tidak ingin tinggal lebih lama lagi di sini.     

Anak yang ditemui olehnya di rumah makan ini benar-benar jahat.     

Latiao bicara lagi, "Bibi, tunggu... adik laki-laki itu bilang dia ingin makan permen. Aku hanya punya satu."     

He Xinyue mencubit lengan sekretaris, suaranya tajam dan cemas, "Ayo... ayo pergi sekarang juga...."     

Sekretaris tidak berani berhenti, ia dengan cepat membantu He Xinyue pergi.     

Setelah meninggalkan restoran, He Xinyue kembali menatap Latiao.     

Latiao dengan cerdik bersandar di lengan Mo Yangyang dan tiba-tiba menunjukkan senyum aneh padanya. Ia menunjukkan giginya, tampak seperti taring iblis kecil!     

Mo Yangyang bertanya dengan cemas, "Latiao, apakah kamu benar-benar melihatnya?"     

"Tidak. Aku hanya menakutinya."     

Mo Yangyang menghela napas panjang dengan lega, "Dasar anak badung, aku benar-benar tidak tahu sikapmu ini seperti siapa, bisa selicik ini."     

Latiao menjawab, "Pokoknya... tidak sepertimu!"     

Jauh sebelum kehidupannya yang sekarang, sebelum He Xinyue seperti saat ini, ia ternyata pernah melakukan sesuatu yang buruk, bahkan jauh lebih buruk dari Mo Yangyang. Hal itu tampaknya diketahui oleh Latiao. Latiao pun memanfaatkan salah satu rahasianya ini.     

Dahulu, saat He Xinyue masih kecil, ia memang punya seorang adik laki-laki yang lahir dari kekasih simpanan ayahnya. Lalu adik laki-laki itu dibawa ke keluarga He pada usia 6 tahun.     

Saat itu, He Xinyue baru berusia 10 tahun. Ia memanfaatkan kecerobohan orang-orang untuk mendorong adik laki-lakinya yang berusia 6 tahun itu ke kolam air mancur di rumah. Dengan mata kepalanya sendiri, ia menyaksikan adiknya tenggelam.     

Semua orang mengira anak itu jatuh ke kolam sendirian secara tidak sengaja, tetapi tidak ada yang mengira bahwa He Xinyue yang membunuhnya.     

Dengan demikian, He Xinyue menjadi satu-satunya penerus di keluarga He.     

Ini adalah rahasia terdalam dan yang paling disembunyikan He Xinyue di dalam hatinya.     

Setelah masuk ke mobil, He Xinyue meminta pengemudi untuk menyalakan AC dan pergi dengan cepat.     

Sekretaris bertanya, "Nona, bagaimana keadaan Anda?"     

He Xinyue menggigil, "Anak itu ... anak itu…"     

"Nona, hal semacam itu pasti hanya omong kosong anak kecil. Tidak apa-apa."     

Bibir He Xinyue masih bergemetar. Tidak, itu bukan omong kosong.     

Orang lain tidak tahu, tetapi ia tahu bahwa ucapan Latiao sama sekali bukan omong kosong.     

Anak kecil yang sekujur tubuhnya basah, bukankah itu, bukankah itu...     

Jangan-jangan... Latiao benar-benar bisa melihatnya? He Xinyue menyusut menjadi bola dan memeluk dirinya sendiri.     

He Xinyue menggertakkan gigi. Ketakutan di matanya menjadi buas dengan keganasan yang semakin dalam.     

Tidak… tidak peduli itu manusia atau hantu, siapapun yang berani menghalangi jalannya, perempuan ini tidak akan membiarkan siapapun menggagalkan rencananya. Ya, tidak peduli siapapun itu.     

Jika ada yang menghalanginya, perempuan ini akan melenyapkannya. Sama seperti saat dirinya melenyapkan adik laki-lakinya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.