Menikahi Pria Misterius

Memakai Baju yang Sama Dengan Anak Itu



Memakai Baju yang Sama Dengan Anak Itu

0Ada pun Fu Qi, seolah wajah kecilnya langsung memutih dan merah. Dan seolah ada semacam pukulan yang cukup dalam.     
0

"Apa kak Jing Shen akan memiliki bayi dengan Su Wanwan itu?"     

Dengan memikirkan adegan itu saja membuat Fu Qi seolah merasa tidak bisa menerima kenyataan.     

"Tapi suara yang ku-dengar di koridor tadi malam memang mereka melakukan hal seperti itu lagi."     

Fu Qi menundukkan kepalanya, dan tiba-tiba merasa bahwa dia kehilangan selera untuk setiap pangsit yang dihidangkan di atas meja.     

**     

Sekarang sudah lewat jam sembilan pagi dan tiba-tiba Su Wanwan terbangun.     

Begitu Su Wanwan bangun, dia melihat ke arah jam dinding, kemudian dia merintih dan bersembunyi di bawah selimut.     

Ketika Huo Jingshen datang untuk menarik selimut, dia memelototinya. Dan dia mengatakan, "Kenapa kamu tidak membangunkanku!"     

Pada hari pertama di tahun baru, Su Wanwan masih tinggal di rumah Huo. Tapi dia sekarang baru bangun setelah pukul sembilan.     

Su Wanwan ingat, ketika dia masih kecil. Pada pukul tujuh tepat dia akan dipanggil oleh orang tuanya untuk ikut sarapan bersama pada Hari Tahun Baru.     

Ya Tuhan. Ini semua salah Su Wanwan, karena uang yang dia terima tadi malam begitu tinggi. Dengan perasaan yang begitu senang, dia merasa ingin terus minum-minum. Tetapi setelah minum-minum…     

Su Wanwan memanjakan diri dengan alkohol. Ditambah lagi suaminya, itulah yang membuatku tidur sampai jam sembilan pagi di hari pertama tahun baru.     

Su Wanwan menutupi wajahnya, dia merasa malu untuk turun ke bawah menemui seseorang.     

Huo Jingshen seolah menepuk kepala kecilnya, kemudian dia berkata, "Apa yang membuatmu malu? Bukannya kamu belum pernah ke sana sebelumnya. Kakek dan Nenek, mereka semua tahu itu. Kalau tidak, menurutmu kenapa mereka memberi kita tempat tidur baru ini?"     

Su Wanwan membalas, "Kamu pasti bilang ke Kakek! Itu salahmu tadi malam! Kamu pasti dengan jujur ​​​​mengakui bahwa aku mabuk. Dan kamu..."     

Huo Jingshen tersenyum sinis.     

"Ahhhhh!" Teriak Su Wanwan.     

Pria bau tak tahu malu ini! Tidak heran Su Wanwan tidur sampai lebih dari jam sembilan. Mungkin dia akan menjadi babi jika dia meminumnya lagi!     

"Ahhhhhh....." Teriak Su Wanwan lagi.     

"Berhenti berteriak!" Mulut Su wanwan tiba-tiba tertutup, Huo Jingshen menatap gadis kecil itu, dan bertanya dengan suara rendah, "Apa kamu lapar?"     

Mulut Su Wanwan masih tertutup, jadi dia hanya bisa menganggukkan kepala kecilnya seolah dengan putus asa seperti menumbuk bawang putih dengan dagunya.     

Su Wanwan merasa lapar. Tapi dia tidak berani pergi ke bawah untuk makan.     

Huo Jingshen tiba-tiba berkata, "Tunggu di sini."     

Ketika Huo Jingshen melepaskannya, dia bangkit dan berjalan menuju pintu. Lalu Su Wanwan buru-buru bertanya, "Apa yang kamu lakukan?"     

Huo Jingshen seolah berkata dengan serius, "Aku akan mencuri pangsit untukmu."     

Mencuri pangsit? Su Wanwan langsung memikirkan pencurian anggur tadi malam.     

Kenapa semudah itu Huo Jingshen mengatakan hal ini ?!     

Ahh sudahlah…     

Kemudian Su Wanwan segera bangkit, dan mengatakan, "Tidak perlu, aku akan turun untuk makan."     

Ini bukan pertama kalinya Su Wanwan tinggal dan tidur di rumah keluarga Huo.     

Lupakan, lupakan yang semalam.     

Huo Jingshen mengangguk dan menjawab, "Oke, baiklah."     

Su Wanwan terdiam sejenak.     

**     

Setelah mandi, Su Wanwan juga memakai baju baru dan langsung turun ke bawah.     

Ini baju yang Huo Jingshen secara khusus membawanya dari rumah ketika dia datang kemarin. Katanya wanita tua itu secara khusus menyuruhnya untuk mengenakan pakaian baru pada hari pertama tahun baru. Dengan memakai pakaian baru, itu bisa diartikan sebuah perpisahan antara yang lama dan menyambut dengan yang baru.     

Pada akhirnya, Su Wanwan menunggu memeriksa keadaan di bawah.     

