Pamanku Kesalahanku

Kamu Mau Uang Kan?



Kamu Mau Uang Kan?

0Jalanan tempat bisnis Mo Yangyang sangat sepi, seolah-olah tidak ada kehidupan. Ada seseorang yang meninggal lagi, yang juga orang yang dikenal Mo Yangyang.     
0

Polisi ingin menutupi penyebaran berita itu, sayangnya mereka tidak bisa menghentikan penyebaran kabar ini. Ada banyak laporan dari media lokal dan berbagai rumor muncul di Internet.     

 Empat orang telah tewas secara berturut-turut, dan itu jelas tidak normal. Ketika penyelidikan polisi tidak menunjukkan kemajuan, orang-orang semakin percaya dengan dugaan-dugaan aneh yang didengar dari berbagai media yang tidak jelas kebenarannya.     

Misalnya seperti dugaan feng shui jalan ini rusak, sehingga menyebabkan orang-orang di jalan ini dikutuk. Jika tidak pergi dari sini, semakin banyak orang yang akan terbunuh.     

Satu-persatu pemilik toko di jalan ini pun teringat dengan Grup Changyue. Mereka pun mengambil inisiatif untuk menandatangani kontrak dengan mereka dan menyerahkan tempat bisnis mereka.     

Walau banyak dari rekan bisnis jalanan ini mau melakukan itu, tetapi Mo Yangyang tampaknya tidak berpikir untuk melakukan itu. Ia merasa bahwa penyebab kejadian ini mungkin sesuatu yang sederhana saja. Jadi, ia tidak akan menjual restorannya begitu saja.     

Ketika toko-toko di sekitarnya menandatangani kontrak, Mo Yangyang masih membuka restorannya setiap hari.     

Memang tidak banyak pelanggan yang datang, tetapi... ia masih menerima pesanan lewat aplikasi pesan antar restorannya.     

Pelanggan Mo Yangyang bilang bahwa mereka tidak berani datang, tetapi mereka masih ingin memesan makanan buatannya untuk diantar ke tempat mereka.     

Omset restoran Mo Yangyang tidak terpengaruh, bahkan malah berlipat ganda.     

Lalu pada hari ini, jalanan yang telah ditinggalkan selama beberapa hari ini tiba-tiba menjadi ramai.     

Pukul 3 sore, jalan kecil yang mulanya sepi, kini tiba-tiba menjadi ramai. Deretan mobil mewah diparkir di depan restoran Mo Yangyang.     

Ketika pintu mobil terbuka, beberapa orang yang tampak seperti pengawal membentangkan seutas karpet merah di depan mobil yang berhenti di tengah. Karpet merah membentang sampai ke restoran Mo Yangyang.     

Pintu mobil terbuka untuk seseorang. Orang itu mengenakan jas putih, berpenampilan elegan, tampak sederhana dan berkompeten. Ia membawa aura kuat seorang perempuan karir yang bekerja di elit perkotaan.     

Ia berjalan ke Mo Yangyang dan mengulurkan tangannya sambil tersenyum, "Halo Boss Han, aku He Xinyue dari Grup Changyue."     

"Halo." Setelah Mo Yangyang mendengar nama ini, ia segera tahu niat He Xinyue.     

Latiao yang sedang duduk di samping luar, diam-diam memperhatikan He Xinyue.     

He Xinyue ingin duduk, lalu sekretaris lelaki di belakangnya segera melepas jas dan meletakkannya di kursi yang akan diduduki He Xinyue. Walau demikian, He Xinyue menghentikannya.     

"Tidak usah, di situ agak sedikit kotor!"     

Mo Yangyang mengerutkan kening, bagaimana mungkin kata-kata itu terdengar sangat tidak nyaman?!     

"Apa keperluan Anda hingga kemari?"     

He Xinyue memandang perempuan di depannya. Mo Yangyang memang cantik, dan pakaiannya yang biasa-biasa saja tidak bisa menyembunyikan kecantikannya.     

Walau demikian, ia hanya cantik saja. Apakah perempuan ini punya wawasan luas? Apakah temperamennya bagus? Apakah cara berpikirnya cerdas?     

Tidak. Jadi, atas dasar apa dirinya bisa mendapatkan Xie Xize?!     

He Xinyue menunjukkan kepercayaan diri dari ujung rambut hingga ujung kakinya. Selanjutnya, ia tersenyum dan berkata, "Bos Han adalah orang yang cerdas. Anda pasti tahu jelas yang akan aku lakukan di sini."      

"Mengenai itu, situasi di jalanan ini sekarang tidak terlalu baik. Toko-toko di sekitarnya mendatangi Grup Changyue untuk tanda tangan kontrak terkait pelepasan kepemilikannya. Anehnya, kenapa Boss Han tidak ikut menandatangani kontraknya?"     

He Xinyue mencoba menekan Mo Yangyang dengan auranya, tetapi hasilnya tidak seperti yang diharapkan.     

Mo Yangyang tersenyum tipis, "Ingin beli ikan abalone, tetapi membayar dengan seharga kubis. Nona He, apakah itu sepadan?"     

"Jika kamu merasa harganya murah, maka kami bisa menaikkannya dengan tepat." He Xinyue menawarkan sebuah solusi sederhana kepadanya.     

Mo Yangyang langsung membalas, "Kalau Anda menambahkan sepuluh ribu atau dua puluh ribu, tidak usah dibahas. Aku bukan pengemis."     

"Boss Han, jangan terlalu serakah. Sejauh yang kutahu, ada empat orang yang tewas di jalan ini. Semakin kamu menundanya, semakin tidak berharga restoranmu!"     

Mo Yangyang tersenyum, "Kalau begitu Nona He bisa menunggu. Mungkin Anda bisa menunggu sampai aku memberikannya secara cuma-cuma!"     

He Xinyue memutar gelang Bulgari di pergelangan tangannya, "Aku tahu Boss Han menginginkan uang. Siapa yang tidak menginginkannya? Hanya saja... kamu harus memastikan harga yang layak untuk tempatmu ini, kan?"     

Hati Mo Yangyang terbakar. Ketika hendak berbicara, Latiao masuk ke pintu. Ia pun berkata dengan polos, "Bibi, kenapa ada adik laki-laki yang merangkak di punggungmu?"     

Wajah He Xinyue memucat seketika!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.