Pamanku Kesalahanku

Aku Tidak Ingin Cari Lelaki



Aku Tidak Ingin Cari Lelaki

0Di bawah tirai langit malam, tepatnya di dalam rumah Keluarga He.     
0

"Nona, urusannya... belum selesai."     

He Xinyue tampak tidak senang, "Urusan sepele seperti ini tidak bisa dilakukan dengan baik. Apalagi, pedagang kecil seperti itu tidak bisa kalian tangani. Lalu, apa gun terus kalian apa gunanya? Ingat, Keluarga He kami tidak memelihara sampah...."     

Orang yang datang itu berkata tanpa daya, "U... Urusan ini, awalnya saya pikir akan mudah dilakukan, tetapi saya tidak menyangka... Xie Xize akan datang secara tiba-tiba."     

Mendengar ini, He Xinyue tiba-tiba berbalik badan dan berkata dengan tidak percaya. "Siapa yang kamu sebut tadi?" Tanyanya.     

"Xie Xize, Tuan Muda Kelima Keluarga Xie di Kota Xia."     

"Ceritakan dengan jelas kejadiannya."     

Wajah He Xinyue menjadi suram dan mengerikan setelah orang itu menceritakan kejadian itu dengan jelas.     

Kemudian He Xinyue berkata, "Besok, aku ingin melihat semua informasi tentang perempuan itu."     

******     

Keesokan paginya, Mo Yangyang bangun tepat setelah fajar.     

Ia tidak perlu sibuk membuat sarapan, karena kakek dan nenek Latiao sudah membelikan sarapan.     

Mo Yangyang membangunkan Latiao untuk berganti baju. Hanya saja, bocah itu tidak setuju dan ingin memakai bajunya sendiri.     

Setelah mereka sekeluarga sarapan, Mo Yangyang mengantar Latiao ke taman kanak-kanak dan lanjut pergi ke restoran untuk membuka restoran.     

Hari ini saat sampai di depan restorannya, ia benar-benar tercengang.     

Hanya dalam satu malam, dunia seolah-olah berubah 180 derajat.     

Ya, beberapa papan nama yang sudah usang telah diganti dengan plakat merah yang warna latar belakangnya merah juga. Selain itu, ada pula tulisan yang sangat besar dengan dicat berwarna emas. Pintu toko juga diganti dengan yang baru, lalu jalanan di depan gapura restoran dibersihkan dan dipasang karpet merah.     

Ya, semua ini masih belum apa-apa. Masih ada yang lebih mencengangkan lagi. Ada 8 keranjang bunga besar yang masing-masing dibuat hingga setinggi orang dewasa. Setiap keranjang bunga itu dipasang menjadi dua baris di masing-masing sisi.     

Wow, para pembuat onar kemarin juga terlihat mengenakan pakaian pemberi semangat dan berdiri di pintu. Setelah melihat Mo Yangyang, mereka dengan cepat menyalakan petasan yang disiapkan sebelumnya.     

Setelah suara riuh petasan muncul, mereka berteriak serempak, "Selamat datang bos."     

Mo Yangyang tentu masih tercengang dan terdiam melihat dekorasi yang luar biasa ini.     

Para pemilik restoran sekitarnya datang dan berkumpul. Mereka saling bicara.     

"Lho, Adik Han, ini pembukaan kembali restoran?" Tanya seorang tetangga restorannya.     

Mo Yangyang tersenyum, "Tidak, ini hanya perbaikan dekorasi restoran."     

"Adik Han telah menghasilkan banyak uang. Dekorasi ini kelihatannya menghabiskan banyak uang. Kalau restorannya berkembang pesat, jangan lupakan kami para tetangga restoran ya...."     

"Betul, apa kamu tidak lihat penampilan Adik Han? Cepat atau lambatnya perkembangan restoran ini, bukankah itu hanya perkara waktu?"     

"Dik Han, aku kan sudah menasihatimu sejak lama untuk mencari lelaki, selagi usiamu masih muda. Kamu tidak bisa terus sendirian begini, apalagi kamu ibu tunggal beranak satu."     

"Betul, kamu tidak bisa dibandingkan dengan perempuan yang masih belum menikah. Jika kondisi keluarga masih bagus, siapapun bisa merawat anak. Namun saat kondisinya buruk, apakah masih bisa?"     

"Bagaimana kamu tahu dia sudah mencari lelaki atau belum? Hei, Adik Han! Aku punya teman yang membuka bisnis di daerah baru. Meskipun dia bercerai dua kali dan punya dua anak, tapi harta yang dimilikinya sangat cocok untukmu...."     

Semakin banyak orang-orang itu berbicara, suasana ini semakin terasa masam. Semakin banyak mereka berbicara, semakin mereka bicara terlalu jauh.     

Mo Yangyang berbalik badan, sudut bibirnya menunjukkan senyum yang sempurna, "Ya, penampilanku yang seperti ini, bahkan jika aku sudah punya anak, tidak sulit bagiku untuk mencari lelaki yang keuangannya sangat mapan…."      

"Oleh sebab ini pula, aku juga tidak akan repot-repot membuat Anda sekalian khawatir. Bos Wang, berikan saja teman Anda itu pada putrimu. Lagi pula, penampilan seperti itu, harga pasarnya terlalu sulit." Tambah Mo Yangyang dengan agak menyindir.     

Mendapat sindiran semacam ini, Bos Wang tentu marah. Ekspresi tenang di wajahnya langsung berubah, "Kamu...."     

Begitu Bos Wang ingin mengatakan sesuatu, beberapa orang yang membuat masalah kemarin segera berdiri dan berteriak, "Hey, Kamu mau membuat masalah, ya?"     

Boss Wang sangat takut sehingga hanya bisa menahan amarahnya.     

Walau demikian, Bos Wang masih tidak terima dengan ucapan Mo Yangyang. Ia pun hanya bisa mengutuk dengan suara rendah, "Kamu... aku akan lihat jenis lelaki yang tertarik denganmu. Memangnya pelacur sepertimu masih mengira dirimu adalah…"     

Sebelum Bos Wang menyelesaikan ucapannya, sebuah mobil Maserati berwarna merah menyala melaju seperti roket dan berhenti di depan gapura restoran Mo Yangyang.     

Qin Xiaochen melompat keluar dari mobil itu, "Oh Shit, Mo Yangyang, apa yang kamu lakukan? Apakah kamu sudah menutup restoran dan beralih membuka kedai teh? Cepat, buatkan aku makanan, aku lapar sekali!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.