Pamanku Kesalahanku

Mo Yangyang, Kamu Gila Ya!



Mo Yangyang, Kamu Gila Ya!

0Setelah berlari keluar, Qin Xiaochen menggaruk kepalanya dengan kesal. Ya, ada masalah apa ini? Kenapa dirinya bisa berlari seperti ini?     
0

Tuan Muda Kedua Qin, apa yang kamu inginkan? Mo Yangyang saat ini adalah seorang juru masak kecil yang miskin dan tidak punya banyak uang. Jika ingin membereskannya, bukankah dapat memberinya pelajaran hanya dengan beberapa menit saja?     

Qin Xiaochen masih bertanya-tanya, bagaimana bisa kemampuannya sejak kecil yang bisa mengandalkan kekuatan untuk menindas orang tidak mempan di sini?     

Ia menoleh dengan pahit dan memandang Mo Yangyang!     

Tidak boleh, kemarahan ini harus keluar.     

Jadi, Qin Xiaochen menoleh dan memasuki dapur belakang lagi dengan berani tanpa ada perasaan takut untuk mati.     

"Mo Yangyang, apakah kamu hanya bisa bersembunyi di sini dan tidak berani bertemu orang?"     

Sayangnya, tidak ada yang menghiraukan pertanyaan ini.     

Qin Xiaochen melanjutkan, "Hari ini, kamu harus membuatku merasa nyaman, supaya aku tidak akan memberi tahu orang lain tentang keberadaanmu. Jika kamu tidak membuatku nyaman, aku akan menelepon dan memberi tahu Mo Shixuan tentang keberadaanmu di Jinchuan."      

"Benar! Saat itu terjadi, lihat saja bagaimana kamu mengatasinya? Kamu sudah berhutang kepada para anggota Keluarga Mo yang telah memperlakukanmu dengan baik. Lihat saja, bagaimana wajahmu saat bertemu Keluarga Mo!" Tambahnya.     

Begitu Qin Xiaochen selesai berbicara, Mo Yangyang langsung mengambil sendok dan menyendok minyak panas di dalam panci. Ia pun menyiramkannya ke sekitar area kaki Qin Xiaochen.     

Ada sedikit air yang tercecer di lantai dapur. Ketika terkena percikkan minyak panas, langsung mengeluarkan suara mendesis.     

Qin Xiaochen sendiri sedang mengenakan sepatu kets berwarna putih. Ujung celananya digulung sehingga pergelangan kakinya terbuka. Ketika beberapa percikan minyak tadi mengenai pergelangan kakinya, ia segera merasakan rasa sakit yang membara.     

Qin Xiaochen berteriak, "Kurang ajar, Mo Yangyang, kamu gila ya?"     

Hanya sepasang mata yang terlihat di wajah Mo Yangyang, yang tatapannya sedingin es saat ini.     

"Qin Xiaochen, percaya atau tidak, sebelum kamu menelepon mereka, minyak panas dalam panci minyak ini akan kusiramkan padamu semuanya. Kamu adalah model pria internasional, kan? Kalau mukamu sampai rusak, lihat saja bagaimana kamu bisa berada di atas panggung."     

Mo Yangyang mengakui bahwa dirinya tidak seharusnya melakukan ini, tetapi ia sudah tidak tahan lagi dengan sikap pria itu.     

Apalagi, Qin Xiaochen yang tidak tahu apa-apa ini hanya bisa menggunakan Keluarga Mo untuk menyerangnya. Mo Yangyang tentu merasa sangat kesal.     

Jika Mo Yangyang tidak lari saat itu, Luo Xi sudah meletakkannya di atas meja operasi untuk mengambil jantungnya.     

Memang benar bahwa Keluarga Mo membesarkannya dengan baik, hanya saja... apakah dirinya pantas mati dengan cara seperti itu?     

Wajah Qin Xiaochen memucat, "Kamu... kamu benar-benar gila…"     

"Pergi."     

Qin Xiaochen menggerakkan bibirnya, "Oke aku pergi…"     

Pria itu pun berbalik badan dan berlari keluar. Saat berlari ke pintu, ia tiba-tiba berhenti untuk menyentuh perutnya yang lapar. Ia ingat tentang makanan lezat yang dimakannya terakhir kali di sini. Akan tetapi, ia hanya bisa mengambil napas dalam-dalam dan meremas tangannya, "Jika bukan demi sesuap makanan di sini, aku tidak akan mengalah."     

Lima menit kemudian, Qin Xiaochen menepuk meja, "Kenapa kamu lambat sekali membuat makanan? Tidak bisakah kamu bertindak cepat?"     

Mo Yangyang, "Kalau kamu ingin makan, diamlah!"     

"Oke aku diam!"     

Pria ini langsung mengeluarkan ponsel, lalu mencari nomor Mo Shixuan. Ia sempat ragu-ragu sejenak, namun langsung meletakkannya lagi.     

 ******     

Setelah setengah jam berlalu, Mo Yangyang akhirnya selesai membuat empat hidangan dan meletakkannya di depan Qin Xiaochen.     

Qin Xiaochen menghirup aroma harum yang melayang, air liurnya sudah meluap.     

Ia pun dengan cepat mengambil sumpit dan siap menyantapnya, "Hei, kamu benar-benar tidak takut? Aku... akan memberi tahu seseorang bahwa kamu ada di sini?"     

Mo Yangyang hanya menjawab dengan sinis, "Coba saja, apakah kamu sungguh punya nyali untuk mencobanya?     

"Aku…" Qin Xiaochen tiba-tiba tersenyum, "Kamu mengakuinya. Apakah kamu mengakui bahwa kamu adalah Mo Yangyang?"     

"Pengakuan apa lagi?"     

Seketika terdengar suara yang agak serak datang dari belakang, membuat Qin Xiaochen dan Mo Yangyang menoleh ke arah si pemilik suara pada saat yang bersamaan.     

Melihat sosok itu, Qin Xiaochen sangat takut hingga dirinya hampir jatuh, "Kak, kenapa... kenapa kakak di sini?"     

Sosok tinggi besar yang menjulang itu terlihat sangat menonjol ketika masuk ke restoran ini. Restoran itu tiba-tiba jadi terasa lebih kecil begitu dirinya masuk.     

Mo Yangyang tentu mengenal orang yang datang ini. Orang ini jauh lebih sulit dihadapi daripada Qin Xiaochen. Ia pun tidak bermaksud bicara lebih banyak, lalu meninggalkan satu kalimat, "Pindai kode QR dan bayar empat puluh ribu yuan."     

Setelah berbicara, ia berbalik dan pergi ke dapur belakang.     

Qin Xiaoting pun melirik punggung Mo Yangyang, lalu ia berjalan ke arah Qin Xiaochen dan duduk semeja dengannya, "Kalau aku tidak datang, kamu akan dihancurkan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.