Menikahi Pria Misterius

Sudah Baikan Dengan Xiao Bai mu?



Sudah Baikan Dengan Xiao Bai mu?

0"Dan aku tahu harus berbuat apa." Kata Mo Yaoxiong.     
0

Xu Jing menyelanya dengan lembut, "Kakak, jangan khawatir. Aku tahu kakak sedang mengalami banyak kesulitan. Dan juga tidak ada orang yang akan tahu apa yang akan terjadi pada saat itu. Selama bertahun-tahun kamu diam-diam membantuku. Setelah aku bercerai dengan Qu Zhizun, kamu juga membantuku kembali ke Nancheng. Kemudian membantuku mencari pekerjaan, bahkan membantu Yinyao dan Xu Rui bisa menjalin asmara. Tapi anak itu malah membuat skandal besar. Meski begitu, kamu juga tetap membantuku, membelikanku rumah dan mengirim Yunyao untuk bersekolah di Itali. Jangan khawatir, aku akan mengingat semua kebaikanmu. Dan akan ku kembalikan jika aku sudah punya uang nanti, peganglah kata-kataku."     

Mo Yaoxiong dan Xu Jing tidak berbicara lagi. Mereka berdua hanya bisa diam saja.     

Setelah makan, Xu Jing mengantar pria itu hanya sampai ke depan pintu.     

"Oke, aku akan kembali. Kamu bisa istirahat." Mo Yaoxiong memakai sepatu kulitnya dan segera pergi.     

Xu Jing berdiri di depan pintu, dengan mendengarkan langkah kaki yang pergi perlahan, dan berjalan ke lift. Setelah bunyi "Ting", dia langsung menutup pintunya. Kemudian dia berbalik dan berjalan dengan cepat menuju ke kamar tidur. Sesampainya, dia membuka tirai di dekat balkon, dengan berdiri di sana, dengan memandang ke bawah.     

Lalu, tidak lama kemudian. Terlihat sosok seorang pria muncul dengan membukakan pintu mobil untuknya.     

Meskipun Mo Yaoxiong berusia hampir lima puluh tahun, tubuhnya masih terawat dengan baik. Dapat dilihat kalau dia juga berolahraga secara teratur. Ketika dia berjalan, punggungnya lurus, dan karena rambutnya dicat warna hitam. Dia terlihat seperti pria yang berusia tiga puluh tahun.     

Sampai pria itu masuk ke mobil Audi hitam dan kemudian pergi perlahan. Xu Jing menutup tirai dan kembali ke ruang tamu untuk duduk.     

Xu Jing melihat makanan yang hampir tidak tersentuh di atas meja, dan seolah terlihat seringai dingin perlahan muncul di antara alisnya yang indah.     

Kemudian, Xu Jing tiba-tiba mengulurkan tangan dan mengambil semangkuk sup dan melemparkannya ke lantai.     

Dengan suara "Trang", lantai itu terciprat kuah dan supnya bertebaran di lantai.     

Xu Jing sudah mengatakan pada dirinya sendiri kalau dia harus berhenti memikirkan apa yang terjadi pada saat itu. Setiap orang memiliki nasibnya sendiri. Sudah jelas, nasibnya dan Xu Xian sangat berbeda.     

Tapi kenapa!     

Kenapa bahkan putrinya juga tidak bisa bernasib baik?!     

Kenapa!     

**     

Menjelang Festival Musim Semi, suasana meriah di Nancheng tampaknya semakin kuat.     

Meskipun orang tidak begitu tertarik dengan apa yang disebut Tahun Baru Imlek tradisional. Karena peningkatan standar hidup, masih ada beberapa kebiasaan festival yang belum hilang, terutama jika ada orang tua dan anak-anak di rumah. Suasana bisa menjadi meriah dengan jauh lebih kuat.     

Mo Weiyi sedang duduk di dalam mobil, dengan melihat pemandangan jalanan yang ramai dari jendela mobilnya. Kemudian dia merasa sedikit mengantuk.     

Sampai telepon tiba-tiba berdering.     

Mo Weiyi langsung mengambil dan melihatnya, ternyata Su Wanwan yang menelpon.     

Telepon segera terhubung, lalu Mo Weiyi segera menyapanya, "Wanwan."     

Su Wanwan bertanya, "Apa kamu masih di desa?"     

"Tidak, aku sudah pulang." Jawab Mo Weiyi.     

"Oh ya, aku sekarang sedang makan di dekat stasiun TV. Makanan penutup di restoran ini enak. Kamu pasti suka. Aku akan mengirimimu lokasinya. Lain kali kalau kamu ada waktu luang, datanglah saja ke sini." Ujar Su Wanwan.     

"Aku akan ke sana menemuimu!" Mo Weiyi tiba-tiba berkata.     

