Pamanku Kesalahanku

Kali Ini, Giliranku Melindungimu



Kali Ini, Giliranku Melindungimu

0

Di telinga Han Weilan terdengar jeritan kesakitan dari pria yang mengenakan pakaian berwarna hitam itu, kini pria itu tidak bisa membuka matanya, sehingga ia juga tidak bisa melihat apapun. Pria itu hanya bisa memejamkan matanya sambil menggila menghancurkan semua benda yang ia sentuh di restoran ini.

0

Sebagian besar meja dan kursi yang ada di restoran terbalik karena tingkah kelakuan pria itu. Bubuk cabai, cuka, dan garam, yang semula ada di atas meja, kini semuanya sudah berserakan di lantai.

Han Weilan menatap Mo Yangyang dengan tertegun, "Mama..."

Mo Yangyang dan Latiao bersembunyi di sudut ruangan, saat melihat putranya kebingungan dengan apa yang telah terjadi, Mo Yangyang juga ikut bingung.

"Latiao, ada apa denganmu? Mana yang terasa sakit?"

Bibir Han Weilan bergerak. Ia merasa tidak mendengar nama 'Latiao' dalam waktu yang cukup lama. Han Weilan merasa sepertinya ia pernah mendengar panggilan ini di kehidupan sebelumnya.

Sebelumnya, Han Weilan tidak terlalu suka nama panggilan Latiao. Tetapi sekarang ketika ia mendengarnya, ia baru merasakan bahwa panggilan itu terdengar begitu indah dari mulut Ibunya.

Mo Yangyang melihat tubuh Latiao dari atas ke bawah dengan cepat, "Jangan takut, tidak apa-apa, Mama akan menjagamu... Sebentar lagi kita pergi ke rumah sakit."

Suara Mo Yangyang sekarang seperti terbakar, panas dan menyakitkan. Ia begitu kesulitan mengucapkan setiap kata yang hendak ia katakan.

Han Weilan juga tidak tahu entah kenapa tiba-tiba matanya memburam, sehingga ia tidak bisa melihat Ibunya dengan jelas.

Selalu saja ibunya yang berkata pada Han Weilan, jangan takut, aku akan melindungimu.

Meskipun kondisi Ibunya sangat lemah, tapi Ibunya sangat baik… Ibunya begitu hebat bahkan sampai rela mati demi melindunginya.

Han Weilan merentangkan tangan kecilnya dan tiba-tiba memeluk Mo Yangyang dengan erat. Jika memang semua ini hanyalah mimpi, Han Weilan berharap mimpi ini bisa bertahan sedikit lebih lama dan lebih lama lagi.

Mo Yangyang mengira, putranya hanya ketakutan. Meskipun putranya begitu cerdas dan berbakat, serta dewasa sebelum waktunya, tapi bagaimana pun juga ia hanyalah anak yang baru berusia 4 tahun.

Pria yang mengenakan pakaian berwarna hitam itu menjatuhkan semua barang yang ada di atas meja, ia juga mendengar ucapan mereka dan langsung bergegas mendekat, "Pelacur sialan, tunggu pembalasanku..."

Mo Yangyang menggendong Latiao dan berpindah tempat dengan cepat. Kini pintu keluar dihalangi oleh pria berpakaian hitam itu, sehingga ia tidak berani keluar.

"Mama sudah menyuruhmu lapor polisi, apa kamu sudah melaporkannya?"

Han Weilan mengangguk sejenak… Awalnya Han Weilan pikir, mimpi ini... Mungkin tidak begitu nyata, tapi ia benar-benar kembali ke masa kecilnya. Menyadari fakta ini, tubuh kecil Han Weilan yang bersemangat tidak bisa menahan gemetar.

Mo Yangyang mengira putranya ketakutan, tapi ternyata Han Weilan terlalu senang.

Kemudian Han Weilan berbalik untuk melihat sekelilingnya, tiba-tiba ia menemukan ide baru, dan ia punya lebih dari selusin cara untuk membuat pria itu mati dengan cepat. Tapi itu tidak boleh terjadi. Pria ini tidak boleh mati di dalam restoran.

Jika pria itu mati di restoran ini, Ibunya akan berada dalam masalah. Jika ada seseorang yang meninggal di dalam restoran ini, para pelanggan yang biasa datang pasti tidak akan datang kembali ke sini.

Setelah mempertimbangkan cara apa yang akan ia lakukan, akhirnya Han Weilan memutuskan untuk tidak membuat pria mati di dalam restoran ini. 

Dalam kehidupan terakhirnya, ia terkenal kejam dan jahat. Han Weilan bisa melakukan apa saja untuk mencapai tujuannya. Bahkan banyak orang yang mengatakan bahwa ia sudah gila.

Tapi itu semua berbeda dengan sekarang. Setelah hidup kembali ke masa kecilnya... Kembali ketika... ibunya masih hidup.

Han Weilan tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Ia hanya berharap Mo Yangyang dalam kondisi yang aman dan menemaninya dengan baik dalam hidup ini...

Han Weilan berkata dalam hatinya. Mama, kali ini aku yang akan melindungimu.

-


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.