Pamanku Kesalahanku

Ingin Kaya dan Punya Istri?



Ingin Kaya dan Punya Istri?

0Botak bersaudara itu saling memandang, lalu menggelengkan kepala secara bersamaan.     
0

"Tidak mengerti!"     

Sambil menghela napas panjang, Latiao menanggung beban yang seharusnya tidak ditanggungnya pada usianya ini.     

Bisa dibilang, Latiao bisa melihat bahwa ayahnya yang murahan itu hanya memiliki penampilan yang mulia saja. Padahal sebenarnya, cara yang dilakukan untuk melakukan sesuatu sangatlah kejam. Hatinya acuh tak acuh dan paranoid, meski kecerdasan cukup tinggi.     

Tampaknya tidak ada yang bisa menghentikan Tuan Muda Kelima Keluarga Xie itu.     

Namun sebenarnya, semua metode yang dilakukannya tidak berhasil di depan ibunya.      

Adapun ibunya, kakinya selalu gemetar ketika bertemu ayahnya dan tidak berani berbicara ataupun mengangkat kepalanya. Hal ini juga salah satu masalah besarnya.     

Jika tidak mengikat frekuensi komunikasi antara keduanya, tidak akan ada kemajuan dalam sepuluh hari bahkan setengah bulan.     

Karena itu, penyakit yang parah seperti ini memang diperlukan pengobatan yang kuat.     

Harus ada konfrontasi di antara dua orang ini yang menghantam secara langsung. Dengan demikian, identitas ibunya akan benar-benar terungkap dan keduanya bisa saling berkontak.     

Entah kemajuan itu baik atau buruk, itu lebih baik daripada tidak melakukan apapun sama sekali.     

Setidaknya dengan cara ini, ayahnya yang murahan itu bisa secara resmi memasuki kehidupan ibunya dan bisa selalu melindungi ibunya itu.     

Latiao menggelengkan kepala. Kisah cinta kedua orang tuanya itu... terlalu mengkhawatirkan.     

Ya, ia harus minum soda untuk menenangkan suasana hatinya saat ini.     

"Lupakan saja, aku tidak berharap kalian mengerti. Sekarang kalian hanya perlu tahu bahwa aku tidak punya uang. Meski demikian, aku punya orang yang bisa membayarnya!"     

Latiao mengeluarkan jari kelingkingnya sambil menghitung, "Biaya tenaga kerja, biaya kendaraan, biaya kehilangan pekerjaan, biaya akses internet, dan uang jajan akan segera diberikan pada kalian. Jadi kalian harus menjagaku, biarkan aku makan, minum, dan bersenang-senang. Dengan demikian, kalian bisa berkembang!"     

Kakak botak bertanya, "Kamu dari tadi bilang bahwa kamu punya seseorang yang akan memberi uang. Lalu, di mana orang itu?"     

Latiao terkekeh, "Orang yang memberi uang itu, masih dalam perjalanan!"     

Kemudian ia memberi isyarat, "Cepatlah... sebelum mereka datang, beri aku soda, keripik kentang, dan stik pedas!"     

"Ucapanmu itu... sungguhan kan?"     

"Apakah aku tipe anak yang berbohong? Lagi pula, kalau tidak percaya padaku, apa yang bisa kamu lakukan sekarang?"     

Botak bersaudara ini saling melirik, lalu berbalik badan tanpa suara.     

Ketika mereka kembali, mereka memegang minuman soda, keripik kentang, stik pedas, dan beberapa makanan ringan lainnya di tangan mereka.     

Adik botak membuka tutup botol soda, keripik kentang, dan stik pedas.     

"Terima kasih paman."     

Kemudian adik botak itu berbisik, "Kak, kamu tahu betapa sopannya kamu."     

Merasa tersindir, kakak botak menendangnya.     

Ketika Xie Xize dan Mo Yangyang bergegas ke tempat ini sesuai dengan rute, Latiao juga terburu-buru.     

Latiao dengan cepat meninggalkan pesan di informasi pasar saham lewat sebuah komputer di warnet itu. Kemudian, ia dengan cepat membuka akun dengan kartu identitas dan kartu bank Mo Yangyang. Akan tetapi, di akun bank ibunya itu, tidak ada uang sekarang....     

Jari-jari kecil Latiao mengetuk meja. Hari ini adalah kesempatan yang baik. Jika dirinya melewatkan kesempatan ini, tidak akan mudah melakukan hal seperti ini lagi karena dirinya juga takut dengan ibunya.     

Latiao menoleh dan menatap dua orang berkepala botak itu. Matanya yang besar tampak bergejolak dengan nyala api yang panas, tulus dan cerah.     

"Paman mau kaya?"     

"Mau!"     

"Mau punya istri?"     

"Mau!"     

"Mau memiliki keluarga yang mulia dan dapat pulang kampung dalam keadaan kaya raya?"     

"Mau!"     

"Mau menginjak orang-orang yang memandang rendah dirimu?"     

"Mau!"     

Suara mereka berdua lebih keras dan lebih keras.     

Latiao menggebrak meja dan berdiri dari kursi, "Sekarang ada peluang emas di depan mata kalian. Aku punya proyek investasi yang sangat bagus. Aku memiliki investasi yang sangat menguntungkan. Investasi 100.000 yuan bisa menjadi sepuluh kali lipat di akhir bulan. Investasi banyak, dapat keuntungannya juga banyak."     

Latiao mengangkat jari kelingking dan menggoyangkannya di depan mata mereka berdua, "Apalagi, investasi ini sama sekali tidak ada risiko. Kalian bisa mendapat untung tanpa takut merugi. Jika kalian melewatkan kesempatan ini, kalian pasti akan menyesal seumur hidup."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.