Menikahi Pria Misterius

Apa Kamu Tidak Tahu Yebai Masuk Rumah Sakit?



Apa Kamu Tidak Tahu Yebai Masuk Rumah Sakit?

0Zhan Yao?     
0

Mo Weiyi dan Zhan Yao hanya bertemu dua kali.     

Meskipun mereka banyak berbicara ketika mereka bertemu untuk kedua kalinya, mereka belum pernah menghubungi satu sama lain sejak saat itu.     

Zhan Yao ini tipe orang yang ceria, lucu dan banyak bicara, dia benar-benar berbeda dari Xiao Yebai.     

Tetapi pada saat ini, Mo Weiyi tidak tertarik untuk mengobrol sama sekali. Apa lagi pria ini adalah teman Xiao Yebai.     

"Yiyi." Nenek Xu mengira itu adalah telepon dari Xiao Yebai, kemudian dia dengan tergesa-gesa bertanya, "Kenapa kamu tidak menjawab teleponnya?"     

Mo Weiyi melirik neneknya, dan menekan untuk menjawab, "Halo."     

"Putri, di mana kamu?" Tanya Zhan Yao.     

Mo Weiyi berkata lagi, "Aku di desa."     

"Desa? Apa-apaan ini? Apa kamu tidak tahu kalau Yebai dirawat di rumah sakit?" Imbuh Zhan Yao.     

Mendengar kalimat ini, bibir Mo Weiyi tiba-tiba seolah menyusut. Lalu dia bertanya balik, "Ada apa dengannya?" Mo Weiyi langsung menegang. Bahkan suaranya terdengar bergetar.     

"Oh sial, sepertinya kamu benar-benar tidak tahu." Zhan Yao mengutuk, kemudian menambahkan, "Aku hanya ingin bilang, Yebai sedang sekarat dan kamu masih belum pergi menemuinya."     

"Apa katamu?" Wajah Mo Weiyi langsung memucat dan dia terdiam sejenak.     

Setelah keheningan beberapa saat, tiba-tiba…     

"Hahaha, aku berbohong padamu, apa kamu takut?" Zhan Yao berbicara dengan nada mengejek.     

Mo Weiyi tercengang.     

Zhan Yao kemudian menjelaskan dengan detail, dan dia berkata, "Jangan khawatir, dia belum mati, dan dia masih bernafas. Dokter bilang, dia mengalami pendarahan perut yang parah karena terlalu banyak minum. Jika dia terlambat dibawa ke rumah sakit, mungkin dia akan benar-benar mati. Sekarang dia harus dirawat di rumah sakit untuk beberapa hari. Tapi,      

orang ini masih tidak mau tidur, entah kenapa. Kamu cepat kemarilah, di bangsal 2109 Rumah Sakit Nangong."     

Setelah mengatakan ini, Zhan Yao langsung menutup telepon.     

"Yiyi, ada apa denganmu?" Nenek Xu buru-buru bertanya.     

Mo Weiyi duduk di sana, merasa sedikit bingung di kepalanya. Setelah waktu yang lama, dia menatap wanita tua itu dengan mengatakan, "Nenek, aku mau pulang."     

Mendengar ini, Nenek Xu tidak menahan atau menanyakan alasannya. Tetapi dia tersenyum dengan ringan, dan dia berkata, "Ternyata lebih awal dari yang Nenek harapkan."     

 **     

Rumah Sakit Nangong.     

Di koridor, Zhan Yao langsung menutup telepon dan bergegas untuk membuka pintu.     

"Yo, kamu sudah bangun?" Sapa Zhan Yao.     

Di ranjang rumah sakit, Xiao Yebai memandang dengan cemberut.     

"Lihat wajah kuyu ini, ck ck ck." Kata Zhan Yao.     

Zhan Yao berjalan mendekat dan mulai memarahi. Kemudian dia berkata, "Apa kamu dirangsang oleh sesuatu? Bagaimana bisa kamu minum sebanyak itu? Apa kamu sengaja menyusahkanku? Jika bukan karena aku yang menyelamatkan hidupmu, kamu pasti sudah tidak ada lagi. Bukankah sekarang Putrimu harus membayarku karena telah menyelamatkanmu? Kurasa kamu melakukannya dengan sengaja."      

Sejujurnya, Zhan Yao benar-benar ketakutan barusan.     

Yebai bahkan memuntahkan darah saat sedang minum… Bagaimana bisa Zhan Yao tidak takut?     

Pada hari aktif kerja, asupan alkohol Xiao Yebai tidak boleh terlalu tinggi. Zhan Yao sudah mengenalnya selama bertahun-tahun. Zhan Yao belum pernah melihatnya mabuk. Tidak peduli seberapa banyak alkohol yang Yebai minum, Yebai selalu tenang dan bisa mengendalikan diri. Tapi tidak disangka...     

Sekarang Yebai tiba-tiba seperti ini!     

Dokter barusan bilang, kalau Yebai memiliki penyakit perut selama bertahun-tahun. Dia tidak bisa lagi minum-minuman beralkohol dan tidak boleh begadang juga...     

"Kamu pulang saja." Kata Xiao Yebai dengan ringan.     

