Pamanku Kesalahanku

Dia Seperti Dewa



Dia Seperti Dewa

0Suatu waktu, Mo Yangyang pernah berpikir bahwa Keluarga Mo akan menjadi dukungan abadinya. Dengan demikian, ia bisa bersikap kurang ajar dan tidak bermoral. Tetapi kemudian, kenyataan telah memberinya memar di sekujur tubuhnya.     
0

Bahkan anggota keluarga yang telah bersama selama 20 tahun, bisa membuangnya dalam sekejap mata. Tidak hanya itu, bahkan bisa membunuhmu.     

Jadi, masihkah dunia ini bisa dipercaya?     

Mo Yangyang sudah memahami sebuah aturan dalam kehidupan sejak lima tahun yang lalu. Benar, jangan menggantungkan hidupmu pada orang lain selamanya. Seseorang yang bisa hidup dan bisa dijadikan andalan hanyalah diri sendiri. Hanya diri sendirilah yang tidak akan mengkhianatimu.      

Oleh karena itu, Mo Yangyang tidak pernah berani mempercayakan semua yang dimilikinya kepada orang lain.     

Ia memang tahu bahwa dirinya cantik, jadi ia akan memanfaatkan semua yang bisa dimanfaatkannya, termasuk kecantikannya untuk mempertahankan hidupnya.     

Di antara para penculik ini, target Mo Yangyang sejak awal adalah bos mereka.     

Hanya dengan menyandera bos mereka, maka para anak buahnya akan mematuhi apapun perintah Mo Yangyang.     

Para penculik itu saling memandang satu sama lain, tetapi tidak juga bertindak. Mo Yangyang pun sekali lagi berkata dengan tegas, "Cepat!"     

Setelah mengatakan itu, pisau semakin menusuk ke dalam bahu bos mereka.      

Perempuan ini melakukannya dengan cepat, kejam, dan niat yang kuat. Ia melakukan itu seperti berurusan dengan ayam dan bebek. Sekali tusuk, tubuh lelaki itu jatuh dengan keras.     

Lelaki itu menjerit seperti babi yang berteriak keras, "Dengarkan dia, dengarkan dia... pokoknya turuti semua perintahnya …"     

Setelah menunggu, mereka pun menurut serta saling merekatkan tangan dan kaki sendiri menggunakan selotip. Mo Yangyang lalu mendorong bosnya ke arah luar, "Buka pintunya…"     

Pintu terbuka, Mo Yangyang menendang lelaki itu.      

"Jangan coba-coba berpikir untuk melakukan hal lain, bekerjasamalah dengan baik. Aku aman, kamu pun akan aman. Kalau tidak... kubunuh kamu. Aku sedang melakukan pertahanan diri. Paling-paling aku akan membunuhmu untuk berusaha mempertahankan diri."     

"Paham paham paham…."     

Ketika si bos merespon, matanya terus menatap ketakutan.     

Di tangga yang usang dan sempit ini, Mo Yangyang menyeretnya berjalan ke bawah.      

Saat mereka tiba di lantai pertama, bos itu tiba-tiba berseru "Aduh!" membuat fokus Mo Yangyang terganggu sejenak. Di saat seperti itulah bos bisa meraih tubuh Mo Yangyang dan mendorongnya ke bawah.     

Mo Yangyang berguling menuruni tangga, lalu berhenti setelah menabrak sesuatu. Ia pun langsung pingsan dan berbaring di sana… tidak bergerak.      

Bos mengerat perih pada luka di lehernya, lalu berkata, "Gadis bau, beraninya mengancamku. Hari ini, akan ku musnahkan dirimu."     

Si bos penjahat ini turun lalu mengulurkan tangan untuk menangkap Mo Yangyang. Akan tetapi, ia tidak menyangka bahwa orang yang tidak sadar itu tiba-tiba membuka mata, lalu pisau di tangannya langsung menusuk matanya.     

Jeritan melengking datang dari gedung bobrok ini!     

Mo Yangyang terhuyung-huyung dan segera berlari keluar.     

Ia mungkin kehilangan kunci mobilnya di lantai atas, jadi dirinya hanya bisa berlari dengan tersandung-sandung dan kesulitan untuk segera menjauh dari tempat ini. Akhirnya ia berlari ke jalan. Ia pikir, dirinya lolos dari maut setelah petaka ini.      

Akan tetapi ... kenyataan hidup menamparnya lagi ….     

Mo Yangyang melihat ada sebuah mobil yang melaju kencang di sisi yang berlawanan. Mo Yangyang berpikir bahwa semua keberuntungannya telah habis sebelum usia 20 tahun. Lalu di usia 20 tahun ke atas, ia akan mengalami situasi yang membuatnya berjuang hingga hampir mati seumur hidup.      

Namun, bahkan jika ini masalahnya, tidak peduli seberapa sulit itu, ia masih harus terus hidup!     

Sayangnya kali ini, ia benar-benar tidak bisa menghindar.      

Penglihatannya agak buram dan seketika bergumam, 'Latiao, tanpa mama, makanlah dengan baik. Lakukan itu secara mandiri dan teratur!'     

Tidak lama kemudian, sebuah mobil tampak melaju kencang dan datang ke arahnya dengan suara berdesing. Mobil ini langsung berhenti di depan dalam sekejap mata. Aura kematian pun langsung terlihat seperti jaring yang besar dan membuatnya tidak bisa melarikan diri lagi.     

Sedetik berikutnya, Mo Yangyang mendengar suara benturan keras.     

Mobil yang hampir menabraknya, ternyata ditabrak dan diterbangkan oleh mobil yang datang dari arah yang bersinggungan dengannya. Kedua mobil tersebut bertabrakan, mengeluarkan percikan api dan suara tabrakkan yang memekakkan telinga.      

Rasa sakit yang ditunggu-tunggu Mo Yangyang untungnya tidak datang. Ia hanya merasa pusing menyaksikan kejadian di depan matanya. Kemudian, ia dengan keras kepala melihat ke arah mobil yang menyelamatkannya. Di situ dirinya melihat sosok yang dikenalnya turun dari mobil itu.     

Saat sosok itu keluar, waktu seperti berhenti pada detik ini. Angin tidak bergerak dan tidak ada siapapun yang bergerak.     

Sosok itu turun seperti dewa, dengan membawa cahaya suci, dan menarik perempuan ini keluar dari rawa kematian.     

Ia pun samar-samar mendengar sosok itu dan berkata, "Maaf, aku terlambat…"     

Suara itu... seperti teknik penyembuhan suci, yang menenangkan hati Mo Yangyang.     

Untuk pertama kalinya Mo Yangyang merasakan itu, seolah-olah ia sudah tidak begitu takut pada orang ini.     

[Catatan Penulis]:     

Dia datang, dia datang, bab baru juga datang!      

Bab baru hari ini dikirim, hahaha ... besok aku akan memikirkannya, apakah kalian ingin bermain lagi ...     

(Semua nasib buruk tokoh utamaku sekarang adalah untuk serangan balik di masa depan, (╯^╰)╮)     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.