Menikahi Pria Misterius

Kamu Kira Kamu Siapa?



Kamu Kira Kamu Siapa?

0Mo Weiyi menjelaskan, "Aku sangat obsesi dengan kebersihan. Pakaian suamiku, aku tidak suka pakaiannya kotor. Kalau pakaiannya terkena kotoran akan langsung ku buang."     
0

Setelah Mo Weiyi selesai berbicara, dia mengibaskan rambutnya yang lembut dan indah, "Nona Tian Ye, ​​​​apa ada hal lain yang ingin kamu katakan? Temanku sedang menungguku, kalau tidak ada ..."     

"Apa kamu tahu kenapa aku bersama Xiao Yebai hari itu?" Tian Ye tiba-tiba memotongnya.     

"Oh, silahkan jelaskan saja." Mo Weiyi mengangkat alisnya yang halus dan tampak penuh perhatian.     

Xiao Yebai sudah menjelaskan masalah ini sebelumnya, tetapi sekarang saat ini Tian Ye tampaknya memiliki sesuatu yang lain untuk dikatakan. Mo Weiyi berpikir, lebih baik dia juga mendengarkan dari sisi Tian Ye.     

Tian Ye meremas jarinya dan mulai berkata, "Hari itu, aku bersama pemimpin perusahaan sedang membicarakan acara sosial, dan aku kebetulan bertemu Yebai di restoran. Dia minum banyak anggur pada waktu itu, lalu perutnya sakit."     

Mo Weiyi mengerutkan bibir merahnya dan mengangguk.     

Tentu saja dia tahu bahwa perut Xiao Yebai tidak terlalu sehat. Dikarenakan dalam urusan bisnis, dia harus selalu bersosialisasi, seperti merokok, dan minum, itu semua sangat penting.     

Xiao Yebai juga tipikal pecandu kerja, terkadang karena kerja lembur, dia lupa makan dan tidur, atau bahkan makan sangat larut.     

Hanya saja ketika dia berada di kantor hari itu, Mo Weiyi tidak ingin berlama-lama melihat suaminya, karena pada saat itu ia sedang marah, Mo Weiyi hanya ingat bahwa wajah Xiao Bai sangat merah pada waktu itu, dan dia pasti telah minum banyak anggur.     

Selain itu, penjelasan dari sisi Xiao Bai terlalu sederhana...     

Tian Ye melanjutkan perkataannya, "Saat itu, Xiao Yebai mengalami sakit perut yang parah, dan dia hampir tidak bisa berjalan. Aku ingin membawanya ke rumah sakit, tetapi dia menolak, jadi aku tidak punya pilihan selain membelikan dia obat sakit perut dan mengantarnya kembali ke perusahaan. Dalam perjalanan, dia muntah di pakaiannya, jadi setelah kembali ke kantor, dia masuk untuk berganti pakaian. Aku berpikir ingin membantunya menggantung mantelnya, tetapi nona datang pada waktu itu."     

Tanpa menunggu tanggapan Mo Weiyi, Tian Ye menambahkan, "Pada saat itu, kesehatannya tidak baik, dan Xiao Yebai bahkan tidak punya waktu untuk minum obat, tetapi nona, mulai mengajukan pertanyaan aneh begitu nona masuk, dan nona juga kehilangan kesabaran lalu melempar barang-barang tanpa alasan yang jelas. Nona Mo, bukankah nona harusnya merasa bersalah?"     

Mo Weiyi mencibir dengan dingin, "Kenapa aku harus merasa bersalah? Kalau begitu, izinkan aku bertanya, apa kamu sedang menyalahkanku sekarang?"     

Wajah Tian Ye memucat dan berkata, "Aku hanya..."     

"Tidak peduli apa yang aku lakukan padanya, itu masalah antara aku dan suamiku, dan juga, kamu tidak punya hak untuk mengatur urusan kami, kan?" Mo Weiyi menatapnya dengan tatapan lucu, "Kamu kira kamu siapa?"     

Mo Weiyi berkata dengan sangat kasar, yang membuat wajah pucat Tian Ye memerah lagi.     

Meskipun mereka berdiri di pojok dan tidak ada seorang pun di SPA saat ini, Tian Ye masih merasa malu. Dengan mengambil napas dalam-dalam, Tian Ye berkata setenang mungkin, "Aku teman Xiao Yebai, kami sudah saling kenal selama hampir tujuh tahun ..."     

"Tujuh tahun? Aku sudah mengenalnya selama sepuluh tahun. Apa kamu ingin membandingkan waktu denganku? Apa kamu juga ingin membandingkan diantara siapa yang lebih dekat dengannya? Aku atau kamu?" Mo Weiyi berkata dengan agresif.     

