Pamanku Kesalahanku

Lebih Jahat



Lebih Jahat

0Di sepanjang jalan, Mo Yangyang mencoba melepaskan tangannya berkali-kali, tetapi gagal.     
0

Tangan Xie Xize sedikit dingin dan kering, dan Mo Yangyang merasa telapak tangannya semakin panas. Dahinya juga mulai berkeringat terus-menerus.     

Tak satupun dari mereka yang berbicara. Suasana di mobil pun juga sangat sunyi.     

Itu terjadi sampai, mobil melaju ke kota.     

Mo Yangyang menelan ludah dan mengumpulkan keberanian untuk bertanya, "Ka... Kami harus turun dari mobil..."     

Sayangnya Xie Xize masih belum bisa melonggarkan genggamannya, ia pun menoleh untuk menatapnya. Sejujurnya, pria ini tampak tersenyum kepada Mo Yangyang. Sayangnya, senyumannya yang berkarakteristik itu lebih terlihat tidak tersenyum di mata Mo Yangyang.      

"Mo Yangyang, sudah lima tahun kita tidak bertemu dan masih tidak ada perkembangan seperti sebelumnya!" Ucap Xie Xize.      

Mo Yangyang memeluk putranya erat-erat dengan satu tangan. Wajahnya menempel di bagian atas kepala Latiao dan berkata dengan suara rendah, "Tidak bisa dibandingkan, malah lebih jahat."     

"Apa?"     

Tiba-tiba Mo Yangyang teringat dengan suara Xie Xize di telinganya, ia pun mengangkat kepalanya dengan ketakutan dan baru menyadari bahwa Xie Xize sudah membungkuk untuk menatapnya. Pria itu sungguh mendekatkan wajah pada wajahnya.     

Napas Xie Xize pun menyembur ke wajahnya dan hal itu membuat Mo Yangyang merasa geli.     

Mo Yangyang sangat takut sehingga dirinya bergegas menjauh ke samping dan tidak berani menatap Xie Xize. Kemudian ia berkata dengan gugup, "Ti... Tidak bisa dibandingkan, kamu... lebih hebat dari sebelumnya."     

Sebelum menemukan anaknya, Mo Yangyang tentu dapat datang dan menghadapi Xie Xize dengan tegas dilandasi oleh keberanian.     

Keberanian itu muncul karena sikap pedulinya terhadap anaknya.     

Namun sekarang, anaknya sudah ditemukan dan keberanian itu telah kehilangan kekuatannya. Sekarang, ia mulai kembali takut kepada Xie Xize.     

Sekarang, identitas dirinya dan anaknya, semua sudah terbongkar.     

Selama Xie Xize bersedia melakukan tes DNA, ia akan tahu bahwa Latiao adalah anak kandungnya.     

Dan andai itu sampai terjadi....     

Mo Yangyang tidak berani membayangkannya. Tuhan tahu yang akan dilakukan Xie Xize pada Latiao.     

Latiao merasakan tubuh ibunya semakin gemetar. Ia tidak bisa menahan diri untuk tidak menghela napas.     

Bibir Xie Xize melengkung, "Ya, aku juga berpikir begitu!"     

Mobil berhenti di persimpangan sebentar. Lampu neon di luar jendela tertangkap oleh mata Xie Xize, membuat matanya terlihat lebih cerah...     

Mo Yangyang merasa bahwa Xie Xize benar-benar aneh. Selama Xie Xize mau, pria ini bisa memperlakukan orang dengan temperamen yang hangat, rendah hati dan lembut. Sama seperti sekarang, Mo Yangyang merasa bahwa sikap Xie Xize sangat lembut.     

Walau demikian, Mo Yangyang juga tahu bahwa…. temperamen pria itu sebenarnya sedang menipunya.     

Ketika Xie Xize mengambil pisau bedah dan memotong arteri manusia, temperamennya juga sama seperti itu.     

Latiao, yang sedari tadi tidak bicara, tiba-tiba berkata, "Paman, pernahkah keluargamu memuji bahwa kamu sangat sukses?"     

Xie Xize menundukkan kepala, "Pernah."     

Terus terang, ia sedikit enggan untuk mengatakan ini.     

Latiao mengangguk dengan sungguh-sungguh, "Aku juga berpikir begitu. Sebagai perwakilan tipikal orang yang kurang ajar, kamu benar-benar sukses."     

Wajah kecil berlemak yang tersenyum itu, tiba-tiba berekspresi dingin. "Jadi, kapan kamu mau mengambil mamaku? Apakah kamu benar-benar berpikir bahwa aku sudah mati?..."     

Mendengar ucapan anak kecil ini, Mo Yangyang tercengang....     

Xie Xize pun juga....     

Mo Yangyang tentu masih takut kepada Xie Xize, tetapi Latiao tidak.     

Latiao memang keras kepala. Anak ini bahkan berani melebarkan mata saat menatap Xie Xize.     

Latiao mengulurkan tangan untuk memisahkan tangan Xie Xize dan mamanya, lalu dengan santai berkata, "Kuberi tahu, aku sudah lama memberi toleransi padamu dengan cara ini. Sayangnya, kamu masih belum bisa bertanggung jawab kepada mamaku sepenuhnya, kan?!"     

Suasana mobil tiba-tiba menjadi sunyi dan pengemudi tidak berani tertawa.     

Pada akhirnya, Mo Yangyang yang tidak sadar dengan itu juga tiba-tiba tertawa.     

Xie Xize menatap anak gemuk kecil itu dengan ujung lidahnya menekan gusinya erat-erat!     

Xie Xize pun melepaskan Mo Yangyang tanpa ekspresi, lalu mengangkat Latiao dari pelukan Mo Yangyang sembari meletakkannya di pangkuannya.     

Xie Xize menundukkan kepalanya di telinga Latiao, lalu berbisik dengan suara yang hanya bisa didengar mereka berdua, "Aku tidak hanya akan menangkap tangannya, tetapi aku juga akan mengusirmu dari kamarnya!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.