Pamanku Kesalahanku

Aku Menyesal Tidak Membunuh Jalang



Aku Menyesal Tidak Membunuh Jalang

0"Kamu... kamu bercanda? Bukti apa yang kamu miliki?"     
0

Setiap otot di wajah Mo Shixuan berkedut. Tatapan mata yang sebelumnya penuh dengan perasaan tulus, sedetik berikutnya langsung menjadi mengerikan.     

Mo Yangyang juga menanggapi, "Bukankah lelaki itu, jadi buktinya?"     

Mo Shixuan panik, "Aku benar-benar ingin membawamu pulang. Pikirkanlah baik-baik, aku akan datang lagi dua hari lagi."     

Mo Yangyang meraih tangan Mo Shixuan, "Jangan, kamu sudah datang ke sini. Untuk apa terburu-buru pulang lagi?"     

Ia pun menghela napas panjang penuh perasaan, "Hanya menyalahkanku di masalah waktu itu, lalu menyuruh orang-orang murahan ini datang ke sini. Kamu benar, pulang bersamamu sepertinya pilihan terbaik."     

Latiao membawa sepotong tulang iga yang sudah digrogoti dagingnya dari meja, lalu dengan tepat menjatuhkannya ke sebelah kaki Mo Shixuan.     

Hati Mo Shixuan bergetar sehingga langkah kakinya goyah. Hak sepatu yang sangat tipis menginjak tulang iga itu, lalu tubuh Mo Shixuan oleng ke arah Xiao Chu. Mo Yangyang juga melepaskan tanganya dan membiarkannya jatuh.     

Xiao Chu baru saja mengambil sisa makanan di atas meja, lalu ditabrak oleh Mo Shixuan seperti ini, menimbulkan suara "Bruk!!! Brak!!!"     

Daun-daun sayuran, bubuk merica, dan kuah sup... semuanya terguyur ke kepala dan tubuh Mo Shixuan.     

Pakaian kualitas tinggi Mo Shixuan tentu menjadi kotor, sudah menjadi pakaian yang usang!     

Ia tidak bisa menjaga citra baiknya lagi dan berteriak, "Kamu tahu harga semua pakaianku ini? Seumur hidupmu pun tidak akan cukup untuk menggantinya."     

Daun sayuran tergantung di rambut Mo Shixuan. Serbuk-serbuk bertaburan di rambut bercampur dengan kuah sup sisa, lalu menetes ke tubuh Mo Shixuan, dan beberapa di antaranya mengalir masuk ke dalam pakaian melalui leher.     

Xiao Chu berdiri di tempat, dengan wajah tanpa dosa.     

Mo Yangyang dengan cepat menarik saudara perempuannya ini dengan penuh kasih sayang untuk pergi, "Lihat dirimu, aku belum bertemu denganmu beberapa tahun, kenapa kamu masih ceroboh seperti sebelumnya? Ayo, pergi ke dapur belakang sana…"     

Sambil bicara, Mo Yangyang sambil menuntun Mo Shixuan berjalan ke dapur belakang.     

Latiao melirik keduanya dengan tenang, lalu kembali duduk di kasir.     

Berbeda dengan Xiao Chu, pria ini menundukkan kepala untuk membersihkan piring yang pecah. Para pelanggan tidak menganggapnya serius, jadi mereka melanjutkan makan.     

 ******     

Di dapur belakang.     

Mo Shixuan akhirnya berhenti berpura-pura. Ia menepis tangan Mo Yanyang dan berkata dengan penuh kebencian.      

"Mo Yangyang, apakah kamu berpikir bahwa aku seperti lima tahun yang lalu? Apa kamu juga tidak melihat moralmu lalu malah mengintimidasi diriku? Apa yang bisa kamu bandingkan denganku? Bagaimana? Apa kamu menyesal? Bagaimana kalau kamu berlutut memohon padaku? Mungkin setelah aku senang, aku bisa membawamu pulang."     

Mo Yangyang mengulurkan tangan untuk menyalakan kran air, "Betul, aku menyesal!"     

Suara percikan air pun terdengar, beberapa tetesannya memercik ke luar dari aliran.     

 Mo Yangyang memandangi semburan air itu. Tatapan matanya seolah membeku.     

Ia tidak terkejut telah ditemukan oleh Mo Shixuan, oleh Qin Xiaochen, dan bahkan oleh Xie Xize. Lagi pula, rahasianya sudah bukan rahasia lagi.     

Ketika Mo Yangyang melihat Mo Shixuan, bahkan seketika merasa bahwa cukup bagus kalau Mo Shixuan bisa mencarinya.     

Karena dengan begini, ia bisa melakukan sesuatu yang gila.     

Ia tidak berani menyerang Xie Xize. Namun pada Mo Shixuan, apakah dirinya harus takut?     

Perasaan superioritas Mo Shixuan saat ini disambut dengan kepuasan yang belum pernah terjadi sebelumnya.     

"Mo Yangyang, aku benar-benar merasa mataku kotor setelah melihatmu. Kamu bisa hidup dengan kehidupan yang lebih buruk dari babi dan anjing. Kalau aku jadi kamu, sejak awal aku sudah bunuh diri melompat ke sungai."     

Mo Yangyang mengangguk, "Ucapanmu benar, orang yang tidak bisa melanjutkan hidupnya, harusnya sejak awal mati supaya bisa bereinkarnasi."     

Kemudian ia menolehkan kepalanya, menunjukkan senyuman yang lembut, "Kemarilah, akan kupenuhi ucapanmu itu."     

Sebelum Mo Shixuan bisa bereaksi dengan ucapan itu, Mo Yangyang menjambak rambutnya di detik berikutnya.     

Lalu sekuat tenaga memasukkan kepalanya ke wadah yang sudah dipenuhi air.     

Air dingin mengalir ke lubang hidung dan telinga Mo Shixuan. Rasa sesak napas seketika menghantam, dan ia samar-samar mendengar suara dingin Mo Yangyang.     

Mo Yangyang berkata, "Aku sungguh menyesal. Menyesal, kenapa tidak dari dulu saja aku membunuh jalang ini!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.