Pamanku Kesalahanku

Aku Menginginkannya



Aku Menginginkannya

0Mo Yangyang membuka mulutnya lebar-lebar, benar-benar tidak yakin dengan ucapan yang harus diungkapkannya.     
0

Ya, mau bukti apa lagi?     

Bukankah keberadaan Latiao adalah bukti terbaik?     

Anak itu membuktikan bahwa hubungan antara Latiao dengan Xie Xize sulit dipisahkan. Mereka berasal dari garis keturunan genetika ayah dan anak!     

Genetik, darah, keterikatan batin, tidak peduli seberapa keras kamu menutupinya, semua itu tidak mungkin bisa dibohongi lagi!      

Bahkan, jika dalam lima tahun terakhir ini Latiao juga tidak pernah berhubungan dengan Xie Xize…,      

tubuh Latiao, masih memiliki jejak dari ayahnya.     

Serta tidak bisa terhapuskan sama sekali!     

Mo Yangyang tiba-tiba merasa bahwa emosi yang dari tadi dikeluarkan dalam hatinya, terasa seperti balon yang tertusuk oleh kalimat sederhana Xie Xize.     

Mo Yangyang telah hidup sangat susah selama lima tahun ini. Ia sempat berpikir bahwa keberuntungan akan segera tiba. Namun, mengapa ia masih begitu sial?     

Lima tahun kemudian, ternyata Mo Yangyang harus bertemu Xie Xize lagi. Dan sekali lagi, ia kembali ke masa sebelum bebas.     

Mo Yangyang mengepalkan tangan, "Kalau begitu... bisakah kamu …"     

"Bisakah kamu...."     

Mo Yangyang mengangkat kepala dan menatap Xie Xize dengan mata berkaca-kaca. Lebih tepatnya, dengan tatapan memohon.     

Xie Xize memotong dengan tegas, "Tidak bisa."     

Mo Yangyang akhirnya tidak bisa menahannya, "Huhu… anakku... anakku satu-satunya ini, dia hanya milikku sepenuhnya. Apa kamu tahu? Bagi seorang perempuan, kalau kamu membawa anaknya pergi, hal itu akan terasa lebih menyakitkan daripada kematian...."     

Air mata Mo Yangyang membuat Xie Xize merasa tidak nyaman di hatinya.     

Jemari ramping Xie Xize menunjuk ke arah meja, "Jangan menangis."     

Mo Yangyang sangat ketakutan sehingga hanya menutup mulutnya. Lelaki ini terlalu bersikap mendominasi. Sudah sangat menakutkan, sekarang malah melarangnya untuk tidak menangis.     

Latiao memutar mata bola matanya. Tidak bisakah mereka membiarkannya makan dengan damai?     

Ia pun menurunkan sumpitnya dan meletakkannya.     

"Kakak Xiao Chu, tuangkan secangkir air panas untuk ibuku."     

Meskipun Xiao Chu tidak bisa berbicara, tetapi telinganya bisa mendengar.     

Ia pun bangkit dan mengambil cangkir Mo Yangyang. Kemudian, ia menuangkan secangkir air panas ke dalamnya. Ia meletakkan secangkir air panas itu di samping Mo Yangyang dan mulai bergegas pergi.     

Latiao berkata kepada Xie Xize dengan wajah tegas, "Tuan Xie, pernahkah orang-orang di sekitarmu bilang padamu bahwa jika seseorang sepertimu menikahi seorang perempuan, kamu akan menjadi keajaiban kesembilan umat manusia?"     

Latiao telah mendengarkan percakapan antara keduanya, dan tidak bisa menahan diri untuk tidak angkat bicara.     

Xie Xize menanggapinya dengan tersenyum, kemudian ia baru menjawab, "Kalau begitu, andai aku punya anak laki-laki, bisakah itu disebut keajaiban kesepuluh umat manusia?"     

Mendengarkan percakapan di antara mereka berdua, Mo Yangyang merasa lebih tertekan.     

Ia diam-diam menyeka air mata, lalu berkata kepada Latiao, "Cepatlah makan."     

Latiao mengambil sumpitnya lagi, "Aku tidak ingin diganggu saat makan. Tidak bisakah kalian membiarkanku menyumpit dimsum sendiri?"     

Mendengar celotehan anaknya, Mo Yangyang tercengang.     

Selanjutnya, Mo Yangyang tidak berbicara. Xie Xize hanya menatapnya dan tidak berbicara.     

Mereka menunggu Latiao selesai makan.     

Xie Xize berkata, "Ayo pergi. Aku lelah hari ini, masalah ini tidak perlu dibahas terlalu terburu-buru, jadi aku akan menjawabnya besok."     

Mo Yangyang mengira bahwa Xie Xize akan membawa mereka pergi, jadi ia segera menambahkan perkataan lain, "Tidak perlu..."     

"Aku mengantar kalian pulang, kenapa? Kalian masih ingin berada di sini? Masih ingin dirampok lagi?" Ucap Xie Xize.      

Sedetik berikutnya, Mo Yangyang menarik Latiao dan berlari menuju pintu keluar dengan sangat cepat.     

Dalam perjalanan pulang, Mo Yangyang selalu dalam keadaan tegang.     

Di gendongannya, Latiao tertidur di tengah perjalanan. Ketika Xie Xize ingin menggendongnya, Mo Yangyang seakan terus menolaknya. Namun karena bertatapan mata dengan Xie Xize, Mo Yangyang pun pasrah.     

Sesampainya di lantai bawah, Xie Xize secara inisiatif mengembalikan Latiao pada Mo Yangyang.     

"Terima kasih...."     

Mo Yangyang terburu-buru mengatakan itu, lalu pergi.     

Dengan cepat melangkah ke pintu gedung apartemen, ia tiba-tiba mendengar suara dingin Xie Xize, "Mo Yangyang, kamu sudah kabur selama lima tahun dan menculik anakku. Bagaimana kalau kita membuat perhitungan di sini?"     

Lutut Mo Yangyang langsung melunak, ia hampir jatuh berlutut.     

Huhu~~ Bukankah dirinya baru saja bilang bahwa tidak ingin membicarakan itu hari ini?     

"Aku... apa maumu agar aku bisa membalasnya?!"     

Tiba-tiba ada bayangan gelap di bagian atas kepalanya, kemudian bayangan sosok tinggi itu benar-benar menyelimutinya, "Anak itu, aku juga menginginkannya. Kamu, aku juga menginginkannya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.