Menikahi Pria Misterius

Apa Kamu Masih Ingin Terus Bersamaku?



Apa Kamu Masih Ingin Terus Bersamaku?

0"Putri, aku harus kembali ke kantor polisi. Jika kamu memiliki hal lain yang ingin kamu ketahui, kamu bisa bertanya padaku. Tetapi kamu harus merahasiakannya. Bocah bau ini tidak suka jika aku membicarakan urusan pribadinya. Aku sudah memberitahumu begitu banyak hal tentangnya, bisa-bisa aku mati nanti." Kata Zhan Yao.     
0

Mo Weiyi mengangkat kepalanya, dan dia menjawab, "Oke."     

Zhan Yao memandangnya. Kemudian dia bangkit dan mengambil jaketnya sambil mengatakan, "Yebai benar-benar tidak mudah didekati selama bertahun-tahun. Dia bekerja keras untuk studinya. Dan setelah kembali ke Nancheng, dia bekerja keras untuk keluarga Mo. Tapi setelah begitu lama dia bekerja diperusahaan Mo, dia bahkan tidak memiliki saham di perusahaan Mo. Putri, mungkin kamu tidak paham dengan apa yang barusan aku katakan. Tapi aku hanya berharap, kamu bisa memperlakukannya dengan lebih baik."     

"Perlakukan dia dengan lebih baik?"     

Mo Weiyi tidak mengerti, apa dia tidak cukup baik untuk Xiao Yebai?     

Xiao Bai bahkan tidak banyak bicara sebelum dia menikah. Dalam dua tahun setelah Mo Weiyi menikah, dia hampir melakukan segalanya untuk menyenangkan suaminya. Ada banyak hal yang tidak pernah bisa dia lakukan sebelumnya. Seperti menenun selendang, memasak, menggambar...     

Meskipun Mo Weiyi gagal setiap kali mencobanya, tapi dia benar-benar bekerja keras.     

Setelah Zhan Yao pergi, Bibi Zhou berkata dengan hati-hati, "Putri, belakangan ini, disetiap harinya Tuan Xiao pulang di pagi hari. Tubuhnya juga bau alkohol. Ketika aku membersihkan kamar di pagi hari, ada gelas kosong dan botol anggur di meja. Mungkin karena dia tidak bisa tidur di malam hari. Jadi dia mencoba minum begitu banyak, sampai dia mabuk... "     

"Aku mau ke atas." Mo Weiyi memotongnya, kemudian dia bangkit dan berjalan ke tangga.     

Bibi Zhou seolah menghela nafas dalam diam...     

"Bibi Zhou, siapkan sup ayam lagi. Saat Paman Liu pulang, aku akan membawanya ke rumah sakit." Kata Mo Weiyi dengan tiba-tiba.     

Mendengar ini, Bibi Zhou tampak terkejut dan segera mengangguk, "Baik, Putri!"     

**     

Mo Weiyi naik ke atas, berganti pakaian untuk pergi keluar, dengan duduk di depan meja rias. Lalu memakai riasan dengan tipis.     

Mi Weiyi sudah lama tidak memakai riasan akhir-akhir ini, karena dia sibuk belajar di kampus setiap hari. Dan ketika dia kembali ke pedesaan, seolah dia harus terus mengangkat wajahnya ke langit setiap hari. Jadi, dia tidak harus menggunakan riasan.     

Setelah merias wajah, Mo Weiyi menelpon Zhong Kai.     

Hari ini adalah hari kerja, tapi Zhong Kai mendapat telepon dari sang Putri, seolah membuatnya takut setengah mati. Lalu dia menjawab, "Putri, ada apa?"     

Mo Weiyi bertanya kepadanya, "Apa perusahaan belakangan ini banyak lembur?"     

"Putri, apa maksudmu itu lembur Tuan Xiao?" Tanya Zhong Kai.     

Mo Weiyi terdiam.     

Zhong Kai berkata sambil tersenyum, "Tidak terlalu banyak, tetapi baru-baru ini, Tuan Xiao bekerja lembur setiap hari. Dan dia pergi hampir setiap malam pada jam 9 atau 10. Ngomong-ngomong, Putri, aku baru saja menelpon Tuan Xiao. Dia bilang, dia tidak akan datang ke perusahaan dua hari ini. Apa yang terjadi dengan Tuan Xiao?"     

"Dia tidak enak badan dan dirawat di rumah sakit," kata Mo Weiyi.     

"Oh begitu." Zhong Kai segera berkata lagi, "Jangan khawatir. Putri pasti bisa merawat Tuan Xiao dengan baik, dan aku yang akan bertanggung jawab untuk urusan kantor. Aku akan melaporkan apa pun yang terjadi di sini kepada Putri."     

