Pamanku Kesalahanku

Paman Kelima, Lama Tidak Berjumpa



Paman Kelima, Lama Tidak Berjumpa

0Lampu neon menyala, Xie Xize mengangkat kepala dan menatap Mo Yangyang.     
0

Ia mengangkat tangan, lalu meletakkannya di atas kepala Latiao. Setelah itu ia berkata, "Tidak, ayah tiri juga tidak bisa."     

Ya, orang yang boleh melakukannya hanyalah ayah kandungnya.     

Mo Yangyang panik ketika mendengarnya, lalu ia segera menoleh.     

Mo Yangyang selalu merasa bahwa Xie Xize lima tahun kemudian tampak berbeda dari lima tahun yang lalu.     

Xie Xize pasti lebih licik, lebih sulit dipahami, dan lebih berbahaya. Akan tetapi nyatanya, ia tidak pernah memahami pemikiran lelaki ini.     

Mo Yangyang dengan hati-hati mempertahankan kehidupannya yang damai. Sayangnya, Xie Xize seperti kabut hitam yang tidak terlihat di kejauhan. Ia pun mulai berjalan ke arahnya yang malah tidak bisa dilihat sama sekali olehnya.     

Xie Xize, lelaki yang tidak pernah dipikirkannya akan segera membuat masalah dengannya. Hal yang ditakutkannya selama lima tahun ini, bahkan setelah lima tahun bersembunyi darinya, pada akhirnya ia tetap tidak bisa melarikan diri darinya.     

Mo Yangyang pun hanya tersenyum masam. Dalam hidupnya, tepatnya sejak menginjak usia 20 tahun, ia benar-benar tidak pernah merasakan momen manis lagi selain pada Latiao.     

Mo Yangyang melihat ke jalanan di luar dan sepertinya jalanan yang dilalui mobil ini menuju ke sebuah hotel. Ya, itu adalah hotel Xie Xize. Ia dengan cepat memikirkan alasan dan berkata, "Pergi ke restoranku saja, kami juga belum makan."     

"Baiklah."     

Pengemudi memutar mobil ke arah restoran kecil Mo Yangyang.     

Lagi pula, Latiao terlalu muda dan memiliki energi terbatas. Setelah beberapa saat beraktifitas, kelopak matanya mulai berjuang untuk tetap membuka mata. Namun setelah berjuang untuk sementara waktu, tubuhnya akhirnya jatuh ke samping.     

Mo Yangyang mengulurkan tangan untuk menggendong tubuh Latiao. Tetapi, ada sepasang tangan di depannya yang menangkap Latiao, lalu menggendongnya dan meletakkannya dalam pelukan.     

Tubuh anak itu empuk, dengan sentuhan aroma susu di tubuhnya. Rambutnya juga berwarna hitam lembut di dekat dahinya. Selain itu, wajah kecil anak ini seperti malaikat, agak lentur dan lembut.     

Hati Xie Xize merasakan perasaan yang tidak jelas. Ia hanya merasa bahwa hatinya seolah-olah meleleh saat memandangi Latiao.     

Ia pun bertanya, "Berapa kilo berat badannya?"     

Mo Yangyang tidak menjawab, ia hanya secara bergantian melihat kedua lelaki itu. Pria yang satu besar dan satunya kecil. Pandangannya ini dalam keadaan melamun.     

Bahkan jika mencoba membuat Latiao menjadi gemuk, namun saat diperhatikan baik-baik, fitur wajahnya masih agak mirip dengan Xie Xize....     

Mo Yangyang meremas tangannya dengan erat.     

Harus bagaimana agar bisa membuat anaknya tetap di sisinya?     

*****     

Saat ini, restoran belum tutup. Xiao Chu juga terlihat sedang menjaga restoran sendirian. Ketika Mo Yangyang turun dari mobil, pegawai itu buru-buru berlari dan bertanya dalam bahasa isyarat, 'Apa yang terjadi?'     

Mo Yangyang menggelengkan kepalanya, "Tidak apa-apa. Terima kasih sudah menjaga restoran. Pasti kamu belum makan. Duduk dan tunggu sebentar, aku akan memasak."     

Xie Xize memandang dengan tenang pegawai yang baru direkrut oleh Mo Yangyang itu.     

Akan tetapi, tatapan itu membuat Xiao Chu tampak sedikit takut. Xie Xize mengangguk padanya dan menyapanya, lalu berbalik dan berlari kembali ke dapur untuk membantu Mo Yangyang.     

Sebelum itu, Xie Xize mengantar Latiao ke loteng kecil di lantai atas.     

Setelah makan, Xiao Chu berinisiatif untuk membereskan barang-barang.     

Mo Yangyang pun mengangkat kepalanya, "Ayo kita bicara!"     

Xie Xize tahu hal yang ingin dibicarakan Mo Yangyang, jadi dirinya juga berkata, "Aku lelah hari ini, aku harus istirahat. Kita bicarakan ini besok saja."     

Mo Yangyang bersikeras, "Sekarang saja."     

 Xie Xize juga menjawab, "Besok saja."     

Bahkan Xie Xize hendak naik ke atas untuk melihat Latiao sudah bangun atau belum.     

Mo Yangyang semakin mengepalkan tangannya, "Paman Kelima, sekarang saja!"     

Panggilan "Paman Kelima" ini telah mati selama lima tahun, lalu kini hidup lagi.     

Hal ini membuat Xie Xize menghentikan langkah saat mendengarnya, "Oke, bicaralah."     

Mo Yangyang menggigit bibir. Tiba-tiba ia tidak tahu cara memulai pembicaraan ini.     

"Paman Kelima, aku telah hidup dengan sangat baik dalam beberapa tahun terakhir. Aku menyukai kehidupan seperti ini. Kurasa aku punya kemampuan untuk merawat Latiao dengan sangat baik. Kami, ibu dan anak, memiliki kehidupan yang sangat bahagia di sini, jadi... "     

Xie Xize menyelanya, "Bukankah kamu tadi bilang, selama aku bisa mengembalikan anakmu, kamu akan bersedia melakukan apapun yang kuinginkan?"     

Mo Yangyang mengepalkan tangannya, menggertakkan giginya dan berkata, "Tetapi Latiao harus bersembunyi karena kamu...."     

Xie Xize tidak berdebat. Bola mata kuning kecoklatannya itu menatap Mo Yanyang sedalam jurang, "Itu tidak penting, kawan. Aku menemukannya untukmu dan bukankah kamu juga harus memenuhi janjimu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.