Menikahi Pria Misterius

Huo Jingshen Tidak Akan Menjadi Menantumu



Huo Jingshen Tidak Akan Menjadi Menantumu

0"Sedikit?" ​​Huo Jingshen mengangkat alisnya yang tampan, sedikit tidak senang.     
0

Huo Jingshen pernah melarangnya untuk bertemu begitu lama dan menemani bayi raksasa Mo Weiyi di asrama setiap hari untuk belajar dengan giat. Sekarang jawabannya adalah...     

Sedikit?     

Su Wanwan menjelaskan, "Buku teks dalam negeri berbeda dari yang asing. Aku tidak belajar apa pun dalam dua tahun pertama. Aku tidak punya pengetahuan yang baik kali ini." Meskipun dia telah bekerja sangat keras.     

"Jika kamu gagal dalam ujian." Huo Jingshen seolah menyipitkan matanya dalam-dalam, dan dia berkata lagi, "Suamimu akan menghukummu."     

Seolah ada sederet garis hitam di wajah Su wanwan, dia mengatakan, "Apa akan ada hadiah kalau aku lulus ujian?"     

"Hadiah apa yang kamu mau?" Huo Jingshen memberikan pilihan pada Su Wanwan.     

"Apa kamu akan memberi apa pun yang aku mau?" Mata Su Wanwan berbinar dan dia segera berkata lagi, "Aku ingin amplop merah, mobil sport, vila, kapal pesiar..."     

Huo Jingshen menjadi kaku terdiam.     

Seolah melihat wajah hitamnya, Su Wanwan langsung menutup mulutnya dan mengambil tas tangan dari kursi belakang, sambil mengatakan, "Tidak apa-apa jika kamu tidak memberikannya padaku, dasar pelit!"     

Su Wanwan tahu kalau pria itu tidak akan memberikannya!     

"Apa kamu ingin hadiah lain dari Suamimu?" Huo Jingshen tiba-tiba bertanya.     

Su Wanwan memandangnya ke samping, mata phoenixnya yang indah berwarna hitam dan putih, dia menjawab, "Hadiah apa lagi?"     

Huo Jingshen membungkuk dan berkata, "Suamimu akan memberimu banyak..." Dia merendahkan suaranya dan mengucapkan dua kata yang mengejutkan.     

Seolah seperti darah panas mengalir langsung ke wajah Su Wanwan dan dia hanya bisa diam. Sudah marah menjadi semakin marah, tapi tidak bisa berkata-kata.     

"Mencari kesempatan dalam kesempitan, pria bau sialan ini.''     

Ini belum hari libur, dan sudah mulai menampakkan bentuk aslinya. Tapi jika ini memang benar hari libur, pasti...     

Su Wanwan hampir bisa meramalkan liburannya yang menyedihkan!     

Membuka sabuk pengaman, Su Wanwan akhirnya bersuara, "Aku pergi dulu."     

"Tunggu." Huo Jingshen bertanya lagi, "Apa kamu mau langsung pergi?"     

Su Wanwan dengan marah, dia menjawab, "Bukankah sudah cukup sekarang?"     

"Kata-kataku barusan. Itu berarti suamimu lebih suka kamu yang mengambil inisiatif, mengerti?" Ujar Huo Jingshen.     

Su Wanwan terdiam.     

"Rasanya seperti ingin menaruh paku di kepalanya!''     

*     

*     

*     

Di kursi pengemudi, Huo Jingshen hanya duduk di sana sampai dia melihat gadis kecil itu berjalan ke gerbang sekolah, dan kemudian perlahan-lahan melajukan mobilnya.     

Hatinya kembali tenang saat di dalam mobil dan seolah siluet pria tampan itu tidak memiliki emosi.     

Setengah jam kemudian, mobil itu melaju perlahan ke Rumah Sakit Nangong.     

*     

*     

Ada dua pengawal yang menjaga pintu bangsal vip.     

Ketika mereka melihat Huo Jingshen mendekat, kedua pengawal itu mengangguk dan sedikit berteriak dengan hormat, "Tuan Huo."     

Pintu terbuka, dan wanita yang sedang membaca di ranjang rumah sakit mengangkat wajahnya dan melihat ke atas.     

