Pamanku Kesalahanku

Lelaki, Bertindaklah!



Lelaki, Bertindaklah!

0Xie Xize tercengang ketika mendengar ini.     
0

'Bicara? Bicara apa?'     

Tidak peduli seberapa tinggi kecerdasannya, pria ini juga tidak tahu cara menghadapi situasi ini sekarang....     

Mo Yangyang pun langsung menoleh padanya. Dengan mata merah seperti kelinci, ia menatap Xie Xize dengan penuh kebencian. "Xie Xize, kamu masih mengaku ini bukan ulahmu? Aku seharusnya tidak mempercayaimu." Ucapnya dengan kesal.     

Antara Latiao dan Xie Xize, apakah Mo Yangyang masih harus memilih? Kalau iya, pasti dirinya sudah pasti memilih Latiao!     

Xie Xize bersuara "Aku..."     

Latiao membungkuk ke bahu Mo Yangyang. Tanpa terburu-buru, ia menyela penjelasan Xie Xize.     

"Paman Xie, bukankah kamu selalu bilang bahwa kamu ingin bertemu mamaku? Hari ini kamu bertemu dengannya. Bagaimana? Apakah mamaku sangat cantik?"     

Setelah mengatakan itu, ia mengedipkan mata ke Xie Xize.     

Latiao melambaikan tangan kecil pada Xize Xize dan bergumam dalam hati seakan berharap pada ayah murahannya ini.      

'Hey, ayah murahan, aku hanya bisa membantumu sampai di sini. Aku tidak ingin dipukuli oleh mamaku. Jadi, aku harus melemparkan kesalahan padamu. Siapa suruh aku harus membantumu?!'     

Latiao sudah sejak lama memikirkan ini matang-matang. Setelah dirinya ditemukan, maka hal yang perlu dilakukannya hanyalah tersenyum dan cukup pura-pura tidak tahu apa-apa.     

Jika memiliki sesuatu, tanyakan saja pada Paman Xie. Latiao masih terlalu kecil dan tidak tahu apa-apa!     

Ya, ekspresi polos anak kecil ini beserta keimutannya itu bisa melelehkan hati orang yang melihatnya.     

Akan tetapi, Xie Xize merasa bahwa saat ini seperti semua kemampuannya telah disegel oleh Latiao.     

Kalimat "Latiao" terdengar seperti bahasa kekanak-kanakan dan sangat sederhana. Akan tetapi bagi Xie Xize, nama ini sungguh membuat pikirannya berpikir keras.     

Jadi secara ringkas, apakah anak ini membantunya?     

Namun, apakah dirinya yakin? Bukankah anak ini sama saja dengan menggali lubang untuk membunuh ayahnya sendiri?     

Xie Xize tidak berani memaksa Mo Yangyang terlalu keras dan khawatir perkembangan hubungan ini akan menurun. Ia berharap bisa memperlakukan Mo Yangyang seperti katak yang direbus di dalam air hangat, yang bisa dikendalikan pelan-pelan tanpa ada paksaan.      

Ya, langkah yang sedang dilakukan olehnya adalah masuk perlahan-lahan menuju kehidupan Mo Yangyang dan menguasai hati Mo Yangyang ketika wanita ini sendiri tidak memperhatikannya. Ya, ia tidak memberi Mo Yangyang kesempatan untuk melawan.     

Akan tetapi, rencana Latiao ini benar-benar mengganggu strategi Xie Xize.     

Xie Xize tidak tahu cara menjelaskan situasi kacau ini sekarang.     

Karena, tidak peduli cara dirinya untuk menjelaskannya, Mo Yangyang tidak akan pernah mempercayainya.     

Ia pun hanya bisa menatap Latiao dalam-dalam.     

'Anak badung, nanti kita bicarakan masalah ini.'     

Keheningan Xie Xize membuat Mo Yangyang merasa bahwa yang dikatakan Latiao benar adanya.     

Ia mengendus kesal, "Xie Xize, sebelumnya aku hanya mengira kamu adalah orang yang jahat. Namun sekarang, aku tidak menyangka bahwa hatimu sejahat ini. Apakah menyenangkan mempermainkanku?"     

Xie Xize sedikit mengernyit dan air mata Mo Yangyang membuatnya tidak bisa berkata apa-apa.     

"Maaf, sepertinya dua hari yang lalu, aku memang telah mengatakan untuk menjemput anak ini dan mengajaknya bermain. Sayangnya, aku lupa karena terlalu sibuk."     

Mo Yangyang sama sekali tidak percaya omong kosongnya. Ia berkata dengan marah, "Jangan pikir aku tidak tahu, bukankah kamu hanya ingin tahu identitasku? Oke, sekarang kamu tahu! Ya, aku adalah Mo Yangyang!"     

Mo Yangyang kemudian tersenyum mencibir, "Jadi, apa yang kamu inginkan? Apakah kamu pikir sekarang aku masih takut padamu?"     

Xie Xize berkata dengan serius, "Oh, kamu sudah tidak takut lagi? Itu bagus!"     

"Kamu...." Mo Yangyang ingin menamparnya.     

Latiao menutup matanya. Situasi ini sudah tidak tertolong, sungguh tidak tertolong!     

Mo Yangyang menggendong Latiao dan ingin menabrak Xie Xize dengan keras agar bisa lewat. Tetapi, ia tidak menyangka bahwa dirinya tidak menabraknya. Sebaliknya, saat menggendong Latiao, tubuhnya hampir jatuh dan pinggangnya malah ditahan oleh Xie Xize.     

"Aku saja yang menggendongnya."     

"Jangan sentuh anakku." Mo Yangyang menghindari tangan Xie Xize dan melangkah pergi.     

Latiao bergegas melambaikan telapak tangan kecilnya ke arah Xie Xize, sambil wajahnya menyeringai.     

Xie Xize ingin mengejarnya, tetapi dihentikan oleh botak bersaudara, "Anak itu menyuruhku memberikan ini padamu!"     

Sambil bicara, mereka menyerahkan selembar kertas padanya.     

Xie Xize mengambil kertas itu, lalu membukanya dan membaca, "Paman Xie, aku hanya bisa membantumu sampai di sini. Jangan selalu mengandalkanku, kamu adalah laki-laki. Jadi, bertindaklah!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.