Pamanku Kesalahanku

Chapter 65: Dipojokkan Di Dinding



Chapter 65: Dipojokkan Di Dinding

0Ketika Qin Xiaochen dibawa ke dalam mobil oleh Qin Xiaoting dalam keadaan linglung, pikirannya masih berputar 360 derajat untuk memikirkan kata-kata Xie Xize.     
0

'Apa maksudnya aku bisa makan, tapi kamu tidak bisa?'     

'Kenapa aku tidak bisa memakannya?'     

Akhirnya ia memanggil kakaknya, "Kak…"     

"Apa maksud Xie Xize mengatakan itu padaku?"     

Qin Xiaoting meliriknya, seolah-olah melihat orang idiot.     

"Hash… Pikirkan saja sendiri."     

Qin Xiaochen menampar rambut abu-abu di kepalanya dengan keras, "Tidak, semakin aku memikirkannya, semakin aku berpikir ada sesuatu yang salah. Apa hubungan dia dengan orang yang bernama Mo Yangyang itu? Kenapa aku tidak bisa makan di sana?"     

"Mo Yangyang?" Qin Xiaoting perlahan menoleh.     

Qin Xiaochen mengangguk, "Ya, Mo Yangyang. Pemilik restoran itu bernama Mo Yangyang. Kakak masih ingat kegemparan berita tentang kebenaran putri Keluarga Mo lima tahun yang lalu? Mo Yangyang itu putri yang palsu."     

"Setelah dia melarikan diri dari Keluarga Mo sambil membawa uang lima tahun yang lalu, ternyata dia lari ke sini untuk bersembunyi. Aku kebetulan menemukannya saat hari sedang hujan waktu itu."     

Qin Xiaochen mulai banyak mengoceh, tetapi tidak menyadari bahwa ekspresi Qin Xiaoting telah berubah dengan cepat.     

Ia pun menoleh dan bertanya, "Ngomong-ngomong, apakah kakak ingat Mo Yangyang?"     

Qin Xiaoting mengangkat kepala dan kembali bersikap dingin seperti biasanya.     

Ia menoleh dan melirik ke luar jendela. Dengan tatapan mata yang rumit dirinya berkata, "Ingat…"     

Ya, mana mungkin dia lupa?     

Qin Xiaochen bertanya dengan mengerutkan wajah, "Kak, menurutmu, kenapa Xie Xize datang ke restoran? Kenapa dia mengusirku? Apa yang ingin dia lakukan?"     

"Bagaimana menurutmu?..."     

Ditanya balik seperti itu, Qin Xiaochen berpikir keras. Ia tiba-tiba menampar pahanya "Oh shit... jangan-jangan dia tahu keterampilan memasak Mo Yangyang yang hebat. Lalu, dia ingin membawanya kembali agar bisa memasak untuknya."     

Qin Xiaoting perlahan menoleh. Ia mengerutkan kening sembari menatap adiknya dan meragukan kecerdasan adiknya untuk pertama kalinya.     

"Apakah kamu tidak memikirkan kemungkinan lain?"     

Qin Xiaochen mengerutkan kening, 'Yang lain?' Apakah tentang hubungan cinta antara laki-laki dan perempuan? Mustahil!     

Jika ada orang datang dan bilang 'Hei, Xie Xize telah bangkit menjadi dewa!' Kabar itu pasti akan dipercayai oleh Qin Xiaochen. Tetapi hanya satu hal yang tidak bisa dipercayainya. Yak, ketertarikan tuan kelima dari Keluarga Xie mengenai keterikatan perasaan dengan seorang perempuan.     

Cahaya dingin melintas di mata Qin Xiaoting, lalu ia berkata dengan ringan, "Mo Yanyang, Xie Xize... ini menarik!"     

******     

Suasana restoran itu sunyi lagi. Para pembuat onar kemarin langsung kabur begitu melihat Xie Xize datang.     

Pengawal yang juga sudah sangat mengenal daerah restoran ini pun sudah berdiri di luar.      

Di seluruh restoran, hanya Xie Xize yang tersisa. Mo Yangyang yang bersembunyi di dapur tidak tahu hal yang harus diperbuat olehnya.     

Xie Xize tidak terburu-buru masuk mencari seseorang. Ia sekali lagi mengambil sepasang sumpit, lalu menyumpit irisan daging babi dan paprika di piring terdekat. Kemudian, ia langsung memasukkannya ke dalam mulut.     

Hidangan yang dimasak sendiri oleh Mo Yangyang hari ini adalah tumis rumahan sederhana. Hidangannya tidak ditata secara estetik, hanya ditata biasa saja. Meski demikian ... aromanya sulit untuk diabaikan.     

Xie Xize tertegun sambil memegang sumpitnya. Rasa yang luar biasa ini langsung menyebar di dalam mulutnya. Pada saat ini, kemampuan berbahasanya tiba-tiba jadi hilang, sehingga tidak bisa mendeskripsikan kelezatan ini. Hal ini membuat dirinya tidak terkendali dan tanpa sadar mencicipi gigitan kedua.     

Tatapan mata Xie Xize berangsur-angsur menjadi dingin. Ia mencicipi ketiga hidangan lainnya, membuat kabut di bawah matanya menjadi lebih tebal.     

Ini tidak sama dengan yang dimakannya saat dua kesempatan sebelumnya.     

Masakan Mo Yangyang untuk Qin Xiaochen berbeda dengan masakan yang dibuat Mo Yangyang untuk dirinya.     

Xie Xize pun meletakan sumpitnya.     

Di sisi lain, Mo Yangyang mondar-mandir dengan cemas di dapur belakang. Apa yang harus diperbuat olehnya? Tidak hanya si anjing Qin Xiaochen yang ada di sini, tetapi ada Xie Xize juga. Kali ini, Yuanyuan juga tidak datang dan Latiao juga belum pulang ke restoran. Jadi, saat ini hanya ada dirinya sendiri di restoran ini.     

Merasakan kesendirian ini, Mo Yangyang merasa ingin menangis. Lagi pula, kenapa restoran ini selalu menjadi tempat pertempuran sengit antara ketakutannya dan keinginannya?     

Bagaimana kalau... kabur di saat Xie Xize tidak memperhatikan?     

 Mo Yangyang berbalik badan dan menyadari bahwa hal itu sudah terlambat.     

Xie Xize masuk ke dapur belakang, mengunci tatapan mata Mo Yangyang dan memunculkan senyuman yang membuat Mo Yangyang ketakutan, "Aku punya beberapa pertanyaan, pertanyaan yang ingin kutanyakan kepada bos di sini."     

Menyaksikan Xie Xize maju selangkah demi selangkah, Mo Yangyang mundur selangkah demi selangkah sampai tidak bisa mundur lagi. Kini dirinya hanya bisa berdiri di sudut dinding!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.