Pamanku Kesalahanku

Tidak Baik Baru Bangun Langsung Kabur



Tidak Baik Baru Bangun Langsung Kabur

0Mo Yangyang dan Xie Xize berdekatan, begitu dekat sampai Mo Yangyang bisa dengan jelas melihat bulu mata dan tatapan Xie Xize yang cemburu, terlihat sangat jelas sekali.     
0

Ketika mendekat, Mo Yangyang bisa dengan jelas melihat pantulan wajahnya yang tercengang dan ketakutan di bola mata Xie Xize.     

Ia merasa bahwa dirinya mungkin pernah mendengar kata paling menakutkan di dunia.     

Ya, Me... ni... kah?     

Bagaimana bisa satu kata itu keluar dari mulut Xie Xize?     

Itu... terlalu menakutkan....     

Mo Yangyang mendengar suaranya sendiri bergetar, "Pa... Paman Kelima, apakah... akhir-akhir ini kamu merasa tidak enak badan?"     

"Tidak. Aku baik-baik saja."     

Mo Yangyang menelan ludah, "Ka... Kalau begitu, pasti aku sedang bermimpi."     

Tepat setelah berbicara, penglihatan Mo Yangyang menjadi gelap lalu bibirnya tiba-tiba terasa nyeri.     

Xie Xize, "Sakit?"     

Mo Yangyang tercengang.      

Sial, sungguh... sial....     

Ia sesungguhnya ingin mundur, tetapi ikat pinggangnya sedikit mengendur. Ia sangat ketakutan sehingga dirinya langsung tidak berani bergerak. Setelah berpikir agak lama, ia pun menjawab, "Harusnya... tidak sakit... kan!"     

 Xie Xize menundukkan kepala lagi, lalu Mo Yangyang segera menutup mulutnya dan berteriak, "Sakit ... sakit, sakit ... benar-benar sakit…"     

"Saat ini aku memiliki 7 lembaga penelitian independen di China dan 2 lembaga di luar negeri. Pendapatan paten tahunanku lumayan. Aku punya dua museum pribadi dan sejumlah properti. Jumlahnya agak banyak, nanti aku akan menghitungnya dan memberitahumu."     

Mo Yangyang pun bertanya, "Untuk apa kamu memberitahuku soal itu? Mau pamer?"     

"Keuntungan tahunan Xuanze Biotechnology Group juga lumayan."     

Mendengar ini, Mo Yangyang tentu ingin muntah darah. Apakah keuntungan Xuanze Biotechnology itu dianggap lumayan?     

Jika dianggap lumayan, apakah ia membuat beberapa perusahaan besar yang sepanjang hari menyebarluaskan keuntungan pertahun itu sebagai sesuatu yang memalukan?     

Xie Xize dengan serius bertanya, "Jadi, maukah kamu menikah?"     

"Glek!", Mo Yangyang menelan ludah, juga seketika merasa kedinginan di sekujur tubuhnya. Lalu terasa ada angin dingin bertiup di belakang punggungnya.     

"Aku... pikir, aku pasti... sudah gila... berhalusinasi... aku... aku…"     

Napas Mo Yangyang agak tidak lancar. Ia merasa bahwa mungkin sudah waktunya untuk menunjukkan keahliannya yang sebenarnya.     

Ia mengguncang tubuhnya dua kali, lalu memasukkan kepalanya ke ke pelukan Xie Xize, namun berusaha untuk melepaskan diri.     

Xie Xize menghela napas....     

Mo Yangyang pun gagal!     

Pada akhirnya, Xie Xize malah ikut membungkuk, lalu menggendong Mo Yangyang.     

*******     

Sepanjang malam, Mo Yangyang mengalami mimpi buruk.     

Dalam mimpinya, ia berbaring di meja operasi dengan tangan dan kaki yang diikat. Xie Xize duduk di sebelahnya sambil membawa pisau bedah di tangannya. Kemudian ia bertanya, "Menikah? Atau jadi spesimen? Tentukan sendiri."     

Mo Yangyang langsung bangun dan terduduk. Ia memegangi dadanya dan bernapas terengah-engah.     

Reaksi pertamanya adalah dengan melihat pergelangan tangan dan menyentuh lehernya. Tidak ada luka. Tidak apa-apa... ia benar-benar masih hidup.     

Mo Yangyang menghela napas lega, "Untung saja. Itu benar-benar mimpi buruk, membuatku takut setengah mati."     

Walau demikian, Mo Yangyang segera menyadari sebuah kejanggalan.     

Perempuan ini melihat sekeliling dengan tercengang, ini… ini… ini bukan apartemennya?     

Piyama beludru koral merah muda milik Mo Yangyang telah hilang, digantikan oleh... piyama yang pernah dipakai Xie Xize, dengan kerah leher yang terbuka. Di dalam piyama itu... kosong.     

Ini....     

Punggung Mo Yangyang menjadi mati rasa untuk sementara waktu. Ia segera melompat dari tempat tidur dan ingin lari.     

"Baru bangun langsung kabur, itu tidak baik."     

Suara berat Xie Xize pun terdengar.     

Mo Yangyang menggeser kakinya untuk melangkah pergi, tetapi ia menoleh dan melihat Xie Xize berjalan keluar dari kamar mandi sambil mengenakan jubah mandi. Saat ini, Mo Yangyang mengenakan jubah mandi berwarna putih.      

Di bawah tulang selangka yang indah itu, terbentang dada putih yang bersih dan kokoh seperti batu giok. Rambutnya yang basah menyisakan air di wajah, lalu air itu mengalir ke dagu, lalu menetes satu-persatu ke dadanya, dan meresap ke dalam jubah mandi.     

Di pagi hari, Xie Xize mengubah penampilan sebelumnya yang lembut dan tampan itu menjadi penampilan yang seksi dan keren. Hal ini menyebabkan Mo Yangyang menelan ludahnya lagi dan lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.