Begitu wanita itu melihat wajah tampan Huo Jingshhen, ekspresi yang awalnya acuh tak acuh dan tidak sabar itu langsung berubah menjadi sangat ceria.     

Wanita itu langsung menyapanya, "Jasn, kenapa kamu di sini? Tahu dari mana kalau aku dirawat di rumah sakit?"     

Atas isyaratnya, kedua pengawal itu segera menutup pintu.     

Wanita itu adalah Dong Manjiao, kemudian dia meletakkan selimut dan segera turun dari tempat tidur.     

Pemanas ruangan dinyalakan, dan dia hanya mengenakan gaun rumah sakit yang tipis, tentu itu tidak bisa menyembunyikan sosok dewasanya sama sekali.     

Berjalan ke arah Huo Jingshen dengan anggun, Dong Manjiao berdiri berjinjit dan mengangkat dagunya. Tepat sebelum mereka berhadapan, Huo Jingshen tiba-tiba mundur selangkah.     

Seolah senyum membeku terlihat di wajahnya, dan Dong Manjiao berdiri di sana, perlahan-lahan mengangkat tangannya untuk memeluk dirinya sendiri, pupil matanya yang biru tua diam-diam dan tidak senang, kemudian dia berkata, "Jasn, ada apa denganmu?"     

Huo Jingshen berkata, "Aku sudah menikah."      

"Tapi aku hanya ingin menyapa." Jawab Dong Manjio.     

"Ini Cina." Huo Jing berkata dengan serius, dan dia menambahkan, "Di sini tidak cocok dengan sapaan seperti itu."     

Jari-jari Dong Manjiao sepertinya sedikit menegang. Dia hanya melihat pria itu dengan anggun berjalan ke sofa dan duduk.     

Mereka belum bertemu satu sama lain selama beberapa bulan, Dong Manjiao tidak tahu apa itu ilusinya atau bukan, tetapi dia merasa kalau Huo Jingshen sedikit berbeda dari sebelumnya.     

Tapi apa bedanya?     

Huo Jingshen masih berpakaian seperti pria yang teliti, dewasa, elit. Ekspresinya acuh tak acuh, dia tidak bisa menunjukkan emosi apa pun, dan dia tidak berbicara. Dia terkendali, tampan dan menawan.     

Untuk waktu yang lama, Dong Manjiao ternyata tidak menyukai pria oriental, dia selalu merasa pria seperti itu terlalu lemah dan tidak jantan.     

Tapi Huo Jingshen adalah pengecualian. Pertama-tama, pria itu memiliki tubuh tinggi dengan tinggi 1,9 meter tidak berbeda dengan pria Barat.     

Kedua, proporsi tubuhnya sangat bagus. Pria ini telah berolahraga sepanjang tahun. Belum lagi tubuhnya yang tinggi dan lurus, garis-garis ototnya sangat jelas, yang sebanding dengan model pria Eropa di TV atau majalah.     

Yang paling penting adalah selain penampilannya yang luar biasa, pikirannya juga tenang dan rasional.     

Bagaimana bisa pria yang luar biasa seperti itu membuat Dong Manjiao menyerah begitu saja?     

Dong Manjiao perlahan mengangkat bibir merahnya, dan dia berkata, "Jasn, kenapa kamu tidak memberitahuku tentang pernikahanmu?"     

"Kenapa aku harus memberitahumu?" Pungkas Huo Jingshen.     

Dong Manjiao menjelaskan, "Jasn, kau tahu, aku sangat mencintaimu, dan ayahku selalu menginginkanmu menjadi menantu dan bos di perusahaan kami..." Belum selesai mengatakannya, Huo Jingshen langsung memotong.     

"Aku sudah mengatakannya berkali-kali sebelumnya." Huo Jingshen menatapnya dengan alis dingin dan tenang, lalu dia melanjutkan, "Aku, Huo Jingshen, tidak bisa menjadi menantunya karena aku sudah menikah."     

"Jasn, bukankah waktu itu kamu belum menikah?" Dong Manjiao merentangkan tangannya, tidak menyetujui kata-katanya, dan dia berkata lagi, "Kamu sangat sempurna, selama kamu menjadi suamiku, dengan kemampuanmu, seluruh ASEAN akan menjadi milikmu, Tidak ada yang akan mengira kamu mendapatkan posisi ini karena aku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.