Pamanku Kesalahanku

Tuan Muda Lebih Tampan dari Kemarin



Tuan Muda Lebih Tampan dari Kemarin

0Setelah mengumpulkan bukti, polisi membawa mayat itu. Tidak hanya itu, tempat sampah yang juga menjadi tempat terbaringnya mayat itu pun ikut dibawa oleh para petugas itu. Kebetulan lokasi ini berada dekat dengan jalan umum, jadi tidak ada cara untuk memblokir tempat kejadian ini.      
0

Dengan keadaan demikian, para polisi hanya menggambar area kecil di sekitar tempat ditemukannya mayat itu.     

Orang-orang yang ramai menyaksikan investigasi pun juga segera dibubarkan.     

Anehnya saat dibubarkan, wajah mereka masing-masing mengeluarkan senyuman yang tidak relevan dengan kejadian.      

Ya, bagi mereka, orang meninggal itu hanyalah seorang gelandangan gila. Kejadian itu pun hanya menambah topik percakapan mereka setelah makan malam nanti. Di luar itu, tidak ada yang menghormati kematian orang gila itu sama sekali.     

Tidak manusiawi? Tentu mereka semua adalah orang yang acuh tak acuh dan egois.     

Mo Yangyang menyaksikan orang-orang bubar, hatinya tidak mengeluarkan perasaan apapun. Namun saat melihat Xiao Chu masih berdiri di luar, ia langsung berteriak, "Xiao Chu... ayo masuk."     

Xiao Chu berlari dan masuk.     

Xie Xize bertanya, "Hari ini restoran masih dibuka?"     

Mo Yangyang menunduk untuk tidak memandangnya, lalu menjawab, "Aku harus menghidupi keluargaku. Aku tidak bisa menutup restoran begitu saja, meski baru saja ada kejadian orang meninggal di sekitar sini."     

Mo Yangyang pun lanjut berjalan mengitari Xie Xize, lalu berlari ke dapur belakang.     

Latiao perlahan berjalan ke sisi Xie Xize, lalu memegang pergelangan tangannya dan berkata, "Pesan ibuku yang selanjutnya adalah, aku tidak bisa membiarkanmu terlalu lama bersama kami, karena hidup kami jadi tidak baik."     

Mendengar celotehan anak kecil ini, Xie Xize hanya bisa tercengang.     

Dasar kejam!     

Pria ini pun mengeluarkan kartu bank dari sakunya dan menyerahkannya kepada Latiao, tanpa bicara.     

"Apa yang kamu lakukan? Menyuapku? Kamu bukan ayahku sekarang, kenapa kamu menghabiskan uang hanya untuk kami?, Apakah ibuku dan aku di matamu terlihat seperti sejenis orang murahan yang serakah? Nanti kita bicarakan lagi."     

"Atau… kamu bisa keluar sekarang, lalu berteriak, "Siapa yang mau menjadi ayah tiri Latiao?!" Namun ingatlah, di jalanan ini ada 80% lelaki yang menginginkan posisi itu."      

Mendengar semua ucapan anak kecil ini, Xie Xize meremas tangan kartu debitnya itu hingga persendiannya memutih.     

Kenapa dirinya jadi sangat tidak suka saat mendengar ini?     

Dia membungkuk dan menatap Latiao, "Siapa saja itu? Ceritakan padaku."     

Latiao berkata, "Ayo teriaklah, dan kamu akan menemukan orang-orang yang mau jadi ayah tiri Latiao."     

Latiao menyingkirkan sehelai rambut di bahunya, lalu menyeringai, "Sudah kubilang sejak lama, hargai aku baik-baik. Jika tidak, kamu akan menyesalinya di masa depan. Ibuku sangat populer, dia bisa laku dengan cepat."     

Tidak lama kemudian, asisten Xie Xize tampak berlari tergesa-gesa dari arah luar sambil memanggil-manggil, "Doktor....!!!"     

Melihat Latiao, asisten segera membungkuk dan tersenyum menyapa, "Selamat pagi, Tuan Muda, saya merasa hari ini Anda lebih tampan daripada kemarin."     

Latiao menggelengkan kepala dan berkata kepada Xie Xize, "Lihatlah, belajarlah dari orang itu. Dia bisa berbicara lebih banyak darimu."     

Asisten pun langsung tertegun.     

Ah, tamat sudah. Asisten ini tidak sengaja dianggap lebih baik dari Bosnya, bagaimana cara dirinya menyelamatkan diri?     

Asisten berkata, "Ternyata, dia persis dengan Doktor. Sekali dilihat, bisa ditebak kalau anak ini memiliki keturunan dengan Doktor."     

Senyum di wajah Latiao berangsur-angsur mengeras, "Kak, apakah ibumu tidak pernah mengajarimu sopan santun? Jika tidak bisa bicara, jangan bicara."     

Xie Xize membungkuk lalu mengangkat tubuh Latiao, kemudian mencubit wajah kecilnya, "Bulan ini, aku akan memberikan bonus berlipat ganda."     

Asisten pun gembira, "Terima kasih, Bos."     

"Ehm… Lalu, ada apa mencariku?" Xie Xize bingung.     

Asisten itu berbisik, "Orang yang meninggal di sini juga diduga terinfeksi virus baru itu... Departemen Kepolisian Jinchuan telah menyerahkan mayatnya ke lembaga penelitian ilmiah, silakan Anda memeriksanya nanti."     

Sebelum asisten selesai berbicara, ekspresi Xie Xize berubah. Kemudian, ia pun berkata kepada pengawal itu, "Kalian tetap di sini!"     

Ucapan pria itu tentu tidak kecil. Mo Yangyang yang mendengar itu, tentu langsung berlari keluar sambil mengacungkan spatulanya, "Kamu... restoran yang kujalankan ini bukan untuk gangster, apakah kamu ingin orang-orang ini membuatku tidak bisa makan setiap hari?"     

Secara kebetulan, Fei Nanluo datang dari luar, "Doktor Xie, jangan khawatir. Selama ada aku, tidak akan ada orang yang menyakiti Kak Yangyang."     

Latiao bersuara, "Lihat, ada banyak orang yang siap menyalip di tikungan kapan saja."     

Fei Nanluo mengulurkan tangannya untuk mengambil Latiao dari gendongan Xie Xize, "Dokter Xie orang yang sibuk, pergi saja. Jangan mengkhawatirkan hal yang ada di sini."     

Xie Xize langsung menjawab dengan dingin, "Ada biaya tenaga kerja untuk merawat ibu dan anak. Jadi, kubayar dengan mengundangmu makan di acara pernikahanku nanti."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.