Pamanku Kesalahanku

Menghancurkan Hatiku Untukmu



Menghancurkan Hatiku Untukmu

0

Tatapan mata Latiao yang tajam seolah ia ingin memberi pelajaran pada Xie Xize, tubuhnya yang kecil dan pipinya yang tembam ini membuatnya terlihat sangat menggemaskan seperti boneka. Saat berbicara, ia seolah sedang bicara dengan Ayahnya sendiri.

0

Anak yang terlihat tidak taat ini pun benar-benar membuat orang lain ingin tertawa saat melihat tingkahnya yang menggemaskan. Tapi... Yang diajak bicara adalah Xie Xize!

Pada saat ini, semua orang tidak tahu bagaimana mereka mengelola ekspresi mereka.

Dari mana beruang kecil ini berasal? Doktor Xie benar-benar membiarkan anak kecil ini berbicara omong kosong dan dia benar-benar tidak marah sama sekali.

Xie Xize masih terdiam dan tidak bergerak. Ketika melihat reaksi Xie Xize yang sedikit lambat, Latiao pun menatap Xie Xize dengan memelas.

Kenapa ayah murahannya ini, tidak menjawab? Tanya Latiao dalam hati.

"Aku rasa kamu tidak sepintar seperti yang dibicarakan orang lain."

Xie Xize pun menundukkan kepalanya dan bertanya, "Kamu mengenalku?"

Xie Xize menatap Latiao sambil menilainya dalam hati.

Anak ini berbeda dengan anak kecil lain yang seumuran dengannya, Xie Xize juga merasa bahwa anak ini lumayan spesial. Entah kenapa, Xie Xize merasa aneh. Ada keponakan laki-laki dan perempuan di rumah, tapi Xie Xize belum pernah menggendong mereka. Sebenarnya, Xie Xize tidak terlalu dingin kepada anak kecil.

Tapi mata Latiao yang besar saat sedang menatap Xie Xize ini membuat Xie Xize sedikit... Senang. Saat melihat anak ini, entah kenapa suasana hatinya menjadi lembut.

Kemudian Latiao pun menganggukkan kepalanya, "Aku pernah melihatmu di TV, Mamaku juga... Bertanya apa aku menyukaimu atau tidak."

"Bagaimana denganmu, apakah kamu suka denganku?"

Xie Xize tidak mengerti mengapa dirinya membuang-buang waktu dengan anak ini, padahal biasanya ia tidak punya waktu untuk bersantai sedikit saja.

Kemudian Latiao mengangkat kepalanya tinggi-tinggi dan berkata dengan angkuh, "Aku bilang pada Mama kalau kamu bukan Papaku, jadi kenapa aku harus menyukaimu?"

Setelah itu, Latiao melambaikan tangannya yang masih kecil sembari berkata, "Aduh, bagaimana bisa kepalamu tidak bekerja dengan baik? Aku telah menghancurkan hatiku untukmu. Jika kamu masih tidak mau pergi, aku bisa kecewa padamu."

Latiao dengan berani memeluk kaki Xie Xize sambil menarik-narik kain celana Xie Xize, ia benar-benar ingin mendapatkan apa yang ia inginkan.

"Cepatlah. Jika aku marah, aku benar-benar tidak mau peduli padamu."

Xie Xize masih tetap diam dan tidak bergerak. Semua orang yang ada di sekeliling mereka hanya bisa menahan napas dan khawatir bahwa Latiao akan ditendang begitu saja pada detik berikutnya.

Yang harus di garis bawahi adalah, mereka semua tahu bahwa Doktor Xie adalah orang yang tidak suka disentuh.

Di balik lensa tipis itu, mata Xie Xize menyelipkan cahaya yang terlihat sedikit dingin. Ia menatap anak kecil yang ada di bawah kakinya sambil mengerutkan keningnya. Mata Xie Xize yang gelap menatap Latiao untuk sementara waktu, kemudian ia membungkukkan badannya untuk mengangkat Latiao.

Semua orang lagi-lagi hanya bisa membatin. 

Ya Tuhan, apa anak itu akan dibuang? 

Anak itu hanyalah anak-anak...

Yang satu besar dan yang satu kecil, keduanya terlihat lengkap.

Xie Xize tampak terpana saat melihat kedua mata Latiao yang hitam dan besar. Wajah Latiao sangat menggemaskan. Rambutnya lembut dengan mata besar yang cerah. Wajah kecilnya juga tembam, kulitnya seputih salju, anak ini juga sedang menyeringai kepada Xie Xize.

Senyuman ini membuat Xie Xize merasakan sesuatu yang tidak bisa dijelaskan di dalam hatinya, entah seperti ada sesuatu yang menghantam hatinya dengan keras.

Xie Xize semula tercengang dan ketika ia mulai tersadar kembali, ia sudah menggendong Latiao ke dalam pelukannya.

 -


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.