Sialan.     

Bajunya sama dengan Fu Ziyang!     

Pria kecil itu juga mengenakan jaket merah bergaya Inggris, dan miliknya adalah blouse merah yang lebih kasual.     

Ini sangatlah memalukan.     

Nenek Huo tertawa dengan perasaan senang, lalu dia mengatakan, "Karena kulitmu putih, jadi cocok kalau memakai baju warna merah. Itu kelihatan bagus. Ayo, cepat, langsung saja makan. Setelah makan, aku akan membawa anak-anak pergi berbelanja dan membeli sesuatu."     

Anak-anak? Anak-anak?!     

Su Wanwan tercengang dan terdiam. Apa Nenek ini memperlakukannya sebagai anak kecil?     

Sial! Berbelanja setelah sarapan.     

Su Wanwan mengatakan bahwa dia tidak ingin pergi.     

Su Wanwan tidak terlalu suka berbelanja, dia hanya melakukannya setiap kali menemani Mo Weiyi saja. Belum lagi pada hari pertama tahun baru, pasti ada banyak orang di jalan. Lebih baik tinggal di rumah dan bermain game atau kartu.     

Siapa sangka Fu Qi dengan cepat mengenakan mantelnya dan turun. Kemudian dia berkata, "Kakak Jingshen, ayo pergi."     

Seolah mata Su Wanwan terus bertanya, "Apa yang kamu lakukan?"     

Fu Qi mengerucutkan bibirnya dan berkata dengan sedikit rasa takut, "Nenek Huo bilang, Kak Jingshen akan membawamu berbelanja di jalan."     

Fu Ziyang juga berpakaian rapi pada saat ini.     

Su Wanwan meremas jari-jarinya, lalu dia berteriak, "Tunggu aku! Aku mau pergi juga!"     

Setelah berbicara, Su Wanwan bergegas ke atas. Begitu dia memasuki kamar tidur, Huo Jingshen juga sedang mengambil kunci mobil.     

Su Wanwan mendengus dan pergi untuk mengambil tas dan jaketnya, dengan mengatakan, "Pria bau!"     

Huo Jingshen tampak kebingungan, lalu dia bertanya, "Ada apa?"     

Apa Su Wanwan tidak senang kalau dia pergi berbelanja?     

Su Wanwan mengabaikannya.     

Alhasil, sesampainya di bawah, Su Wanwan langsung berinisiatif untuk memeluk lengan Huo Jingshen. Dan dia mengatakan, "Suamiku, Suamiku, apa hanya kita berempat yang pergi berbelanja?"     

Huo Jingshen terdiam sejenak.     

Kenapa gadis ini sifatnya berubah-ubah?     

Fu Qi seolah menatapnya dengan sedikit ingin tahu, lalu dia menanyakan, "Bukankah kamu baru saja bilang kamu tidak ingin pergi berbelanja?"     

"Siapa bilang, berbelanja itu sangat menyenangkan, dan kerumunan diluar juga pasti lebih ramai." Setelah berbicara, Su Wanwan seolah menunjuk sosok hijau yang baru saja memasuki rumah. Dan dia melanjutkan, "Kakak kedua, ikutlah dengan kami."     

Huo Nuanyang terdiam. Bisakah dia tidak pergi?     

Begitu mata Nenek Huo seolah berbinar, dia mulai berteriak, "Oke, oke, Nuanyang, kamu juga pergilah berbelanja dengan kakak dan kakak iparmu. Di akhir tahun, jarang ada kamu di rumah. Jadi, Kakek dan aku yang tidak akan keluar. Dan kebetulan beberapa temanku juga akan datang untuk bertamu nanti."     

Fu Qi buru-buru berkata, "Nenek Huo, kalau begitu aku juga tidak akan pergi."     

"Kenapa begitu? Aku dengar katanya sejak kamu datang ke Nancheng, kamu telah tinggal di vila setiap hari, dan kamu belum pernah keluar. Sebenarnya, ada banyak tempat-tempat yang menarik di Nancheng. Hari ini adalah hari pertama tahun baru dan semua mall pasti ramai. Mall sudah pasti buka, jadi mudah untuk membeli apa pun yang kamu inginkan." Ucap Nenek Huo.     

Setelah berbicara, Nenek langsung memerintahkan, "Nuanyang, cepat, biarkan Nona Fu menumpang di mobilmu."     

Fu Qi kesal, sebenarnya dia ingin naik mobil Kakak Jingshen!     

Tapi Huo Nuanyang sudah setuju, berkata "Oke", lalu bangkit dan mengambil kunci mobil, "Ayo pergi."     

Fu Qi seolah tidak berdaya, jadi dia tidak punya pilihan selain mengikuti.     

Akibatnya, ketika Fu Qi tiba di garasi, dia melihat Fu Ziyang dan Su Wanwan naik Mobil hitam itu dari kejauhan. Saat dia hendak mengejar, Mobil itu sudah keluar dari garasi dan pergi.     

Kecepatan mobil itu sangat cepat, sehingga Fu Qi hanya bisa berteriak, "Kakak Jingshen."     

