Menikahi Pria Misterius

Bicara Sembarangan!



Bicara Sembarangan!

0Mulut Shi Huan berkedut sedikit.     
0

Apa ternyata Tuan Chu ini introvert dan pemalu? Haha.     

Namun, Chu Jingyi mulai menanyai Shi Huan, "Shi Huan, adikku itu seorang pasien sekarang. Apa ini caramu merawatnya? Sudah jam berapa ini dan dia baru makan malam? bahkan kamu membeli makanan dari luar? apa kamu sekretaris yang lalai dengan tugasmu?"     

Mendengar ini, Shi Huan berhenti membuka kancing tas dan menatapnya, "Nona Chu, bisakah kamu membujuk adikmu untuk mempekerjakan lebih banyak perawat? rumah sakit inikan buka sepanjang waktu."     

Kali ini, tidak hanya Chu Jingyi yang marah, tetapi bahkan wajah Chu Xiuhuang juga menjadi gelap karena marah.     

Chu Jingyi menatap langsung ke arah Chu Xiuhuang, "Ini yang kamu sebut sekretaris yang baik, kualitas yang seperti ini?"     

Siapa yang mengira bahwa Chu Xiuhuang bahkan lebih kasar, "Mengapa kamu masih di sini padahal aku sudah menyuruhmu pergi, kan? Pergi sana!"     

Wajah Chu Jingyi tersipu malu, "..."     

Mengambil napas dalam-dalam, dia menenangkan emosinya dan menatap Selina, "Maaf, Selina, Adikku dalam kesehatan yang buruk, jadi emosinya juga ikut memburuk. Ayo keluar dulu."     

"...baiklah."     

Kemudian mereka pergi meninggalkan pria itu, dan kamar pun akhirnya kembali tenang.     

Shi Huan mengambil kotak makan siang, meletakkannya di meja, dan kemudian memindahkannya ke depan Chu Xiuhuang, "Tuan Chu, saatnya makan."     

Chu Xiuhuang menyipitkan mata phoenix-nya dan tertawa ringan dengan bibir tipis, "Sepertinya kamu tidak hanya suka menggertakku, kamu juga suka omong kosong."     

Shi Huan terdiam, "..."     

Sebenarnya, kakak perempuannya tadi bisa saja melawannya. Sebagai adik laki-lakinya, dia sangat tahu tentang Chu Jingyi     

Sejak kecil, dia sangat cerdas dan menunjukkan bakat luar biasa dalam hal melukis. Dia memenangkan kejuaraan seni nasional tahun itu sebelum usia sepuluh tahun, jadi dari awal sudah terkenal, dia juga selalu bangga dengan dirinya. Selain penampilannya yang luar biasa, dia juga putri pertama keluarga Chu. Seluruh keluarga memberinya segala macam pujian... Dia mengembangkan karakter yang terlihat menyendiri dan tak terkalahkan sekarang.     

Sebenarnya, sebelum pergi ke luar negeri, Chu Xiuhuang merasa bahwa saudarinya ini cukup baik, seperti Mo Weiyi, yang sekarang berusia dua puluh tahun, bangga dan narsis, tetapi juga sederhana dan juga bukan orang yang suka bertele-tele, dia cukup suka dengan sikap seperti ini.     

Hanya saja sejak dia menikah di Australia, lalu bercerai, dan membawa anak yang tidak ada hubungan darah dengannya, kepribadiannya menjadi buruk, bahkan sekarang dia ingin ikut campur dalam segala urusan adiknya.     

Jadi di pesta makan malam itu, dia kira Shi Huan disiksa oleh kakaknya, karena itu dia melindunginya     

Tapi sekarang sepertinya sekretarisnya tidak lemah sama sekali, bahkan dia berani melawan Chu Jingyi, jadi, mana mungkin ada yang berani menggertaknya?     

Memikirkan ekspresi jelek Chu Jingyi barusan, Chu Xiuhuang mau tidak mau mulai menyeringai lagi, "Sekretaris Shi, apa kamu melihat wanita yang barusan?"     

Shi Huan mengangkat matanya, "Wanita yang mana?"     

"Tadikan ada dua wanita. Selain kakakku, apa kamu lihat wanita yang bersamanya?"     

Shi Huan berkata "Oh".     

"Bagaimana? Coba ceritakan penilaianmu." Chu Xiuhuang memandang Shi Huan sambil makan.     

Shi Huan berkedip, "Tuan Chu. apa mungkin ..."     

Chu Xiuhuang mengangkat alisnya yang panjang dengan jahat, "Sebenarnya, itu sikap wajar seorang wanita, bisa dikatakan, 99% wanita di dunia ini, tidak memiliki apapun untuk dipuji. Tapi kenapa bisa ada wanita yang bisa terlihat baik dimata seorang pria? itu karena mereka pandai merias diri mereka."     

Shi Huan hanya diam, "..."     

"Sekretaris Shi." Chu Xiuhuang terus tertawa, "Kamu harus mengubah penampilanmu. Sebenarnya, kamu terlihat cukup cantik, meskipun kamu sedikit lebih pendek, lalu dadamu sedikit lebih kecil, dan emosimu yang cukup tinggi... "     

"Tuan Chu." Shi Huan memotongnya dengan dingin, "Jika kamu menyukai wanita itu, kamu bisa menjadikannya sekretarismu."     

Chu Xiuhuang terkejut, "Apa-apaan ini? apa kamu bilang aku menyukainya?"     

