Pamanku Kesalahanku

Akulah Lelaki Liar Itu



Akulah Lelaki Liar Itu

0Semua orang langsung mendongak ke atas, tepatnya ke arah sumber suara. Ada seorang pemuda yang berdiri mengenakan mantel kotak-kotak warna hitam-putih bergaya Inggris.      
0

Pria itu juga mengenakan sweater kasmir tipis warna hitam yang kerahnya membalut leher. Alisnya bersih dan tampan, bibirnya sedikit merah, kulitnya seputih gading gajah saat berada di bawah sinar mentari.      

Di sudut mata kirinya ada sebuah tahi lalat sebesar air mata, seperti seorang pemuda dengan temperamen melankolis yang keluar dari dunia khayalan.     

Tapi ketika pria itu tersenyum, ia terlihat seperti mentari pagi, sangat makmur.     

Bahkan jika dimasukkan ke dunia hiburan, ia seakan bisa menarik energi dan membuat orang-orang jadi tergila-gila padanya.     

Jika ada pemuda yang punya wawasan luas dan mengenal tokoh-tokoh dunia, pemuda itu pasti akan mengenali bahwa lelaki ini adalah pianis jenius yang kembali ke negeri ini. Ya, itulah Fei Nanluo, artis yang sekarang sedang naik daun!     

Mo Yangyang melihat wajah lelaki yang bersuara itu. Setelah beberapa saat tercengang, wajahnya langsung gembira, "Nanluo…"     

Latiao juga berteriak "Kak Nanluo...."     

Laki-laki lain di paviliun yang akan berdiri, langsung duduk lagi tanpa bergerak setelah mendengar itu.     

Bibi Wang yang paling awal keluar dari lamunan langsung bertanya, "Ka... Kalian saling kenal?...."     

Fei Nanluo berjalan ke arah Mo Yangyang, lalu membungkuk sedikit. Ia pun tersenyum sejenak dan berkata, "Kak Yangyang, kamu benar-benar lebih populer daripada ketika aku pergi. Tiba-tiba aku sedikit tidak senang."     

Mo Yangyang berkedip, lalu bersorak kegirangan, "Kapan kamu kembali? Kenapa kamu datang ke sini?"     

Fei Nanluo mengerutkan hidungnya, "Sepertinya Kak Yangyang sama sekali tidak peduli dengan beritaku. Berita tentang kepulanganku ke China dirilis seminggu yang lalu, pasti kakak tidak melihatnya, kan? Aku kembali ke negeri ini untuk mencarimu."     

Anak laki-laki berusia 23 tahun itu, ketika memiringkan kepalanya dan mengatupkan mulutnya, benar-benar terlihat menyedihkan. Pupil matanya yang gelap seperti berkata, 'Aku sangat terluka, aku butuh ditenangkan.'     

Latiao bersuara, "Kak Nanluo, usiaku empat tahun, apakah kamu juga berusia empat tahun?"     

Fei Nanluo mengulurkan tangan untuk menggosok bagian atas kepala Latiao, "Panggil aku paman."     

Latiao terkekeh, "Kakak, tolong lepaskan tanganmu, dan... kembalikan rambutku ke posisi semula, oke?"     

Latiao terkejut saat ini, karena dari kabar yang lalu-lalu, Fei Nanluo tidak pernah kembali ke China.     

Mungkinkah setelah kelahirannya kembali, banyak garis waktu yang telah berubah?     

Fei Nanluo menggosok kepalanya dua kali sebelum mengembalikan rambut Latiao, "Si kecil ini, masih tidak berubah, masih tidak imut."     

Latiao mengangkat bahu, "Tidak masalah kalau aku tidak imut, yang penting ibuku senang, itu bagus."     

Bibi Li terkekeh, "Menurutku, tidak heran kalau kamu baru saja ikut mendengar obrolan kami, ternyata kamu juga temannya... orang yang dirayu rubah betina ini bukannya cuma satu, ya? Kulihat kamu ini masih muda, jangan sampai terpesona oleh rubah betina itu."     

Wajah Fei Nanluo tampak keberatan, "Itu, sepertinya tidak bisa."     

Sedetik berikutnya ia tersenyum, "Kak Yangyang, tiga tahun tidak bertemu, tidak mau berpelukan?"     

Fei Nanluo merentangkan tangannya untuk memeluk Mo Yangyang, tetapi tiba-tiba ada sebuah tangan menahan bahunya.     

Ia menoleh, lalu melihat bahwa tangan itu milik lelaki yang baru saja mengobrol bersamanya.     

Mata Mo Yangyang dan Latiao melebar pada saat yang sama, ini sial....     

Bibi Li takut Fei Nanluo juga akan terpesona dengan Mo Yangyang, jadi ia buru-buru berkata, "Anak muda, biarkan aku memberitahumu, kamu tidak boleh terpesona dengan jalang ini. Dia merayu putraku... tadi malam, aku juga melihatnya berciuman dengan seorang lelaki liar."     

Latiao mengangkat kepalanya dan menatap tajam pada orang di depannya itu. Jika bukan karena kakinya yang pendek, ia sudah melompat turun dari motor listrik itu.     

Ekspresi wajah kecilnya jelas menunjukkan ekspresi terkejut, 'Hey, sejak kapan kubisku diberikan babi untuk makan?'      

Kubis yang dimaksud Latiao berarti perempuan cantik, dan babi adalah orang yang menyebalkan…     

Lelaki yang menahan Fei Nanluo itu tersenyum dan menjawab, "Sungguh kebetulan sekali, akulah lelaki liar yang mengantarnya kembali tadi malam!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.