Pamanku Kesalahanku

Ayah Latiao Cemburu



Ayah Latiao Cemburu

0Mo Yangyang berkata, "Siapa? Aku? Aku di mana?"     
0

Sungguh, ia ingin sekali segera mengemudikan motor listriknya sekarang juga, lalu membawa anaknya dan meninggalkan tempat mengerikan ini.     

Sejak pagi tadi, ia telah mengumpulkan keberanian untuk menghadapi hari yang baru.     

Namun, momen mengerikan ini datang begitu cepat. Satu Xie Xize tidak cukup, bertambahlah Fei Nanluo yang telah pergi sejak dua tahun lalu....     

Lelaki yang mencium Mo Yangyang tadi malam di lantai bawah, lelaki liar yang diketahui bibi tetangga, kini datang ke sisi Mo Yangyang dengan begitu mengejutkan. Kemudian tangan lelaki itu merangkul Mo Yangyang.     

Dengan postur yang benar-benar kaku, ia telah mendeklarasikan dirinya sendiri sebagai 'manusia liar'.     

Lelaki liar, alias Xie Xize ini, memandang kedua bibi yang sedang tercengang, lalu berkata, "Lalu soal dirinya yang tidak tahu ayah dari anaknya itu, tidak masalah, cukup aku saja yang mengetahuinya."     

Bagi dua bibi itu, perubahan ini terlalu cepat. Selain itu, ucapan itu terasa sedikit merangsang untuk berselisih. Dunia sihir macam apa ini?     

Latiao melirik matanya yang besar ke belakang.     

Tidak ada hari yang indah. Tidak ada!     

Fei Nanluo berkata, "Kak Yangyang, tidakkah kamu perlu mengenalkannya padaku?"     

Xie Xize berkata, "Mo Yangyang, cukup populer ya?"     

Keduanya berbicara hampir bersamaan. Mo Yangyang merasa pipinya kaku saat ini dan sudut mulutnya juga kaku.     

Ia pun hanya bisa memberikan senyum kering.     

Latiao berkata, "Kalau segini saja, orang yang ingin mengejar ibuku sudah berbaris dari pintu restoran kami sampai ke jalanan, ya?! Dua paman ini, jika kalian mau, kalian harus antre."     

Xie Xize mengulurkan tangan untuk mencubit wajah kecil Latiao, "Kamu sudah punya ayah, untuk apa harus berbaris?"     

Latiao mengulurkan tangan untuk menyingkirkan tangan Xie Xize menjauh, "Yang sudah menikah saja bisa bercerai, jadi apa artinya punya anak? Kebahagiaan seumur hidup ibuku harus kuatur dengan ketat. Tidak ada yang boleh melewati pintu belakang."     

Mata Fei Nanluo beralih ke wajah Xie Xize. Ada seberkas cahaya melintas di bawah matanya.     

Matanya seperti rusa kecil. Lalu ia sedikit membungkuk untuk menatap Mo Yangyang, dengan tatapan sedikit genit.     

"Kak Yangyang, dalam dua tahun terakhir ini, rinduku pada masakanmu semakin menggila. Kamu mau ke restoran, kan? Aku akan ikut denganmu. Hari ini kamu harus membuatkanku daging hot pot, oke?"     

Xie Xize berkata perlahan, "Mo Yangyang, hari ini kita harus melanjutkan pembicaraan tentang masalah kemarin."     

"Semua diam...."     

Mo Yangyang tiba-tiba berteriak dengan marah, dan suasana langsung menghening.     

Ia pun menggertakkan gigi dan menjawab, "Ini sudah siang, aku harus membuka restoran untuk jualan. Aku harus menghidupi keluargaku, kalian berdua... cari saja cara hidup kalian, kalau tidak…"     

 Latiao menyela, "Ibuku marah, nanti kalian semua tidak akan bisa makan."     

"Kalian bicarakan baik-baik."     

Mo Yangyang pun mengalah, lalu mengendarai motor listrik ini untuk melarikan diri dengan kecepatan tercepat.     

Melihat Mo Yangyang melarikan diri, Fei Nanluo menegakkan tubuh, menghilangkan sikap polos di depan Mo Yangyang tadi, menggantinya dengan memperlihatkan sikap seorang lelaki dewasa.     

"Aku tidak menyangka, Doktor Xie semudah itu membiarkannya pergi!"     

Xie Xize langsung membalas, "Tuan Fei tampaknya belum terlalu pandai bermain piano di luar negeri. Lalu, apa keperluanmu hingga pulang kembali sekarang ini?"     

Keduanya sudah saling mengenal sejak awal ketika duduk bersama. Lagi pula, mereka berdua adalah tokoh yang terkenal secara internasional. Bahkan jika mereka tidak berada di bidang yang sama, tetapi nama mereka yang terlalu besar membuat mereka terlalu sulit untuk tidak saling mengenal.     

Fei Nanluo memandangi punggung Mo Yangyang yang kian menjauh, sembari berkata, "Aku pulang untuk mencari inspirasiku."     

Xie Xize langsung menjawab, "Aku sudah mengenalnya sejak lima belas tahun lalu…"     

Fei Nanluo bertanya, "Lalu, apa yang akan kamu lakukan?"     

"Latiao adalah anakku." Xie Xize memandang Fei Nanluo dan melanjutkan, "Bagiku, dia bukan inspirasi orang lain."     

Ia pun tersenyum dan menambahkan, "Dia ibu dari anakku. Lebih baik Tuan Fei tidak terlalu memperhatikan ibu dari anakku."     

Lalu berhenti tertawa dan melanjutkan, "Karena itu akan membuat ayah Latiao cemburu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.