Tian Ye tidak pernah berpikir bahwa Mo Weiyi akan begitu agresif.     

Mo Weiyi bahkan tidak repot-repot melakukan sedikit kesopanan di depan banyak orang.     

Putri kecil dari keluarga Mo benar-benar memenuhi reputasinya.     

Tian Ye merasa lelah, dia mengangguk dan berkata, "Yah, hanya itu yang ingin kubicarakan, tidak ada lagi." Dia berbalik untuk pergi, tetapi dihentikan oleh Mo Weiyi.     

"Nona Tian, ​​​​karena kamu sudah selesai berbicara, sekarang giliranku." Mo Weiyi menjawab dengan maju selangkah.     

Mengenakan sepatu hak tinggi hampir sepuluh sentimeter, Mo Weiyi lebih tinggi dari Tian Ye, dan ketika mendekat, hampir setengah kepala lebih tinggi darinya, dan Mo Weiyi merasa sedikit merendahkan.     

"Aku tahu, kamu tertarik pada suamiku. Karena, suamiku terlalu baik dan sangat tak tertahankan untuk digoda. Kamu sepertinya wanita yang tidak takut mati. Lebih baik kamu pikirkan lagi jika ingin mendekati suamiku. Camkan ini, aku tidak akan menjamin apa yang akan kulakukan padamu nanti."     

"Nona Mo, apa maksudmu?" Tian Ye menggigit bibirnya dengan gigi putihnya.     

"Aku tahu kamu sebenarnya paham maksudku, kamu masuk dikampus yang sama dengan suamiku, jadi, tidak mungkin kamu tidak secerdas itu." Mo Weiyi tertawa, "Ada banyak berita di TV dimana pelakor dihajar oleh istri sah. Kalau kamu tidak mengerti, cari saja di media sosial, banyak berita seperti itu. Siapkan saja mentalmu."     

"Nona..." Raut wajah Tian Ye memucat.      

Tian Ye menatap gadis muda yang lembut dan cerah di depannya. Fitur wajahnya sangat bagus, dan seperti sepasang mata kucing yang begitu indah, bersih, hitam putih, sejernih bayi, seolah seperti tanpa tersentuh polusi duniawi yang mengotorinya. Benar-benar indah.     

Mo Weiyi lima tahun lebih muda dari Tian Ye dan Mo Weiyi masih bersekolah, tapi ancamannya terkesan sangat ganas.     

Mungkin karena dari kecil hingga dewasa mereka hidup dengan nyaman. Segala kebanggan dan kekayaan menyelimuti mereka, itu membuat alis mereka saat berbicara tidak bisa di turunkan seinci pun. Seakan pakaian mereka yang terlihat mahal, rasa martabat mereka sangat terpancarkan.     

Tian Ye tanpa sadar mengepalkan tangannya dengan erat.     

Setelah waktu yang lama, Tian Ye segera berkata, "Nona Mo berpikir terlalu berlebihan, Xiao Yebai dan aku hanya berteman, sebagai teman, aku tentu peduli padanya dan berharap dia akan bahagia. Karena Nona Mo sangat peduli padanya, sebagai teman aku percaya dia pasti akan bahagia."     

Setelah berbicara, Tian Ye segera berbalik dan pergi.     

Mo Weiyi dengan cemberut juga ikut berbalik untuk pergi ke dalam tempat SPA dengan dua temannya itu.     

...     

Sore ini, seluruh waktunya dihabiskan di SPA.. Untung saja di dalamnya ada fasilitas yang lengkap, seperti SPA kesehatan, katering, hiburan... hampir semuanya tersedia.     

Sampai pukul empat sore, Shi Huan melihat waktu dan berkata, "Aku harus menjemput Xiao Luoluo dari sekolah."     

"Oke, kalau begitu kita akan bertemu lagi lain kali." Su Wanwan melambaikan tangannya sambil tersenyum.     

Setelah mengucapkan selamat tinggal pada keduanya, Shi Huan meninggalkan gedung komersial, pergi ke sekolah untuk menjemput Xiao Luoluo, dan kemudian bergegas pulang.     

Dalam perjalanan, Shi Huan ingat bahwa dia lupa menghidupkan ponselnya. Benar saja, begitu dia menyalakan telepon, Shi Huan melihat pesan WeChat yang dikirim oleh Chu Xiuhuang beberapa jam yang lalu.     

[Aku tiba-tiba ingin makan pangsit nanti malam, apa kamu bisa membuatnya? Aku juga merasa ingin makan kubis tumis babi. ]     

Pangsit, daging babi dan kubis?     

Kedua alis halus Shi Huan tidak bisa menahan kerutan.      