**     

Setengah jam kemudian, Mo Weiyi tiba di restaurant di mana Wanwan berada.     

Sebelumnya, Su Wanwan sudah meminta Zhao Qian'er untuk kembali dan memesan nasi untuknya.     

Ketika Mo Weiyi duduk dan mulai makan, Su Wawan mengerutkan kening sambil mengatakan, "Apa kamu kelaparan? Kamu habis dari mana?"     

"Rumah sakit." Sahut Mo Weiyi.     

"Siapa yang sakit?" Tanya Su Wanwan.     

"Xiao Bai." Mo Weiyi menjawab dengan singkat.     

"Oh." Kemudian Su Wanwan berkata lagi, "Apa kamu pergi menemuinya?"     

Mo Weiyi tersenyum, kemudian dia menjawab, "Aku pergi untuk memberinya sup dan berencana pulang untuk tidur. Begitu kamu mengatakan makanan di sini enak, aku langsung menemuimu. Bukankah aku sangat mencintaimu?"     

Namun, Su Wanwan melihat jam diponselnya. Lalu dia berkata, "Cepatlah, aku harus kembali bekerja."     

Mo Weiyi terdiam sejenak.     

Mo Weiyi melihat name tag kerja yang tergantung di leher Su Wanwan, sepertinya kali ini Wanwan sangat serius bekerja.     

"Bagaimana rasanya magang?" Tanya Mo Weiyi.     

Su Wanwan menghela nafas, dan dia menjawab, "Tidak ada apa-apanya, aku hanya membantu menulis buku catatan setiap hari. Rasanya tidak menarik."     

Kesadaran kelas di bidang stasiun TV masih cukup kuat, yang senior dengan kualifikasi selalu memiliki hak untuk berbicara. Jangankan anak magang, bahkan pendatang baru yang resmi direkrut harus mulai dari selangkah demi selangkah.     

Guru pembimbing magang Su Wanwan bernama Xia Mei. Dia berusia 28 tahun pada tahun ini. Dia juga tampaknya belum menikah. Di tempat magangnya, dia dianggap sebagai wanita yang kuat.     

Xia Mei juga bertanggung jawab atas beberapa orang. Jadi, meskipun Di Chenghe mengatur untuk mengambil Su Wanwan sebagai anak magangnya. Dia terlalu sibuk untuk mengurusnya, jadi karena itu Su Wanwan sibuk mengikutinya setiap hari. Dan wanita itu melakukan pekerjaan editor dan sekaligus pekerjaan sutradara stasiun TV di setiap harinya.     

Mo Weiyi mengangguk mengerti, dan dia merespon, "Aku akan pergi bersamamu nanti, aku mau lihat."     

"Apa yang mau kamu lihat? Pria tampan? Bagaimana bisa ada pria tampan di belakang layar?" Tanya Su Wanwan.     

Satu-satunya yang terlihat paling enak dipandang hanyalah Di Chenghe, kan?     

Tapi Guru Di tidak terlalu sering datang ke stasiun TV, dan Su Wanwan juga belum melihatnya sejak Di Chenghe meminta Xia Mei untuk menjadi guru pembimbingnya.     

Mo Weiyi tersenyum, dan dia berkata, "Aku akan menjagamu, jangan sampai ada seseorang yang berani menggertakmu."     

"Lap mulutmu dulu." Su Wanwan mengambil tisu dan memberikan padanya. Kemudian dia melanjutkan, "Cepat pulang setelah makan, jangan ganggu pekerjaanku."     

"Sayang, aku baru bertemu denganmu kurang dari setengah jam." Mo Weiyi cemberut, tidak senang.     

Melihat penampilannya yang centil, seolah mata phoenix indah Su Wanwan menyipit. Lalu dia mengatakan, "Apa kamu berbaikan dengan Xiao Bai mu?"     

Mo Weiyi terdiam sejenak. Dia benar-benar tidak bisa menyembunyikan apa pun dari sahabat baiknya ini.      

Mo Weiyi tidak punya pilihan selain menceritakan semua yang terjadi.     

Wajah Su Wanwan terlihat ketakutan setelah mendengar cerita dari Mo Weiyi. Kemudian dia berkata, "Sial, kamu membuat Tuan Xiao muntah darah?"     

"Aku hampir mati ketakutan pada saat itu." Sahut Mo Weiyi.     

Mo Weiyi ketakutan untuk sementara waktu ketika dia mengingat kembali situasi pada saat itu.     

Keduanya mengobrol dengan sangat lama, sampai mereka lupa waktu.     

Kemudian Mo Weiyi tidak bisa menahan diri untuk tidak menguap, Su Wanwan melihat jam di ponselnya dan berdiri. Dengan mengatakan, "Sial, aku terlambat!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.