Pamanku Kesalahanku

Xie Xize Tidak Tahu Malu



Xie Xize Tidak Tahu Malu

0Mo Yangyang seketika tidak tahu wajahnya sedang memerah atau memucat!     
0

Kata-kata cabul seperti itu, ternyata Xie Xize bisa mengatakannya dengan serius. Seakan-akan hal yang diucapkannya tadi merupakan sesuatu yang harus dibenarkan!     

Mo Yangyang benar-benar ingin mencakar wajah lelaki itu. Ia memeluk dirinya sendiri dan mundur, "Kamu... jangan berpikir aku benar-benar takut padamu…"     

Xie Xize memiringkan kepala, "Kalau begitu, aku yang berbaring dan kamu yang datang padaku. Bagaimana?"     

Mo Yangyang terdiam dengan wajah tercengang…     

Ia benar-benar ingin mengutuk pria yang cabul ini!     

Mo Yangyang pun tidak tahan lagi, ia langsung menggertakkan gigi dan mengutuk, "Xie Xize, cukup. Bisakah kamu untuk tidak menjadi... orang yang tidak tahu malu seperti ini?!"     

Xie Xize mengerutkan kening dan tampak bingung dengan kata-kata Mo Yangyang, "Memangnya kalau kamu memeriksakan diri di rumah sakit, apakah kamu tidak membuka baju?"     

Mo Yangyang langsung tertegun dan tercengang dengan ucapannya itu…     

"Me... memeriksa?"     

Oh, jadi bukan... mengajaknya untuk melakukan itu?     

Xie Xize membuka lemari dan mengambil jas putihnya, "Bukannya kamu pusing?"     

Mo Yangyang menjawab, "Aku..."     

"Bukankah dadamu terasa sesak? Berbaringlah, aku akan memeriksamu!"     

Mo Yangyang menggertakkan gigi sambil menahan perasaan malu. Memikirkan tempat itu, ia tersipu dan menggelengkan kepala, "Su... Sudah membaik, tidak perlu diperiksa."     

Xie Xize pun membalas, "Jangan bercanda tentang tubuhmu, buka pakaianmu dan berbaringlah!"     

Mo Yangyang tersipu ketika dirinya mendengar empat kata terakhir itu. Mendengar kata-kata itu, tentu membuat siapapun akan berpikir yang tidak-tidak.     

Mo Yangyang langsung menjawab, "Paman Kelima, kamu bukan dokter. Jadi, aku akan merasa lebih baik bila memeriksakannya ke dokter di rumah sakit ini sendiri!"     

Xie Xize mengeluarkan stetoskop, "Aku telah mempelajari biomedis. Jadi, ayo segera berbaring!"     

Tidak tahu sebabnya, Mo Yangyang tiba-tiba merasa ketakutan dan teringat dengan mimpi buruknya. Ia pun terus menolak untuk berbaring. "Aku benar-benar tidak membutuhkannya, aku baik-baik saja... aku tahu Paman Kelima selalu sibuk sepanjang waktu. Jadi, aku tidak akan menunda waktumu. Aku pergi dulu..." Ucapnya.     

"Tidak apa-apa. Lagi pula juga sudah terlanjur tertunda. Berbaringlah!"     

"Jangan, nanti penundaan ini terus berlanjut dan aku jadi merasa sungkan!"     

Xie Xize langsung menyala, "Padahal sudah pernah tidur bersama, untuk apa masih sungkan?"     

Mendengar ucapannya yang tajam itu, Mo Yangyang langsung jatuh berlutut     

Beberapa menit kemudian, ia berbaring di ranjang untuk melakukan pemeriksaan medis. Tubuhnya menggigil.     

Tangan Xie Xize membuka mata Mo Yangyang untuk diperiksa, dan menekan beberapa area di kepalanya.     

Kemudian, ia menekan rongga dada kiri Mo Yangyang, "Di sini sakit?"     

Tangan Mo Yangyang mengepal, tubuhnya menegang. Ia menggertakkan gigi dan bertanya, "Paman Kelima, apakah Anda yakin bahwa ini bisa disebut pemeriksaan? Bukankah ini lebih terlihat seperti sedang mengambil keuntungan?"     

Xie Xize mengangkat alis, "Mengambil keuntungan?"     

"Apakah Anda tahu yang kumaksud dengan mengambil keuntungan?"     

Ekspresi Xie Xize tidak terguncang sama sekali, lalu ia segera menurunkan tangannya dari tempat tidur tanpa memperlambat atau mempercepat gerakannya. Kemudian ia menyentuh pakaian Mo Yangyang dan meraba ke dalam, "Ini baru mengambil keuntungan!"     

Saat disentuh seperti itu, Mo Yangyang hanya merasa bahwa seluruh tubuhnya seperti tersengat listrik. Bulu kuduk di sekujur tubuhnya pun langsung berdiri.     

 "Tuan Xie..."     

Jiang Niancheng menerobos secepat hembusan angin. Ketika melihat pemandangan di depannya, ia langsung menutupi matanya. "Aku sudah menutup mataku. Jika kalian berdua benar-benar tergesa-gesa, anggap saja aku tidak ada. Aku akan pergi setelah menyampaikan sesuatu!"     

Xie Xize tidak menarik tangannya dan berkata dingin, "Katakan!"     

Jiang Niancheng berkata dengan cepat, "Aku mengirim sampel baru yang lebih mirip X-13 daripada dua sampel sebelumnya. Kemungkinan 80% adalah…"     

"Aku mengerti, pergilah."     

Jiang Niancheng lanjut berkata, "Di siang bolong begini, Tuan Xie melakukan itu saat berada di kantor. Bagaimanapun, tolong perhatikan pengaruhnya. Kamu terlalu kejam untuk melakukan ini. Kamu ingin membuat kami yang masih lajang ini merasa iri?"     

Wajah Mo Yangyang langsung memerah, lalu ia mendorong tangan Xie Xize. Ia melompat dari ranjang pemeriksaan dan mengabaikan hal lain. Lalu ia mengangkat tangan untuk menampar wajah Xie Xize.     

"Plak!!!"     

Waktu seolah-olah berhenti pada saat ini.     

Setelah menampar, Mo Yangyang menyesalinya. Lalu wajahnya menjadi pucat "Aku... aku…"     

Tepat ketika Mo Yangyang berpikir bahwa dirinya telah membuat Xie Xize benar-benar marah, ia mendengar Xie Xize bersuara.     

Xie Xize juga mengerutkan kening dan berkata, "Kamu menyentuhku!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.