"...Baiklah." Setelah menutup telepon, Mo Weiyi segera bangkit dan turun.     

Sekitar 10 menit kemudian, Paman Liu membawanya ke rumah sakit.     

Dalam perjalanan, Mo Yaoxiong menelpon lagi, dia mengetahui kalau putrinya sedang dalam perjalanan ke rumah sakit. Jadi, dia menutup telepon dengan cepat.     

**     

Jam sudah menunjukkan pukul 11 pagi ketika mereka tiba di rumah sakit. Dan Mo Weiyi segera masuk lift, di sana juga terlihat ada beberapa orang di dalamnya.     

Mo Weiyi berdiri sendirian di sudut, dengan memegang termos di tangannya. Seolah wajah kecilnya yang lembut terlihat agak terburu-buru.     

Setelah pintu lift terbuka, Mo Weiyi segera berjalan menuju bangsal. Setibanya, dia mengetuk pintu sebanyak dua kali.     

Kemudian tidak ada yang menjawabnya dan Mo Weiyi langsung mendorong pintu sampai terbuka.     

Di ranjang rumah sakit, pria itu melihat ke samping.     

Mo Weiyi seolah menatapnya dengan tajam, lalu dia berkata, "Apa kamu tuli? Apa kamu tidak mendengarku mengetuk pintu?"     

Seolah mata hitam Xiao Yebai menatapnya seperti elang, dan dia tidak banyak bereaksi ketika dia dimarahi.     

Mo Weiyi menutup pintu dan langsung masuk.     

Dilihat sekilas, seluruh sudut ruangan tampak bersih dan rapi. Tidak ada bunga atau pun buah-buahan. Terlalu kosong dan agak sepi.     

Haha.     

Mo Weiyu mencibir dalam hatinya.     

Ketika Mo Weiyi sampai di samping ranjang rumah sakit, dia meletakkan termos di tangannya. Dan Mo Weiyi memandang pria yang acuh tak acuh dan lembut itu, dengan berkata, "Xiao Yebai, kenapa kamu mengusir pelayan itu pulang?"     

Pria itu akhirnya membuka mulutnya, tetapi dia tidak menjawab pertanyaannya. Lalu dia mengatakan, "Kamu merias wajahmu."     

"Ya, aku sedang dalam suasana hati yang baik, jadi aku pakai riasan." Jawab Mo Weiyi.     

"Kamu dulu memakai riasan setiap hari." Imbuh Xiao Yebai.     

"Yah, karena aku dulu selalu dalam suasana hati yang baik disetiap harinya. Seperti hari ini, aku dalam suasana hati yang sangat baik." Mo Weiyi seolah mengangkat bibir merahnya dan tersenyum manis. Kemudian dia melanjutkan, "Jika kamu sedikit lebih baik padaku, aku mungkin berada dalam suasana hati yang lebih baik dari hari ini."     

"Apa maksudmu?" Mata Xiao Yebai seolah dalam dan sedikit menyipit.     

Mo Weiyi seolah melihat siluetnya yang tampan. Seperti melihat dari mata bunga persik yang indah dan dalam, hingga batang hidung yang tinggi, dan akhirnya mendarat di bibirnya yang tipis.     

Melihat itu, Xiao Yebai tiba-tiba membungkuk dengan membungkuk di atasnya.     

Seolah mata hitam pria yang selalu tenang dan acuh tak acuh itu terlihat bergerak sedikit. Dan saat ini, posisi mereka sangat dekat.     

Hampir bertatap muka, hanya perlu mendekat sedikit, dan hidung mereka bisa saling bersentuhan.     

Mo Weiyi mencium bau napas yang jelas di tubuhnya, tetapi masih bercampur dengan bau desinfektan yang samar.     

"Xiao Yebai." Suara wanita itu seolah terdengar jernih dan lembut, dengan sedikit rasa centil. Lalu dia menambahkan, "Apa kamu ingin terus bersamaku?"     

Xiao Yebai hanya menatapnya, seolah alisnya tiba-tiba melonjak.     

Tapi Xiao Yebai tidak menjawab.     

Jadi Mo Weiyi menjadi marah lagi, dan dia berkata, "Cepat bilang!"     

Zhan Yao mengatakan begitu banyak hal, sampai dia membujuk dirinya untuk datang menemuinya. Tetapi Mo Weiyi tidak menyangka, kalau Yebai ini masih akan diam seperti orang mati.     

"Aku akan pergi jika kamu tidak mengatakan apa-apa." Ujar Mo Weiyi dengan kesal.     

Setelah Mo Weiyi selesai berbicara, dia langsung berbalik dan pergi. Tetapi dengan cepat, jari-jarinya ditarik oleh tangan besar milik seorang pria.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.