Yebai sudah berganti pakaian rumah sakit yang bersih, selang infus sudah dipasang ke punggung tangan kirinya. Meski begitu, dirinya masih ingin menyendiri dan tidak mau diganggu gugat. Dan tampak ada ketidaksabaran yang jelas di antara alis dan matanya.     

Zhan Yao bahkan lebih kesal menjawab, "Aku pasti akan pulang tanpa kau suruh. Apa kamu pikir aku akan tinggal di sini untuk menjagamu? Jangan bermimpi!"     

Xiao Yebai tidak berbicara lagi, memalingkan wajahnya dengan arogan.     

Rasanya Zhan Yao ingin meninjunya karena sangat marah. Kemudian, Zhan Yao tiba-tiba berkata, "Aku baru saja menelpon Putri."     

Benar saja, Xiao Yebai segera berbalik untuk meliriknya.     

Zhan Yao sengaja tidak berbicara setelah melihatnya menoleh dan Xiao Yebai pun juga tidak berbicara.     

Ruangan itu menjadi sangat sunyi.     

Tetap saja, Zhan Yao tidak bisa menahan diri untuk berbicara, dan dia berkata, "Apa-apaan ini, apa kamu tidak penasaran dia bilang apa?"     

Xiao Yebai membuka bibirnya yang tipis, dan dia bertanya balik, "Dia bilang apa?"     

Zhan Yao berkata dalam hatinya, "Itu sangat bagus jika dia mau tau. Bocah bau ini, ingin bicara sepatah kata saja susah sekali. Aku benar-benar tidak tahu bagaimana Putri bisa menahannya selama bertahun-tahun?"     

Karena Zhan Yao sudah mengenal Xiao Yebai selama tujuh tahun, dia masih saja tidak bisa menahan diri... Seolah Zhan Yao selalu memiliki keinginan untuk membunuhnya!     

"Bukan apa-apa." Zhan Yao mengatakan itu dengan tidak tersenyum sedikit pun, lalu dia menambahkan, "Dia hanya bilang kalau dia ada di pedesaan, dia tidak bisa datang ke sini, jadi kamu harus mendengarkan dokter dan merawat tubuhmu sendiri dengan baik."     

Mendengar kalimat ini, wajah tampan pria itu tetap tidak bereaksi. Dan Zhan Yao tidak bisa melihat kesedihan apa pun, Yebai bahkan tidak menggerakkan matanya.     

Tidak masalah bagi Zhan Yao, jadi dia mengangkat bibir tipisnya dan berkata dengan senyum sinis, "Kalau begitu, kamu harus mendengarkan kata-kata Istrimu dengan baik nanti, dan jagalah kesehatanmu juga. Sekarang waktunya aku pulang."     

Xiao Yebai langsung membalikkan wajahnya ke belakang.     

Zhan Yao berkata dalam hati, "Apa-apaan ini, tunggu saja kau, pasti akan ku bunuh kau lain kali!"     

 ...     

Meninggalkan bangsal, di koridor, Zhan Yao berhenti dan menekan nomor.     

"Tian Ye, jangan katakan kalau sobatmu ini tidak memperlakukanmu sebagai teman. Yebai sekarang berada di rumah sakit dan membutuhkan seseorang untuk menjaganya." Kata Zhan Yao.     

"Apa? Nona Mo? Oh, dia berada di pedesaan. Terlalu jauh untuk datang ke sini, kamu kira kalau Nona Mo ada di sini aku akan memberitahumu?" Imbuh Zhan Yao.     

Zhan Yao menjelaskan dengan detail, "Aku juga harus mengurusi kakakku. Aku harus kembali ke kantor polisi. Yebai sendirian di rumah sakit tanpa ada yang menjaganya. Atau kamu ingin aku menelepon keluarga Mo?"     

"Baiklah kalau begitu, cepat kemari, bangsal 2109 Rumah Sakit Nangong." Setelah menutup telepon, Zhan Yao tersenyum seperti rubah tua.     

Zhan Yao berkata dalam hati, "Yah, aku takut setengah mati sampai berkeringat dingin karena bocah bau di bar tadi. Jika aku tidak melakukan apa-apa sekarang, bukankah keringat dingin tadi hanya akan sia-sia?"     

 **     

Di halaman depan rumah Nenek Xu.     

Mo Weiyi akan berangkat ke Rumah Sakit Nangong. Karena sangat terburu-buru dan gugup, dia sampai tidak tahu bagaimana caranya masuk ke mobil.     

Setelah memberi tahu alamat Rumah Sakit tersebut, Rong An langsung mengemudikan mobilnya. Dan Mo Weiyi duduk di kursi belakang dengan keadaan linglung.     

Seolah di malam yang suram ini, mobil melaju dengan kencang, dan Rong An bisa melihat jelas wajah Mo Weiyi melalui kaca mobil.     

Wajah Mo Weiyi tampak pucat, tatapannya kosong, tidak lagi secerah dan sebahagia sebelumnya.     

Bahkan Zhan Yao hampir tidak mengenal Nonanya sendiri.     

Apakah ini masih Nona Monya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.