Sekarang sudah pukul setengah empat, kalau membuat pangsit sekarang... pasti dia hanya akan terlambat, kan?     

Setelah memikirkannya, lebih baik Shi Huan menelepon seseorang untuk melapor. Itu terhubung dengan cepat, dan sebelum Shi Huan berbicara, suara Chu Xiuhuang sudah terdengar jelas dengan marah dan berkata, "Oke, Xiao Huanhuan, kamu berani mematikan ponselmu ya, kamu sengaja, kan?"     

"Maaf, Tuan Chu, aku tidak sengaja menekannya." Setelah Shi Huan selesai berbicara, dia bertanya segera sebelum dia bisa menjawab, "Tuan Chu, membuat pangsit sedikit memakan waktu, sekarang sudah jam setengah empat, aku khawatir akan terlambat... "     

"Kenapa terlambat?" Chu Xiuhuang melanjutkan pembicaraannya.     

Shi Huan menjelaskan dengan sabar dan mengatakan, "Memang bisa saja membeli kulit pangsit dan isian daging babi yang sudah jadi, tetapi butuh waktu untuk memotong kubis, dan untuk membuat pangsit, itu membutuhkan waktu..."     

"Aku tidak terburu-buru, intinya aku mau makan saat ini." jawab Chu Xiuhuang.     

"Tetapi..." Berkata dengan ragu Shi Huan.     

"Sebenarnya, kamu hanya berpikir itu merepotkan, kan? Apa kamu memarahiku karena merepotkanmu? Kamu memarahiku karena amarahmu yang tidak stabil itu? Kamu juga ingin memarahiku karena sulit untuk merawatku?" Chu Xiuhuang menyela dengan canggung.     

Shi Huan ingin mengatakan, "Bagus kalau kamu tahu."     

Tapi berpikir gaji lima kali lipatnya...     

"Bertahanlah Shi Huan!"     

Chu Xiuhuang mendecakkan lidahnya, dan nadanya tiba-tiba menjadi lembut lagi, ia berkata, "Sebenarnya, aku sudah lama tidak makan pangsit, jadi aku sangat ingin memakannya hari ini. Kamu bisa membelinya dan membuatnya perlahan."     

Setelah berbicara, telepon ditutup.     

Shi Huan hanya merasa tidak bisa menjelaskan apa-apa.     

Kenapa Tuan Chu ini memiliki temperamen yang baik untuk sementara waktu dan temperamen yang buruk untuk sementara waktu?     

"Huanhuan, apa kita akan makan pangsit malam ini?" Xiao Luoluo bertanya dengan tajam.     

Shi Huan harus bertanya padanya, "Apa Luoluo ingin makan pangsit?"     

"Mau!" Xiao Luoluo berteriak gembira.     

Selama seminggu terakhir, Luoluo sudah mulai makan makanan yang dimasak oleh Huanhuan setiap hari, dan setiap sesi makan ada beberapa hidangan yang disajikan. Dia sangat senang!     

"Huanhuan, aku ingin makan pangsit daging babi dan seledri!" Xiao Luoluo mengajukan permintaan lain.     

Isi daging babi dan seledri?     

Tapi tadi Chu Xiuhuang juga bilang kalau dia mau makan daging babi.     

"Kata guru aku bisa bertambah tinggi dengan makan lebih banyak seledri!" kata Luoluo.     

Ketika Xiao Luoluo mengucapkan sepatah kata itu, Shi Huan langsung setuju dan menjawab, "Baiklah, aku akan membuat pangsit isi seledri dan daging babi untuk Luoluo."      

Agar tidak repot, Shi Huan langsung memasak babi tumis seledri saja. Jika Tuan Chu bertanya, tinggal bilang kalau kubisnya habis terjual.     

"Hidup Huanhuan!" Xiao Luoluo bertepuk tangan dengan gembira.     

**     

Shi Huan pergi ke pasar sayur di dekat kota dan membeli banyak bahan, ketika dia berjalan keluar dari lift dengan Xiao Luoluo, Shi Huan langsung terpana. Karena di lorong depan rumah, ada seorang pria yang sangat familiar.     

Mendengar langkah kaki, Chu Xiuhuang langsung berbalik, pertama, bajingan itu menghembuskan uap dari bibirnya yang tipis, lalu dia mengangkat alisnya yang panjang dengan jahat, mata phoenix-nya tersenyum, dan ia berkata, "Xiao Huanhuan, aku di sini, gimana? Apa kamu kaget?"     

Shi Huan tercengang, hingga tidak dapat berbicara sama sekali.     

"Tentu saja aku kaget? Kenapa dia disini?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.