Menikahi Pria Misterius

Tidur Demi Cantik Lebih Penting Daripada Suami



Tidur Demi Cantik Lebih Penting Daripada Suami

0Setelah menyeka jari-jarinya. Mo Weiyi mengangkat kepalanya dengan tersenyum manis dan juga menawan. Kemudian dia melanjutkan, "Aku akan kembali untuk tidur siang. Kalau tidak tidur, bagaimana jika kecantikanku hilang?"     
0

Ye Bei tidak bisa menahan tawa.     

Seperti yang diharapkan, Mo Weiyi memang putri dari keluarga Mo. Suaminya sedang sakit dan terbaring di bangsal, tapi dia harus kembali untuk tidur nyenyak agar bisa meningkatkan kecantikannya.     

Bahkan Mo Weiyi secara tidak langsung mengakui kalau candaan tentang, "Tidur demi kecantikan seorang wanita memang sangat penting."     

Xiao Yebai tidak berbicara dan wajahnya tampak masih tenang.     

Mo Weiyi seolah seperti sedang mengobrol dengan Ye Bei, "Aku tidak boleh kehilangan jam tidur siangku. Jika aku menceraikannya nanti, bukankah aku harus terus mencari pria lain dengan wajah cantik ini?"     

Seolah siluet tampan Xiao Yebai langsung menjadi lebih suram.     

Ye Bei tertegun. "Bercerai? Apa maksudnya bercerai dengan Xiao Yebai?"     

"Oke, aku mau pulang dulu. Nanti malam aku akan datang untuk membawakanmu makan malam." Sahut Mo Weiyi.     

Setelah Mo Weiyi selesai berbicara, dia tiba-tiba mengerutkan wajahnya lagi. Dan dia menambahkan, "Tapi karena kamu tidak bisa makan yang terlalu berat karena kondisimu saat ini. Aku akan minta Bibi Zhou untuk membuatkanmu bubur."     

Mo Weiyi mengenakan mantelnya, dengan mengambil tasnya, lalu pergi tanpa melihat ke belakang.     

Xiao Yebai tidak mengatakan apa pun untuk menahannya, tetapi wajah itu seolah terlihat sangat muram.     

Tetapi suasana hati Mo Weiyi terkesan sangat bahagia.     

"Apa yang ku lakukan saat ini sangat bagus! Biar dia tahu, bagaimana rasanya di acuh tak acuh kan! Rasakan ini pria lancang! Kamu sudah terlalu sering tidak menghargaiku. Kedepannya, kamu yang harus lebih baik padaku dan aku akan tetap baik padamu! Aku tidak akan melakukan kesalahan untuk kedua kalinya lagi!"     

Sebenarnya, tadi malam Mo Weiyi sudah memikirkan hal-hal ini di pikirannya. Dia berguling-guling sepanjang malam, dia tidak tidur sama sekali. Sekarang, kondisi Xiao Yebai      

sudah cukup stabil, seluruh tubuh dan pikirannya juga sudah rileks. Jadi, Mo Weiyi merasa, jika dia meninggalkan Xiao Yebai di rumah sakit. Itu tidak apa-apa, lagi pula, di sini sudah ada orang yang akan menemaninya.     

Mo Weiyi langsung meninggalkan bangsal dan menunggu lift, tiba-tiba mendengar suara tamu di belakangnya, "Nona Mo."     

Mo Weiyi berbalik dan sedikit memalingkan wajahnya, "Tuan Ye?"     

Ye Bei berjalan sambil tersenyum.     

Ye Bei termasuk tipe pria tampan dengan alis tebal dan mata besar. Dia juga memiliki otot. Ototnya terlihat cukup kuat, fitur wajah yang sangat maskulin, dan juga bibir yang sedikit tebal. Jadi, ketika dia tersenyum, wajahnya langsung terlihat sedikit berseri.     

Hanya karena Ye Bei adalah teman sekelas Xiao Yebai, Mo Weiyi selalu tersenyum manis di wajahnya. Lalu dia bertanya, "Kenapa kau mencariku?"     

Ye Bei sekarang punya kesempatan untuk melihat Mo Weiyi dengan seksama.     

Terakhir kali Ye Bei melihatnya, dia hanya berpikir kalau Mo Weiyi ini adalah wanita yang cantik. Kali ini, entah itu karena perubahan gaya rambutnya atau apa. Tapi secara keseluruhan, Mo Weiyi jauh lebih elegan, alis serta matanya tampak menjadi lebih feminim.     

"Nona Mo, belakangan ini ada acara musikal yang bagus. Apa kamu tertarik untuk menontonnya?" Kata Ye Bei.     

Sebelumnya Ye Bei sudah memeriksa latar belakang Mo Weiyi. Meskipun Mo Weiyi lulusan sebagai sarjana hukum. Sebelum ibunya meninggal, ibunya adalah seorang pianis yang terkenal di Nancheng. Sebagai putrinya, tentu dia seharusnya sangat tertarik pada bidang musik.     