Mobil hitam itu pergi seperti anak panah, seolah berjalan dengan sangat cepat.     

Fu Qi hampir menginjak-nginjakkan kakinya karena marah.     

"Nona Fu." Nenek Huo tersenyum, lalu dia melanjutkan, "Kamu naik mobil Nuanyang saja."     

Bahkan, Fu Qi ini juga cukup cantik, jika Nuan Yang benar-benar menyukainya dan cocok dengannya. Mungkin dia bisa menjadi menantu kedua.     

Lagi pula, Ah Shen sudah menikah dengan Wanwan, dan tidak akan ada hasil yang baik meski dia bersikeras.     

Bagaimana mungkin Fu Qi tahu tentang mentalitas wanita tua itu. Dan sekarang menghadapi wajah tersenyum lelaki tua itu juga. Dia hanya bisa menganggukkan kepalanya dan mengikuti Huo Nuanyang menuju garasi.     

Tetapi Fu Qi tidak menyangka bahwa Huo Nuanyang mengendarai kendaraan off-road Mercedes-Benz.     

Tempat parkirnya terlalu tinggi. Dan demi kecantikannya, Fu Qi mengenakan gaun panjang dengan ekor hari ini. Tetapi dia tidak bisa membuka kakinya sama sekali dan tidak bisa masuk ke dalam mobil.     

Ini sedikit memalukan.     

Huo Nuanyang datang pada saat ini, dengan menyipitkan mata pada Fu Qi. Kemudian dia berkata, "Cepat masuk ke mobil."     

Wajah Fu Qi memerah.     

Fu Qi sebenarnya ingin ikut pergi, tapi… Dia tidak bisa memanjat mobil itu!     

Huo Nuanyang melirik rok Fu Qi, dan segera mengatakan, "Naik dan segera ganti dengan celana saja."     

Seolah suara itu terdengar sedingin dan sekeras batu.     

Ini seperti menegur karyawan di bawah komandonya.     

Fu Qi secara alami mendengarnya, dan seolah wajahnya menjadi lebih merah.     

Setelah beberapa saat, Fu Qi berbalik dan melarikan diri.     

Nenek Huo yang baru saja kembali ke rumah sangat terkejut, lalu dia bertanya, "Nona Fu, ada apa?"     

Fu Qi membalasnya, "Aku mau berganti pakaian yang lebih nyaman."     

"Oh." Sahut Nenek Huo.     

Fu Qi dengan cepat berganti pakaian dengan setelan celana jeans.     

Kemudian Fu Qi berjalan mendekat. Dan tampak Huo Nuanyang masih berdiri di samping mobil, tetapi dia juga sedang merokok.     

Rokok itu dihimpit di antara jari-jari panjangnya yang seolah terlihat sangat casual, dengan matanya sedikit menyipit. Dan ketika Fu Qi melihatnya, bibir tipis itu perlahan menghembuskan gelombang asap tipis.     

Dengan begitu, meskipun seolah mata Huo Nuanyang terlihat ringan, tetapi tidak dapat dihindari. Seolah-olah semua pikiran batin dapat langsung diserang, dan tidak ada yang disembunyikan dalam sekejap.     

Fu Qi juga bingung saat melihatnya.     

Lagi-lagi Fu Qi teringat kejadian pada waktu itu dan merasa sangat tidak menyenangkan dipergoki oleh seseorang yang memiliki watak seperti ini!     

Fu Qi berjalan mendekat, dengan membuka pintu kursi belakang, dan langsung merangkak naik.     

Kursinya sangat tinggi, Fu Qi belum pernah naik mobil seperti ini sebelumnya, jadi rasanya aneh duduk di sana.     

Di luar jendela, Huo Nuanyang menghirup sebatang rokok lagi. Kemudian dia menjatuhkan puntung rokoknya, dan meremasnya beberapa kali di telapak kakinya untuk memadamkannya.     

Wanita itu memang merepotkan, bahkan untuk berganti celana saja, harus sampai Huo Nuanyang selesai merokok.     

Fu Qi duduk di kursi belakang dengan patuh, menunggu Huo Nuanyang masuk ke mobil, mobil perlahan keluar dari kompleks, dan dia mulai berbicara, "Hei, kamu tidak boleh memberi tahu Su Wanwan apa yang aku katakan kemarin. Apa kamu mendengarku?"     

Pria itu mengemudikan mobil, seolah-olah dia tidak mendengarnya, dan tidak menanggapi.     

"Apa kamu tidak mendengar apa yang ku-katakan?" Fu Qi mengerutkan kening, dan dia melanjutkan, "Hei, hei?"     

Akhirnya, Fu Qi tidak tahan lagi, dia langsung bangkit. Kemudian dia mengulurkan tangan kecilnya dengan gemetar, dan mencolek bahu pria itu.     

Seseorang yang dicolek akhirnya berkata, "Aku itu punya nama."     

Nama?     

Fu Qi berkedip.     

Huo Nuanyang? Nama ini sama sekali tidak layak untuk dirinya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.