Menikahi Pria Misterius

Su Wanwan Mabuk!



Su Wanwan Mabuk!

0Ketika pria itu memasuki dapur, Huo Nuanyang mematikan TV dan naik ke atas.     
0

Tanpa diduga, tepat setelah berjalan ke lantai dua. Kakek Huo keluar dengan piyamanya.     

"Kakek." Sapa Huo Nuanyang.     

Kakek Huo melirik cucu keduanya, lalu dia bertanya, "Kenapa kamu tidak tidur?"     

"Aku akan segera tidur sekarang. Kakek, kamu juga harus istirahat lebih awal." Ucap Huo Nuanyang.     

"Baiklah." Kata Kakek Huo.     

Kakek Huo berjalan ke bawah dan hendak pergi ke ruang kerja, tetapi dia mendengar suara gemerisik dari dapur.     

Kakek Huo langsung mengernyit.     

Kedua pelayan sudah menyelesaikan pekerjaan mereka dan kembali ke rumah untuk menonton acara Gala Festival Musim Semi. Kenapa masih ada orang di dapur pada saat ini?     

Siapa ini?     

Rumahnya tidak mungkin di rampok, kan?     

Kakek Huo mengambil tongkatnya dan berjalan. Tetapi ketika dia tiba di pintu dapur, dia melihat Huo Jingshen mengobrak-abrik kotak dan lemari, dengan sebotol anggur merah di tangannya.     

"Kenapa kamu menyelinap seperti itu?!" Tiba-tiba seolah terdengar sebuah suara yang bisa memekakkan telinga.     

Huo Jingshen tercengang dan terdiam sejenak.     

Pada akhirnya, Huo Jingshen naik ke atas dengan dua botol anggur merah seolah dengan wajah gelap.     

Ketika Huo Jingshen memasuki ruangan, Kakek Huo dengan cepat kembali ke kamar.     

Nenek Huo baru saja selesai mandi pada saat itu, dan sekarang dia mengenakan piyama merah muda dan masker wajah bergambar kucing. Lalu dia berbaring di sofa dengan menonton acara pertunjukkan Festival Musim Semi.     

Mendengar istrinya bolak-balik, dia dengan tidak sabar menuduh, "Orang tua sialan. Ini sudah sangat larut, jangan berkeliaran di luar. Nanti kamu mengganggu Ah Shen dan Wanwan saja."     

"Memangnya mereka sekarang sedang istirahat?!" Kakek Huo seolah meraung dengan wajah memerah dan leher tebal.     

Nenek Huo sangat ketakutan hingga maskernya hampir terlepas, lalu dia berkata, "Orang tua sialan, kenapa kamu marah?"     

Kakek Huo berkata, "Aku baru saja turun untuk mencari buku, tetapi anak bau ini mencuri anggur di dapur, yang membuatku takut saja. Ku-kira tadi ada pencuri di dalam rumah."     

"Ini Malam Tahun Baru, mana mungkin ada pencuri di rumah!" Setelah Nenek Huo selesai berbicara, seolah matanya berbinar. Dan dia menambahkan, "Cucu dan menantu perempuan kita sedang menikmati tahun baru. Di Malam Tahun Baru, pasangan muda itu biasanya bersembunyi di kamar untuk minum anggur merah dan beromantisan di kamar. "     

Kakek Huo seolah terlihat meremehkan.     

Tapi Nenek Huo tiba-tiba mendekati suaminya dengan mengatakan, "Pak tua, apa kita juga ingin... romantisan bersama?"     

Kakek Huo memandangi masker kucing istrinya yang menakutkan, seolah wajahnya dingin, dia langsung menyandarkan istrinya ke dinding. Dengan melambaikan tangannya dan pergi ke kamar mandi.     

Kakek Huo juga menutup pintu dengan keras.     

Nenek Huo terdiam.     

Orang tua yang tidak bisa dimengerti!     

Ketika Nenek Huo masih muda, Kakek Huo mengejarnya sampai mendapatkannya. Kemudian dia mencoba menjadi lelaki romantis di sepanjang hari, tapi sekarang... Dia hanya menjadi orang tua yang buruk!     

Benar saja, pria itu sangatlah buruk!     

Setelah mendapatkanku, kamu tidak akan tahu bagaimana cara menghargaiku!     

*     

*     

Kamar tidur lain.     

Huo Jingshen kembali ke kamar seolah dengan wajah gelap dan Su Wanwan segera datang dan mengambil anggur merah dari tangannya, "Suamiku luar biasa!"     

