Menikahi Pria Misterius

Pemikiran Orang Tua Tentang Anak Muda



Pemikiran Orang Tua Tentang Anak Muda

0"Setelah bertahun-tahun, kamu bukan wanita pertama yang dipacari Zhexi, juga bukan wanita pertama yang ingin dia bawa pulang." Kata Mingzhu, memasukkan kembali uang ke dalam tas, "Tetapi Nona Bai, kamu adalah yang pertama, sangat ambisius terhadapnya."     
0

Bai Ruwei hanya merasakan jantungnya berdetak kencang dan berkata, "Nyonya, anda benar-benar salah paham..."     

"Bukan hal yang buruk untuk memiliki ambisi. Apa lagi latar belakangmu, aku paham kamu sudah menderita selama bertahun-tahun dan ingin langsung memanjat menjadi orang kaya." Mingzhu berkata sambil memegang gelang giok di pergelangan tangannya, bibir merahnya mengerucut ringan dan kata-katanya jelas, "Jika ambisimu digunakan di tempat yang salah. Aku takut kamu hanya akan kehabisan uang dan semuanya sia-sia."     

"Nyonya, saya sangat menyukai Zhexi!" Kata Bai Ruwei.     

Suara Bai Ruwei tiba-tiba meningkat, dengan matanya berkaca-kaca, dia berkata, "Saya tahu, saya dari pedesaan, Anda semua memandang rendah saya, dan pasti akan berpikir jika saya menginginkan Zhexi karena hartanya. Tapi saya selalu menjadi murid yang baik di sekolah sejak saya masih kecil. Saya juga masuk universitas dengan usaha saya sendiri. Uang sekolah dan biaya hidup untuk dua tahun pertama semuanya saya dapatkan dengan bekerja paruh waktu. Saya tidak pernah berpikir untuk mencapai kekayaan hanya dengan satu langkah, dan saya tidak pernah mengambil jalan pintas apa pun, selangkah demi selangkah, saya berjalan dengan kaki saya sendiri. Jika Anda tidak percaya, minta saja seseorang untuk memeriksanya. Saya suka Zhexi, karena saya adalah seorang pelayan di klub pada saat itu, dan semua orang memandang rendah saya dan berpikir saya hanya seorang pelayan, jadi selama saya melakukan sesuatu yang salah, reaksi pertama mereka adalah memarahi saya, memukuli saya. Bahkan mempermalukan saya, tapi, Zhexi tidak begitu. Saya awalnya bahkan tidak tahu dia adalah putra ketiga dari keluarga Huo. Saya benar-benar hanya berpikir dia pria yang sangat baik. Dia juga pria pertama saya."     

Air matanya akhirnya jatuh, "Ya, saya tahu Anda berpikir Zhexi terlalu tidak kompeten dibandingkan dengan dua anakmu dari keluarga Huo, jadi mungkin saya menyukainya karena motif tersembunyi, tetapi saya benar-benar tidak menyukai hartanya! Ini pertama kalinya aku bertemu dengan pria yang memperlakukanku dengan sangat baik. Dia tidak memandangku rendah hanya karena latar belakang keluarga dan karirku. Dia memiliki kepribadian yang sederhana. Meskipun dia belum dewasa sekarang, apa Nyonya tidak percaya dengan anak nyonya sendiri? Saya percaya kalau seiring berjalannya waktu dia bisa berubah dan tidak kalah dengan kedua saudaranya."      

Ekspresi Mingzhu masih tidak menunjukkan banyak reaksi dan menjawabnya, "Karena itu masalahnya, kurasa tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi."     

Atas kode Mingzhu, pengemudi di luar datang untuk membuka pintu.     

Embusan angin dingin bertiup dari luar, dan Bai Ruwei hanya merasakan dingin yang menyelimuti di bagian belakang lehernya, dan seluruh tubuhnya bergetar.     

Bai Ruwei menatap wanita cantik di depannya, dengan nada tulus, "Nyonya, saya tidak bermaksud menyinggung Anda. Saya benar-benar hanya berpikir kalau Zhexi tidak seburuk yang Anda pikirkan, dia hanya... "     

"Nona Bai, tolong keluar dari mobil." Mingzhu akhirnya tidak bisa menahan diri untuk tidak mengulurkan tangannya untuk memberi isyarat. Sepertinya dia tidak ingin bicara lagi.     

Bai Ruwei menggigit bibirnya.     

Hari ini adalah pertemuan pertamanya dengan keluarga Huo. Bai Ruwei tahu bahwa dia tidak boleh terlalu kaku. Bagaimana pun, ini baru permulaan.     

