Menikahi Pria Misterius

Anak Muda Lebih Cepat Cemburuan



Anak Muda Lebih Cepat Cemburuan

0Yang pertama adalah Shi Huan. Dia masih ingat apa yang dikatakan Huo Jingshen di bangsal malam itu. Jadi, makan siang hari ini ternyata adalah perjamuan untuk pembuktiannya?     
0

Kedua adalah Su Wanwan. Faktanya, ketika Huo Jingshen selesai menjelaskan malam itu dan menelepon Chu Xiuhuang dan Shi Huan, dengan dua panggilan telepon berturut-turut untuk memverifikasi, Su Wanwan sudah percaya kalau apa yang dikatakannya adalah kebenaran.     

Siapa sangka, Chu Jingyi secara khusus diundang untuk datang hari ini untuk menjelaskan kejadian itu.     

Huo Jingshen menatap Chu Jingyi, dan tentu saja, wajah Chu Jingyi menjadi kesal.     

"Jingyi, apakah kamu tahu syal ini?" Suara Huo Jingshen rendah dan dingin.     

Chu Jingyi perlahan menggulung bibir merahnya, dan berkata dengan nada tenang, "Aku tahu, ada apa? Memangnya ada masalah apa dengan syal itu?"     

"Kamu kan yang membeli syal ini." Tanya Huo Jingshen.     

Chu Jingyi mengangkat alisnya dengan tidak menyangkalnya, dan berkata, "Aku membelinya untuk A Huang."     

Huo Jingshen menatap Su Wanwan dalam-dalam dengan mengatakan "Apa kamu puas dengan penjelasan ini?"     

Su Wanwan tidak bisa menjelaskannya, dia hanya bisa berkata, "Aku puas."     

"Pfft!" Chu Xiuhuang tersenyum cemberut.     

Su Wanwan tiba-tiba menjadi lebih malu dan tidak bisa menahan diri untuk tidak menundukkan kepalanya. Sialan, aku merasa seperti satu-satunya manusia yang paling malu sekarang.     

Chu Jingyi terus melihat penampilan "pemalu" Su Wanwan.     

Jari-jari Chu Jingyi terus mengerahkan kekuatan tanpa sadar, tisu basah di tangannya diperas keluar dan banyak air mengalir, jari-jarinya menjadi basah, airnya mengalir ke taplak meja putih di atas meja.     

Su Wanwan tidak bisa mengangkat kepalanya, dia tampak sangat malu. Su Wanwan pikir ini adalah akhir, tapi siapa sangka...     

"Jingyi, istriku ini masih kecil dan suka cemburu. Saat dia melihatku memakai syal ini, Su Wanwan pikir itu darimu, dan dia salah paham denganku." Kata Huo Jingshen sambil mengangkat tangannya yang besar, mengelus kepala kecil Su Wanwan, menyentuh ringan dua kali, "Kamu kan kakaknya, tidak perlu pedulikan dia." Kata Huo Jingshen.     

Huo Jingshen sudah menenangkan keadaan, tetapi Chu Jingyi malah berkata lagi sambil mengangkat senyumnya dengan kaku, "Tidak apa-apa, aku juga tidak akan peduli dengan gadis kecilmu."     

Gadis kecil?     

Su Wanwan tiba-tiba mengangkat kepalanya.     

Keterlaluan.     

"Kenapa rasanya aku sangat tidak suka dengan dua kata itu?"     

Mata Huo Jingshen melihat ke arah istrinya, Su Wanwan menambahkan dengan berkata sopan, "Suamiku benar, dia juga pria yang sudah menikah. Seorang wanita sepertiku dengan sedikit kebijaksanaan, dan selalu memperhatikannya agar menghindari kecurigaan, apa lagi aku tidak pernah membelikan syal itu. Seorang kakak yang dewasa seperti Chu Jingyi hanya melakukan hal kecil seperti ini, tapi, aku malah salah paham. Ini semua salahku, aku minta maaf."     

Mulut Chu Jingyi seolah menyusut dengan ganas setelah mendengar perkataan Su Wanwan. Jadi maksud Su Wanwan soal kata- kata "dewasa" dan "kakak", jelas mengacu pada Chu Jingyi yang sudah tua!      

Chu Jingyi mengepalkan jari-jarinya erat-erat, dan senyum di sudut mulutnya begitu kaku, seolah dia tidak bisa menggantung senyumnya lagi.     

"Kakak." Chu Xiuhuang menambahkan dan segera berkata, "Kecuali Shi Huanhuan, aku tidak suka wanita lain menyentuh barangku, apa lagi pakaian dalamku. Walau itu ibuku, tetap saja aku tidak suka. Jadi, jangan belikan aku barang-barang apa pun lagi lain kali. Ambil saja syalnya."     

Setelah berbicara, Chu Xiuhuang memasukkan syal itu kembali ke dalam tas dan menyerahkan ke kakaknya, Chu Jingyi.     

Wajah Chu Jingyi tiba-tiba seperti menjadi lebih tidak bisa dilihat.     

Apa-apaan adik laki-lakinya ini, di depan orang luar, Chu Xiuhuang ikut mempermalukan kakaknya?     

Shi Huan masih tidak berbicara.     

Bagaimana pun, Shi Huan sudah terbiasa dengan kata-kata Chu Xiuhuang yang kadang-kadang memang menyebalkan.     