Su Wanwan berbalik dan ketika hendak pergi, dia langsung dipeluk oleh Huo Jingshen.     

"Kamu harus berhati-hati, aku baru saja mendapatkan anggur dan ketahuan oleh kakekku."     

Setelah mendengar ini, Su Wanwan tiba-tiba menoleh. Dan berucap, "Kamu tidak bilang kalau aku yang ingin minum, kan?!"     

"...Tidak." Jawab Huo Jingshen.     

"Bagus sekali!" Su Wanwan memeluknya dengan penuh penghargaan.     

Seolah wajah tampan gelap Huo Jingshen akhirnya sedikit membaik.     

Demi disebut citra menantu yang baik, Huo Jingshen rela ditegur oleh Kakek Huo di lantai bawah tadi.     

Orang tua itu memarahinya karena takut Huo Jingshen akan mabuk.     

Tetapi dengan melihat gadis kecil yang segera menuangkan anggur merah, kemudian dia duduk di sofa, dan menyesapnya, seolah matanya menjadi sempit...     

Wanita ini sangat menikmatinya!     

Huo Jingshen menutup pintu dan berjalan mendekat.     

"Enak! Anggur ini benar-benar enak! Enak sekali!" Ucap Su Wanwan.     

Huo Jingshen berkata, "Lafite 2 tahun tentu saja tidak buruk."     

Anggur itu dibawa oleh Mingzhu. Selama makan malam Tahun Baru tadi, kami sudah membuka dua botol anggur. Pada dasarnya, Huo Juncheng dan Huo Zhexi sedang minum, dan yang lainnya berarti masih tersisa 2 botol.     

Su Wanwan makan banyak tadi, dan hanya meminumnya sedikit, agar terlihat tidak serakah. Dan pada saat ini tidak ada yang melihatnya selain suaminya sendiri. Jadi, dia memegang sebotol anggur dengan meneguknya seteguk demi seteguk.     

Huo Jingshen pada dasarnya tidak minum. Setelah mencari piyama di lemari, ketika dia berbalik, Su Wanwan sudah memegang botol kedua untuk dibuka dan diminum.     

Huo Jingshen berjalan mendekat dan mengambil botol anggur. Lalu dia mengatakan, "Oke, kamu tidak boleh minum lagi."     

Su Wanwan tersipu sedikit setelah minum, tetapi ketika dia mendengar ini, dia mulai memprotes, "Tidak, tidak, belum cukup."     

"Belum cukup?" Huo Jingshen mengocok botolnya, lalu dia melanjutkan, "Sudah hampir dua botol, kan?"     

Su Wanwan berteriak, "Turun dan bantu aku curi lagi."     

Masih mau?     

Huo Jingshen seolah berkata dengan suara berat, "Tidak mau!"     

Cukup melakukan hal memalukan seperti tadi sekali saja, tidak mungkin melakukan kedua kalinya, kan?     

Apa dia tidak malu?     

Lagi pula, sekarang sudah larut.     

Malam musim semi seperti ini sangatlah jarang terjadi.     

Lebih baik melakukan hal lain daripada mencuri alkohol.     

Su Wanwan mengerutkan bibirnya. Dia tidak tahu apa dia minum terlalu banyak atau apa yang salah. Wajahnya memerah, seolah mata dan nadanya sangat sedih, "Tapi aku masih ingin minum."     

Huo Jingshen langsung bangun, sambil berkata, "Aku sudah mau tidur, suamimu akan membantumu memenuhkan air di kamar mandi."     

Kemudian Su Wanwan tidak merespon.     

Pada akhirnya, ketika Huo Jingshen kembali dari kamar mandi, dia mendengar... tangisan dari kamar tidur.     

Tidak tahu apa yang terjadi. Tetapi Su Wanwan sudah berbaring di samping tempat tidur sambil menangis, kemudian terengah-engah, seolah-olah dia sangat merasa menderita.     

Huo Jingshen seolah tanpa daya menggosok alisnya dan datang untuk mengangkat selimut. Kemudian dia bertanya, "Kenapa kamu menangis?"     

Su Wanwan mengendus, merasa sedih, lalu menjawab, "Aku ingin minum."     

"Kamu masih ingin minum? Bukankah kamu sudah minum banyak?" Huo Jingshen tidak bisa menahan diri untuk tidak memarahi dengan suara rendah.     

Su Wanwan mengerutkan bibirnya dan bergumam, "Aku akan minum! Hari ini adalah Malam Tahun Baru! Kamu seharusnya mengizinkanku minum!"     

Huo Jingshen mencubit pipinya seolah dengan marah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.