"Musik?" Mo Weiyi menatapnya dengan ekspresi terkejut.     

Ye Bei segera berkata, "Ya, kamu pasti akan menyukainya. Phantom of the Opera dibawakan oleh aktor asli dari Broadway."     

"Bagaimana kamu tahu aku akan menyukainya?" Mo Weiyi bahkan lebih terkejut.     

Ye Bei merasa sangat bangga, tetapi wajahnya tetap tenang. Kemudian dia berkata lagi, "Siapa yang tidak tahu bahwa ibu Nona Mo lahir di keluarga musik, jadi aku hanya menebak dengan kepercayaan diriku."     

"Oh." Mo Weiyi seolah mengangkat bibir merahnya, lalu dia melanjutkan, "Memangnya kamu punya berapa tiket?"     

"Dua." Jawab Ye Bei.     

Mo Weiyi terus tertawa, dan dia merespon, "Apa kamu akan memberikan semuanya padaku?"     

Ye Bei tertegun sejenak, lalu dengan cepat berkata, "Apa boleh aku menerima sebuah kehormatan dan menontonnya dengan Nona Mo? Sejujurnya, ketika saat aku berada di Amerika Serikat, aku sering pergi untuk melihat pertunjukan seperti itu. Tapi untuk kali ini, benar-benar pertunjukkan yang langka, karena, aktor aslinya langsung datang untuk tampil."     

"Kamu ingin menontonnya bersamaku?" Mo Weiyi mengatakannya dengan membelai ujung rambutnya. Lalu dia menambahkan, "Ku pikir, kamu akan memberiku dua tiket itu padaku. Dan membiarkanku dan suamiku menontonnya bersama."     

Ye Bei tersenyum sedikit malu, dan dia mengatakan alasannya, "Tubuh Yebai belum sehat, jadi, dia tidak bisa keluar dari rumah sakit untuk saat ini."     

"Tapi, sepertinya tidak tepat bagimu dan aku untuk pergi bersama, kan?" Tanya Mo Weiyi.     

"Nona Mo, jangan berpikir berlebihan. Aku sangat suka dengan pertunjukan ini. Dan tidak menarik kalau aku menontonnya sendirian. Jika Nona Mo tidak mau pergi, sayang sekali tiketnya akan terbuang sia-sia. Tidak mungkin aku meminta seseorang yang tidak mengerti dan tidak menyukai musik untuk ikut menonton bersamaku."     

Mo Weiyi mengakui kalau ini adalah alasan yang sangat bagus, siapa sangka...     

"Itu hanya kebetulan. Sebenarnya, aku tidak tahu apapun tentang musikal." Ujar Mo Weiyi.     

"Nona Mo, apa kamu bercanda?" Ye Bei tidak percaya.     

Senyum Mo Weiyi tetap sama, dan dia mengatakan, "Apa kamu tidak tahu? Yang paling aku benci adalah suara piano."     

"Kenapa?" Ye Bei terlihat sangat penasaran.     

Mo Weiyi menjelaskan dengan detail, "Karena sejak aku mulai berjalan, ibuku memaksaku bermain piano setiap hari. Padahal aku tidak memiliki bakat musik dibandingkan dengan sepupuku. Masa-masa itu meninggalkan masa kelam untukku, apalagi kalau soal piano, karena itulah aku sangat benci dengan piano."      

Setelah berbicara, lift baru saja tiba, dan Mo Weiyi langsung masuk. Dan dia berkata, "Tuan Ye, aku pergi dulu."     

"Oke." Ye Bei hanya bisa melihat pintu lift tertutup dengan marah.     

"Ini salahku, aku malah salah langkah."     

Sepertinya Ye Bei harus memahami kembali preferensi Mo Weiyi.     

**     

Di sisi lain, setelah Mo Yaoxiong menelpon Mo Weiyi. Dia meminta sopir untuk mengantarnya ke sebuah komunitas di dekat Jalan Lingkar Keempat di kota.     

Setelah memarkir mobil, Mo Yaoxiong menginstruksikan, "Xiao Li, tunggu aku di sini."     

"Baik." Jawab Xiao Li.     

Melihat Mo Yaoxiong turun dari mobil dan berjalan ke koridor, Xiao Li menggelengkan kepalanya dalam diam.     

"Bertemu dengan adik iparnya sendirian, apa-apaan ini?!"     

Hanya saja...     

Sebagai seorang sopir, Xiao Li hanya bisa diam-diam mengeluh dalam hatinya.     

**     

Mo Yaoxiong dengan cepat datang ke pintu kamar di lantai atas, mengetuk dua kali, dan pintu langsung terbuka.     

Xu Jing mengenakan gaun dan menatapnya sambil tersenyum. Lalu dia menyapa, "Kakak ipar."     

Mo Yaoxiong mengangkat kakinya dan berjalan masuk.     

