Pamanku Kesalahanku

Bukankah Aku Bayimu?



Bukankah Aku Bayimu?

0

Jder, jder... Bagai suara guntur yang terdengar oleh para pengawal.

0

Panggilan dari Latiao ini membuat semua pengawal yang mengejar Xie Xize terkejut setengah mati.

Papa...

Ya Tuhan, tidak pernah aku sangka, ternyata Doktor Xie sudah menjadi seorang Ayah?

He Xinyue benar-benar sangat terkejut, bahkan skema yang ada di tangannya sampai jatuh. Skema itu ia bawa secara khusus untuk ditunjukkan pada Xie Xize. Di atasnya bertuliskan tanah milik Grup Changyue yang sudah ia bicarakan tadi.

Latiao melihat ke bawah dan dalam hatinya mencibir. Mati saja sana, apanya yang tanah milik Grup Changyue? Tanah itu adalah area restoran kami berada.

Grup Changyue benar-benar tercela hingga sampai berani melakukan ke tahap ini. Hanya karena ingin menarik perhatian Xie Xize, mereka mencoba memaksa membeli tanah dari pemilik restoran dengan harga murah. Bahkan untuk bisa mendapatkan tanah tersebut mereka sampai rela melakukan dengan segala macam cara. Latiao belum pernah melihat ada orang yang rela melakukan hal yang begitu hina hanya demi uang.

Menurut jejak di kehidupan sebelumnya, Grup Changyue menggunakan jalur belakang dan mencari sekelompok geng untuk merebut beberapa toko dan restoran yang ada di sana dengan cara yang tercela. Dan salah satu korbannya adalah keluarga Latiao.

Dalam kehidupan sebelumnya, kematian Mo Yangyang masih ada kaitannya dengan He Xinyue. Demi kepentingan pribadi, para pengusaha yang sangat berkepentingan dalam hal ini memperlakukan orang lain dengan tidak manusiawi.

He Xinyue sangat terkejut, secara naluriah bahkan ia hampir saja sedikit berteriak, "Tidak mungkin, bagaimana bisa kamu punya seorang putra?"

Xie Xize juga terkejut dengan panggilan dari Latiao.

Papa...

Panggilan ini juga terasa sangat asing bagi Xie Xize, karena sebelumnya ia tidak pernah memanggilnya Papa.

Namun, ketika suara Latiao yang lembut ini terdengar di telinganya, seketika mata jernih anak kecil ini dengan polosnya menatap Xie Xize. Saat ini Xie Xize merasa bahwa dirinya cukup normal.

Dan Xie Xize juga berpikir bahwa dirinya bertemu dengan anak setan. Kemunculan anak ini, tiba-tiba membuat IQ Xie Xize tidak berjalan dengan baik. Namun, jika dibandingkan dengan panggilan Papa, pertanyaan He Xinyue membuat Xie Xize merasa lebih lebih tidak senang.

Tidak terlihat ada ekspresi apapun di wajah Xie Xize yang seperti batu giok itu, dan suaranya terdengar sedikit dingin, "Kenapa aku tidak boleh punya anak?"

He Xinyue menyadari bahwa dirinya telah kehilangan kesabaran, dan dengan cepat ia pun langsung menjelaskan, "Tidak, tidak. Senior, aku tidak bermaksud begitu... Aku hanya terkejut. Bukankah kamu selama ini kamu masih lajang? Bahkan kamu termasuk orang selalu menjaga integritas. Dan sekarang tiba-tiba muncul anak ini, aku benar-benar sangat terkejut..."

Latiao mengerucutkan bibirnya, dan matanya mulai berkaca-kaca. Dengan suara yang terdengar seperti akan menangis dan merasa bersalah, ia pun bertanya, "Bibi, maksudmu... Apa Papaku tidak boleh punya anak seumur hidup? Lalu aku ini apa?"

He Xinyue pun tidak mampu menjawab, "Aku..."

Ternyata He Xinyue tidak mampu mengatakan apapun karena ucapan anak kecil ini.

Kemudian Latiao mengangkat kepalanya dan menarik pakaian Xie Xize dengan tangan kecilnya. Lalu ia menangis dan bertanya, "Papa... Katakan padaku, aku ini apa?"

Anak tampan bermata besar itu menangis dan wajahnya penuh dengan air mata, bulu matanya yang panjang juga tampak basah karena air mata. Wajah kecilnya yang tembam terlihat sembab karena menangis, suaranya yang menahan tangis itu terdengar rendah. Hal ini seolah mampu melunakkan orang yang berhati keras, saat melihat Latiao yang seperti ini, tentu saja semua orang yang melihatnya juga ikut merasa sedih.

Air mata di wajah anak itu membuat hati Xie Xize seperti ditikam oleh sesuatu!

Kemudian Latiao mengendus dan sambil terisak-isak ia berkata, "Bukankah kamu pernah bilang, aku ini bayi kesayanganmu?"


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.