Pamanku Kesalahanku

Aku Buta Waktu Itu



Aku Buta Waktu Itu

0Latiao memutar matanya, "Dasar kekanakan. Ibuku tidak setuju. Kalian saja belum menjadi kandidat ayah tiriku. Ayo cepat, turunkan aku!"     
0

Xie Xize pun melepaskan Latio, "Hey, jangan lari-lari. Ehm… Tunggu sebentar, akan ada orang yang datang ke restoran untuk penyelidikan…"     

Setelah menjelaskan ini, Xie Xize pergi tanpa tinggal lebih lama lagi.     

Akan tetapi, Xie Xize tiba-tiba berubah pikiran saat mobilnya sudah keluar dari jalan kecil.     

Ia pun memberikan perintah lagi kepada pengawalnya, "Suruh seseorang untuk mengantar mereka pulang. Sebelum penyelidikan dimulai, untuk sementara jangan biarkan mereka datang ke sini."     

Jika orang gila yang meninggal di sini benar-benar terinfeksi virus baru yang belum mendapatkan anti-vaksinnya, maka jalan ini akan menjadi tempat bersembunyinya bencana yang bahaya.     

Dan Xie Xize tidak bisa membiarkan Mo Yangyang dan anaknya banyak beraktivitas di lingkungan berbahaya ini.     

Cara terbaik adalah menyuruh mereka untuk menghindari tempat ini dahulu.     

 ******     

Mo Yangyang menghela napas lega ketika Xie Xize sudah menjauh darinya.     

Meskipun sekarang kakinya tidak gemetar lagi saat melihat Xie Xize, tetapi hatinya masih merasa takut.     

Begitu pria itu benar-benar pergi, Mo Yangyang merasa udaranya jadi terasa lebih segar.     

Mo Yangyang menuliskan hidangan utama hari ini di papan tulis kecil, lalu mengeluarkan papan itu dan akan menggantungnya di luar pintu.     

Tiba-tiba sebuah mobil hitam berhenti di sisi jalan, kemudian dua pengawal Xie Xize turun dari mobil itu.     

"Nyonya, maaf. Anda dilarang membuka restoran hari ini. Saya akan mengantar Anda dan tuan muda pulang."     

Mendengar itu, Mo Yangyang tentu sangat terkejut dan bertanya dengan kesal, "Apa katamu?"     

"Nyonya, saya akan mengantar Anda dan tuan muda pulang ke rumah."     

Akan tetapi, Mo Yangyang tidak memperdulikan para pengawal itu dan malah menggantung papan tulis kecil bahwa restoran sudah dibuka, "Xiao Chu, cuci bawangnya, Latiao, hitung penjualan minggu ini…"     

Pengawal melanjutkan, "Doktor punya alasan untuk melakukan ini, Nyonya."     

Mo Yangyang menoleh dan berkata dengan marah, "Aku tidak akan pergi. Siapa yang kamu panggil sebagai nyonyamu? Jangan sembarangan memanggil, ya!"     

"Nyonya, tolong…"     

Meski si pengawal sudah memohon, namun hal itu malah membuat Mo Yangyang menjadi sangat marah. Wanita ini sampai ingin mengambil spatula untuk memukul mereka.     

Pengawal pun akhirnya tidak berani memaksa. Mereka hanya berdiri di luar pintu, tidak bergerak sama sekali, sehingga terlihat seperti dewa pintu.     

Latiao menghela napas, "Bu, ayo kita pulang. Kalau mereka ada di sini tetapi kita tetap buka, maka sama saja nanti tidak ada pembeli. Ayo kita pulang dulu."     

Mendengar jawaban bijak anaknya itu, Mo Yangyang hanya bisa merasa kesal dan menghentakkan kaki penuh emosi. Ia tidak punya pilihan selain pulang terlebih dahulu sambil menggendong Latiao. Dalam hati, ia mengutuk Xie Xize berkali-kali.     

 ******     

Setelah Latiao tertidur di malam hari, Mo Yangyang mengambil ponselnya dan berlari keluar untuk mengobrol dengan Lan Dongzhi di telepon.     

"Kuberi tahu kamu, Xie Xize memang bukan manusia. Kurasa dia ingin restoranku tutup lebih cepat. Dia ingin aku tidak bisa menjalankan bisnis. Dia ingin ibu dan anak ini tidak memiliki sumber penghasilan. Dia pikir, dengan begitu aku akan memohon padanya, lalu menginginkannya. Aku sungguh tidak akan kalah darinya...."     

Lan Dongzhi merespon, "Kurang ajar sekali. Xie Xize melakukan itu tanpa sungkan?"     

"Oleh sebab itu... dia memang lelaki brengsek yang tidak tahu malu... menurutmu, betapa butanya aku waktu itu, kenapa aku tidak bisa melihat dengan jelas. Hah…. Bisa-bisanya aku langsung tidur dengannya...."     

Sekarang Mo Yangyang membahas tentang dirinya yang tidur dengan orang yang salah saat itu. Mengingat kejadian itu, ia ingin sekali menyodok matanya saat itu.     

Lan Dongzhi berkata, "Hmm… Ngomong-ngomong, tuan muda kelima dari Keluarga Xie itu memang kaya dan tampan. Dia mengabdikan dirinya untuk karir ilmiahnya, dan diperkirakan akan membuatnya jarang merawat keluarganya setelah menikah…"     

"Tampaknya kamu harus menikah dengannya, lalu jadi istri kaya yang menjaga rumah sendirian karena ditinggal suaminya. Itu cukup menarik, tidakkah kamu memikirkannya?" Tambah Lan Dongzhi     

Seakan tersindir, Mo Yangyang langsung melonjak kesal, "Aku tidak ingin menikah dengannya. Siapapun yang menikah dengan lelaki itu akan sial. Tahukah kamu, dia itu sangat mengerikan?"     

"Malah kupikir-pikir setelah menikah dengannya, mungkin saja di suatu pagi aku akan menjadi spesimen penelitiannya?"     

"Dia juga sangat kasar dan tidak merasa kasihan pada orang lain sama sekali. Aku mencari seorang lelaki yang mencintaiku dan memanjakanku, sedangkan dia? Apa yang akan dia lakukan? Dia akan menyakitiku seperti dia menyakiti spesimennya!"     

Di tengah malam, suara dingin dan tenang datang dari belakang Mo Yangyang. Dalam suara itu ia dapat mendengar perkataan tenang dari seseorang, "Aku tidak menyakiti spesimen!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.