Pria ini selalu sukar dipahami, ketika dia dalam suasana hati yang baik, Chu Xiuhuang seperti pria yang bisa diajak bicara apa pun, tetapi kalau suasana hatinya buruk, berbicara dengannya bukanlah hal yang mudah. Bahkan jika orang ini adalah kerabatnya sendiri perlakuannya akan tetap saja.     

Suasana canggung seolah mengembun di dalam ruangan.     

Akhirnya, Chu Jingyi meletakkan tisu basah di tangannya, bangkit dan mengambil tas itu dengan anggun, sambil berkata, "Sudah selesai? Aku masih ada urusan lain, jadi aku pergi dulu."     

Huo Jingshen mengangguk sedikit.     

Chu Jingyi menarik napas dalam-dalam, mengambil jaketnya, berbalik dan pergi dengan anggun.     

...     

Begitu Chu Jingyi meninggalkan ruang itu, langkah kakinya semakin cepat.     

Chu Jingyi menginjak karpet tebal dengan sepatu hak tinggi, dia berjalan di sepanjang koridor tanpa berhenti, sesampai Chu Jingyi tiba di sudut dan melihat tong sampah di depannya, dia langsung berjalan ke arah tong itu dan membuang tas berisi syal ke dalam tong sampah.     

Tubuhnya sedikit gemetar, dan setelah waktu yang lama, Chu Jingyi menundukkan kepalanya untuk mencari kunci mobil.     

"Nona Chu." Tiba-tiba terdengar suara wanita yang familiar.     

Wanita itu masih berbicara fasih dan murni British English.     

Chu Jingyi mengangkat kepalanya, dan ketika dia melihat wanita itu berdiri di depannya, Chu Jingyi tiba-tiba terkejut dan berkata, "Kenapa kamu di sini?"     

Chu Jingyi dengan cepat berbalik dan meliriknya, dia mempertanyakan, "Apa kamu mencari Jingshen?"     

Wanita itu melingkarkan tangannya di lengannya, bibir merahnya yang diolesi lipstik merah sedikit terangkat, dan mengatakan, "Tidak, aku di sini untuk mencarimu."     

"Mencariku?" Kata Chu Jingyi.     

"Benar." Wanita itu menyipitkan mata biru tua yang indah, dengan menjelaskan, "Aku ingin tahu segalanya tentang istri Jason, apa bisa kamu memberitahuku?"     

Jason, juga dikenal sebagai nama Inggris Huo Jingshen.     

Chu Jingyi menatapnya, setelah beberapa saat, dia mengangguk sambil tersenyum, "Kalau begitu, ayo cari tempat untuk kita bicarakan hal ini."     

"Oke." Jawab wanita itu.     

**     

Di dalam ruangan.     

Tidak lama setelah Chu Jingyi pergi, pelayan datang untuk memberi bill.     

Chu Xiuhuang melihat ke arah jam tangannya, baru pukul satu siang dan segera berkata, "Kakak, setelah ini apa yang akan kita lakukan?"     

Huo Jingshen langsung bangkit dan berkata, "Aku mau mengirim sayangku kembali ke kampus."     

"Bukankah ini akhir pekan? Kenapa tidak mengantarnya pulang ke rumahmu sebentar? Kenapa malah ke kampus?" Mata Chu Xiuhuang menyipit, jelas menyindir bahwa Huo Jingshen sudah menikah tetapi tidak bisa tinggal bersama.     

"Hati-hati bisa-bisa kamu tinggal sendiri selama sepuluh ribu tahun." Huo Jing menatap Chu Xiuhuang dalam dan acuh tak acuh, Huo Jingshen langsung membalasnya, "Memangnya anjing lajang yang belum menikah sepertimu tahu apa?"     

Chu Xiuhuang terdiam.     

"Apa... apaan ini Huo Jingshen menyerang kelemahanku!"     

Chu Xiuhuang segera menatap Shi Huan, dan menanyakan, "Shi Huanhuan, coba jelaskan padanya?"     

Shi Huan menjawab dengan terbata-bata, "App… apa?"     

Chu Xiuhuang terdiam.     

''Apa sih, kenapa Shi Huan begitu tidak peka?''     

...     

Su Wanwan, yang ada di sampingnya, tidak mendengar apa yang mereka katakan sama sekali.     

Su Wanwan dengan cepat memakai kembali jaketnya, mengikat syalnya, mencari ponselnya dan mengirim pesan WeChat ke Mo Weiyi.     

Su Wanwan: [Aku sudah selesai makan, aku akan kembali ke kampus sekarang, kamu pergilah ke ruang baca sisakan satu kursi untukku.]     

Siapa sangka Mo Weiyi menjawab dalam sedetik: [Sayang, aku sedang menata rambut di salon, dan aku akan pergi ke pesta nanti malam.]     

Su Wanwan segera mengerutkan kening dan menjawab: [ Pesta apa? ]     

Mo Weiyi: [Reuni kelas suamiku.]     

Su Wanwan terdiam.     

Sialan!     

Karena Mo Weiyi ini akan terus berteriak kalau dia ingin seseorang menemaninya, dan Su Wanwan dengan baik hati berpikir untuk segera kembali ke kampus setelah makan, untuk segera menemaninya.     

Pada akhirnya, sekarang Mo Weiyi malah dengan santai pergi ke salon? Bahkan juga pergi ke reuni kelas dengan Xiao Yebai?     

Apa perang dingin mereka sudah selesai? Benar-benar dua orang yang tidak manusiawi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.