"Kakak ipar, ini sandal yang baru saja ku beli. Ini masih baru." Ujar Xu Jing.     

Mo Yaoxiong seolah melihat senyum menyenangkan dari wanita itu, dan menghela nafas di dalam hatinya. Dia langsung mengganti sandalnya, lalu berjalan untuk duduk.     

Aroma makanan yang kuat segera datang dari kejauhan.     

Benar saja, Xu Jing dengan cepat berkata, "Kakak ipar, ayo makan siang di sini. Aku baru saja memasaknya."     

"Tidak, aku akan pergi setelah berbicara beberapa patah kata." Sahut Mo Yaoxiong.     

"Kakak ipar, tidak ada seorang pun di rumah. Sejak Yunyao pergi ke Itali, aku selalu sendirian di rumah dan tidak ada siapa pun yang bisa ku ajak bicara. Jika kamu tidak memakannya, aku tidak mungkin bisa menghabiskan makanan itu sendiri." Imbuh Xu Jing.     

Mo Yaoxiong menatapnya, kemudian dia mulai mengatakan, "Xu Jing, aku di sini hari ini untuk bertanya tentang Yunyao."     

"Katakan saja, kak." Kata Xu JIng.     

"Kenapa kamu memberitahu Yiyi kalau Yunyao menyukai Yebai?" Tanya Mo Yaoxiong.     

Seolah dengan kepanikan di wajah Xu Jing, dia dengan cepat meminta maaf, "Kak, maafkan aku, ku... kupikir dia tahu tentang ini, tapi aku benar-benar tidak sengaja."     

"Yiyi adalah anak yang posesif sejak kecil. Sejak Yebai datang ke rumah, dia sudah menarik perhatian Yiyi. Beberapa tahun yang lalu, adik Yebai tinggal di rumah kami. Sejak itu Yiyi dan Yebai penuh dengan masalah, lalu akhirnya Yebai mengusirnya. Tapi, karena ayahku sangat menyayangi Yiyi dengan terlalu memanjakannya, hal ini membuat Yiyi menjadi anak yang arogan. Baru kemarin setelah dia tahu tentang hubungan Yunyao dan Yebai. Dia langsung ke rumah sakit dan bertengkar dengan Yebai. Dia juga bilang ingin menceraikannya. Bahkan, nyawa Yebai juga hampir terancam…"     

"Apa!?" Wajah Xu Jing tiba-tiba menjadi lebih panik, dan dia merespon, "Kak, aku benar-benar tidak sengaja, percayalah padaku… aku akan menelepon Yiyi sekarang untuk menjelaskannya. Aku bersumpah, aku benar-benar tidak tahu kalau Yiyi tidak mengetahui hal ini. Dan menyebabkan masalah ini menjadi lebih rumit."     

"Oke." Mo Yaoxiong mengerutkan kening, lalu dia melanjutkan, "Tidak apa-apa jika kamu tidak tahu. Tapi lain kali, cobalah untuk tidak mengatakan hal seperti ini di depannya, oke?"     

Xu Jing mengangguk dengan tergesa-gesa, seolah dengan menunjukkan perilaku sopan dan pendiam. Dia hanya menjawab, "Baiklah."     

Mo Yaoxiong baru saja berdiri.     

"Kak, makanlah sesuatu sebelum kamu pergi. Aku membeli terlalu banyak sayuran. Di rumah ini tidak ada kulkas. Jika kamu tidak makan, aku benar-benar tidak bisa menghabiskannya sendiri, akan sayang jika dibuang." Sahut Xu Jing.     

Bagaimana pun, Mo Yaoxiong tidak bisa menolak antusiasmenya dan segera duduk di meja makan.     

Kemudian, Xu Jing membawa semua makanannya.     

Empat piring sayur dan satu sup.     

Supnya adalah sup bebek tua yang direbus perlahan di atas api dengan durasi yang lama, sepertinya tidak mudah untuk memasak masakan ini.     

Mo Yaoxiong menyesap sup, wajahnya sedikit tertegun.     

Xu Jing menatap wajah pria itu dan bertanya dengan lembut, "Bagaimana rasanya?"     

"Enak." Jawab Mo Yaoxiong.     

Tiba-tiba, Xu Jing mengatakan, "Bagaimana jika dibandingkan dengan rasa sebelumnya?"     

Setelah mendengar hal ini, Mo Yaoxiong langsung tercengang.     

"Maaf. Aku mengatakan sesuatu yang salah." Xu Jing buru-buru meminta maaf lagi.     

Melihat Xu Jing yang terus membuat suasana menjadi canggung, Mo Yaoxiong menghela nafas dalam hatinya. Lalu dia berkata, "Xu Jing, aku minta maaf padamu tentang masa lalu. Tapi sekarang, meskipun Xu Xian sudah pergi selama empat tahun. Kamu itu tetap adik Xu Xian. Dan aku itu kakak iparmu, dan tentunya hubungan ini tidak akan pernah berubah."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.