Mengambil napas dalam-dalam, Bai Ruwei keluar dari mobil, berdiri di sana dan menyaksikan Rolls-Royce pergi perlahan, tangannya perlahan-lahan saling menggenggam.     

**     

Di dalam restoran.     

Hidangan sudah disajikan, dan Su Wanwan duduk di sana, tetapi tidak menggerakkan sumpitnya.     

Su Wanwan tidak tahu berapa lama mereka berdua akan berbicara. Dia tidak tahu apakah Mingzhu akan datang untuk ikut makan atau tidak. Jika Mingzhu ingin datang untuk ikut makan, tidak baik baginya untuk makan terlebih dahulu sebagai junior.     

Sampai ponselnya tiba-tiba berdering, dia mengangkatnya dan melihat Mingzhu yang menelepon. Su Wanwan dengan cepat menjawab, "Bibi."     

Suara Mingzhu tidak berubah, masih begitu cerah dan tajam. Dia bertanya, "Wanwan, apa kamu memiliki hubungan yang baik dengan Bai Ruwei?"     

Su Wanwan berkata setelah berpikir sejenak, "Kami dari sekolah yang sama. Sebelumnya, dia membantuku saat kerja di keluarga Su."     

"Ternyata begitu." Mingzhu tertawa kecil, "Nona Bai ini memiliki ambisi yang kuat. Sebaiknya kamu berhati-hati dan jangan terlalu dekat dengannya."     

Su Wanwan mengerutkan kening dan menjawabnya, "Lalu bagaimana dengan dia dan Zhexi..."     

"Tidak mungkin bagiku untuk setuju." Kata-kata Mingzhu sangat lugas, tetapi dia tidak bermaksud berbicara secara mendalam, "Bibi masih memiliki banyak hal yang harus dilakukan hari ini. Lain kali, aku akan menemukan kesempatan untuk mengundangmu makan malam."     

Su Wanwan masih sangat menyukai bibi ini, terutama karena terakhir kali Su Wanwan menjebaknya dengan kehamilan palsu, ketika dia berada di bangsal pada waktu itu, Mingzhu membantunya melawan lelaki tua keluarga Xing dan mendukungnya.     

Meskipun wajah Huo Jingshen kesal dengan ibunya, tetapi Su Wanwan sadar ibunya memiliki kepribadian yang baik, setia dan ingin melindungi keluarganya. Ditambah bibi Ming Jin, bibi Ye Qitian... mereka selalu ada rasa peduli pada Su Wanwan.     

Segera, Su Wanwan langsung setuju, "Oke, bibi."     

"Yah, aku tutup dulu." Kata Mingzhu.     

Setelah menutup telepon, tidak lama kemudian, Bai Ruwei kembali.     

Mata Bai Ruwei merah dan bengkak, dan masih ada air mata di wajahnya, pada pandangan pertama bisa terlihat kalau dia habis menangis. Tampaknya pembicaraan dengan Mingzhu tidak berjalan dengan baik.     

Setelah dia duduk, Su Wanwan mengambil sumpit dan mulai makan, lalu bertanya dengan santai, "Bukankah kamu mengatakan kalau kamu memiliki sesuatu untuk dibicarakan denganku? Apa yang ingin kamu bicarakan?"     

Bai Ruwei mengangkat matanya, menatapnya, dan berkata, "Maaf, tapi sebenarnya aku sengaja memanggilmu untuk makan di sini."     

Su Wanwan tidak menyangka Bai Ruwei akan mengakuinya secara langsung, dan merasa bahwa dia seperti habis mengalami hal yang sangat berat.     

"Zhexi bilang padaku tadi malam kalau dia akan mempertemukanku dengan orang tuanya. Dia bilang, dia sudah memberitahu keluarganya, ku pikir pada saat itu akan seperti yang tertulis di novel yang pernah ku baca, orang tuanya pasti akan datang untuk menemuiku sebelum aku pergi menemuinya. Karena itu tadi pagi kenapa aku mencarimu, karena aku merasakan firasat seperti itu tidak ku sangka semuanya benar benar terjadi. "     

Bai Ruwei menundukkan kepalanya dan terisak pelan, dia mengatakan, "Hanya saja semuanya kacau. Maaf, apa kamu mau memaafkanku? Aku tidak sengaja memanfaatkanmu."     

Bai Ruwei menangis dengan tulus, dan Su Wanwan hanya bisa berkata, "Kamu terlalu berlebihan, jika kamu benar benar jatuh cinta dengan Zhexi dan ingin menikah dengannya, ini semua adalah urusanmu sendiri, jika kamu ingin memenangkan persetujuan orang tuanya, semuanya tergantung pada usahamu sendiri. Lagi pula, aku hanya orang luar. Bahkan jika aku mengatakan sesuatu yang baik tentangmu, pasti mereka hanya akan berpendapat semua itu karena aku dan kamu berteman, menurutmu apa itu akan membantu? Selain itu, apa menurutmu keluarga Huo adalah keluarga yang dapat ditangani dengan mudah? Jika kamu semakin memaksa, kurasa akan ada kesan yang lebih buruk pada akhirnya."     

Baru saja, Mingzhu dengan jelas melihat pikiran Bai Ruwei secara sekilas. Orang tua biasanya lebih cepat mengetahui sifat buruk anak muda.     

Huo Zhexi sangat manja dan tidak kompeten. Dia menghabiskan sepanjang hari dan malam untuk minum dan bermain-main dengan wanita. Ini pasti bukan pertama kalinya Mingzhu mengalami hal seperti ini setelah bertahun-tahun.     

Benar saja, Bai Ruwei berkata, "Baru saja, Nyonya memberiku uang 5 juta dan menyuruhku pergi."     

"Apa kamu mengambilnya?" Su Wanwan bertanya.     

Bai Ruwei menggelengkan kepalanya, "Tidak."     

Su Wanwan terdiam.     

Sial, bahkan dia tidak mau mengambil 5 juta? Bai Ruwei ini sesuka itu dengan Huo Zhexi?     

"Jika aku ingin mencari uang aku bisa saja mencari seorang sugar daddy. Apalagi aku sudah bertahun tahun membiayai hidupku sendiri. Ketika orang lain minum dan bersenang-senang, aku sibuk mencuci piring di dapur belakang restoran dan mengepel lantai. Aku benar benar bukan tipe wanita menyukai kekayaan, jadi untuk apa aku mengambil uang yang hanya bisa mempermalukanku?" Kata Bai Ruwei. Dia mulai menangis lagi, air mata mengalir di bawah pipinya, dia tidak bisa menahan tangis.     

Su Wanwan tiba-tiba tidak tahu harus berkata apa.     

**     

Setelah akhirnya selesai makan, Bai Ruwei kembali bekerja dan Su Wanwan kembali ke asrama di lantai bawah, memeriksa jam diponselnya, dan mengirimi Mo Weiyi sebuah WeChat.     

[Kapan kamu datang, apa kamu ingin pergi ke ruang baca di sore hari? ]     

Mo Weiyi menjawab dalam hitungan detik, [Aku sudah tiba.]     

Ketika sampai di lantai atas, Su Wanwan langsung pergi dan mengetuk pintu di sebelah. Pintu terbuka dan Mo Weiyi memandangnya dengan malu, dia berkata, "Sayang, apa kamu meneleponku tadi malam?"     

"Ya, aku bahkan memarahi Presdir Xiao bajingan, dan dia mendengarnya!" Su Wanwan tersenyum.     

Mo Weiyi buru-buru meraih tangannya dan mulai bertingkah seperti anak manja, "Maaf, aku mabuk kemarin dan aku tidak tahu apa-apa."     

"Mabuk? Lalu?" Tanya Su Wanwan.     

"Lalu dia membawaku pulang." Jawab Mo Weiyi.     

Su Wanwan bertanya lagi, "Lalu kalian berguling bersama?" Dan Mo Weiyi merasa malu.     

Su Wanwan memutar matanya, dengan menanyakan, "Jadi, apa kalian sudah berbaikan?"     

"Belum!" Jawab Mo Weiyi dengan lugas dan membuat Su Wanwan tercengang, "Apa yang sebenarnya terjadi?"     

"Pokoknya, sebelum ujian, aku tidak akan bertemu dengannya lagi!" Setiap pertemuan akan berakhir sama tidak ada kemajuan. Dan Su Wanwan segera mengangguk untuk mengiyakan, "Aku akan menunggu dan melihat apa perkataanmu itu benar."     

"Apa yang aku katakan kali ini benar, sayang, kamu harus percaya padaku!" Wajah Mo Weiyi serius, dia seperti akan bersumpah.     

"Terserah kamu." Su Wanwan berbalik dan berkata sekali lagi, "Apa kamu ingin pergi ke ruang baca?"     

"Pergilah, aku ingin belajar dengan keras dan membuat kemajuan setiap hari." Kata Mo Weiyi dengan semangat dan Su Wanwan meresponnya dengan nada datar, "Ya."     

Kita tunggu dan lihat saja.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.