Nada bicara Shi Huan masih sangat tenang, "Lagi pula, jika Tuan tidak puas dengan pekerjaanku, aku bisa memperbaikinya. Namun jika Tuan tidak puas dengan aspek lain dari diriku, aku minta maaf, tetapi aku tidak dapat mengubah ataupun memperbaikinya. ."     

Setelah berbicara, dia mengambil mangkuk buah di sampingnya, mengambil beberapa apel, dan segera pergi menuju arah kamar mandi.     

Chu Xiuhuang tak tahu harus bicara apa, "..."     

Ini sangat istimewa, amarahmu benar-benar tidak kecil, percaya atau tidak aku bisa saja langsung memecatmu.     

Dia mengambil sendok dan mengunyah nasi.     

"Akan kutahan untuk saat ini! Aku akan secara perlahan menyiksamu! Bagaimanapun, aku masih membutuhkanmu untuk menjagaku di sini … "     

Telepon di meja samping tempat tidur tiba-tiba berdering.     

Ini ponsel Shi Huan.     

Chu Xiuhuang yang masih mengunyah ayam goreng, jadi dia hanya melirik ke layar ponselnya saja. Begitu dia melihat layar di atas, dia membeku.     

Kesayangan Huan Huan?     

Bukankah ini… terlalu menjijikan?     

Pada saat ini, sekretarisnya tidak hanya mengenakan bikini untuk berkencan dengan seorang pria, tetapi juga menamainya "Kesayangan Huan Huan" kepada pria itu?     

Ini benar-benar tidak bisa dipercaya.     

Tepat ketika dia mempertimbangkan apakah akan menjawab atau tidak...     

"Kenapa kau mengambil ponselku?" Suara Shi Huan tiba-tiba terdengar.     

Kemudian, Chu Xiuhuang melihatnya bergegas, mengambil telepon dari tangannya, dan menatapnya dengan marah, "Tuan Chu, mengintip ponsel orang lain tanpa izin adalah perilaku yang paling tidak sopan, Meskipun Tuan adalah bosku!"     

Setelah berbicara, dia berbalik dan pergi keluar.     

Wajah tampan Chu Xiuhuang berkedut. Hebat sekali, sekretaris ini semakin berani!     

"Beraninya kamu mengatakan bahwa aku tidak sopan!? mengintip? Apa aku mengintip? Ini jelas… ponselnya yang menyala dan aku bisa melihatnya!"     

**     

Panggilan itu dari Shi Luoluo.     

Bibi Wang pergi setelah selesai makan, jadi anak itu makan sendiri, tetapi dia tidak sengaja menjatuhkan mangkuk ke lantai, dan makanan berserakan dimana-mana.     

Dia dengan jujur ​​​​mengambil beberapa gambar lantai yang berantakan, dan meminta maaf dengan suara lembut, "Huan Huan, aku salah, aku mengotori lantai rumahmu."     

Shi Huan menghela napas lega, "Tidak masalah, aku akan membersihkannya saat aku pulang nanti. Apa kamu sudah kenyang?"     

"Aku kenyang."     

"Kalau begitu kerjakan PR sekolahmu, jangan menonton kartun."     

"Oke."     

Menutup telepon, Shi Huan menghela nafas perlahan.     

Hubungan antara paman dan bibinya tidak baik. Dia ingat bahwa mereka menikah untuk beberapa alasan eksternal. Setelah mereka menikah, keduanya memperlakukan satu sama lain seperti tamu dan tinggal di Kanada sampai mereka kembali ke China dua tahun lalu.     

Shi Huan masih ingat pertama kali dia melihat Shi Luoluo, dia hanya seorang anak gadis berusia tiga tahun, cantik dan imut, tetapi pemalu. Dia tidak suka berbicara, dan tidak bisa dekat dengan para tetua keluarga Shi.     

Shi Huan mengakui bahwa dia bukan tipe yang menyenangkan bagi anak-anak, tapi dia tidak menyangka gadis kecil ini selalu suka mengganggunya.     

Mungkin juga dia pernah kehilangan adik kecil, dan Shi Huan sangat mencintai sepupu kecilnya ini.Jika adik kecilnya itu tidak meninggal saat itu, dia pasti sudah berusia lima tahun sekarang.     

Dia bersandar di koridor, sekali lagi, dia menghela nafas perlahan.     

**     

Ketika dia kembali ke kamar rumah sakit, Chu Xiuhuang sudah menghabiskan makanannya.     

Dia memandangnya dengan jijik, "Kalian mengobrol sampai 40 menit, sepertinya banyak hal yang bisa diceritakan, ya? haha."     

Shi Huan tampak tidak bisa menjelaskan. Dia mengemas peralatan makan dan sumpit, membersihkan ruangan itu, memeriksa waktu, "Tuan Chu, aku harus pulang."     

Chu Xiuhuang sedang bermain game di ponselnya, jadi dia tidak mengangkat kepalanya ketika mendengar ini, "Ingatlah untuk membeli sarapan besok pagi."     

"Oke." Shi Huan mengambil tasnya, "Ngomong-ngomong, Tuan Chu, Aku tidak akan bisa datang dari hari Jumat sampai Minggu."     

Chu Xiuhuang segera meletakkan ponsel, wajahnya menjadi gelap, "Kenapa?"     

"Aku sudah memberitahumu sebelumnya bahwa aku punya janji."     

Chu Xiuhuang langsung memikirkan "Bayi Huanhuan" itu dan baju renang bikini segitiga itu.     

Shi Huan bertanya, "Apa Tuan ingin aku menelepon orang tua itu?"     

"Jadi kau akan menghabiskan malam di luar?"     

Shi Huan tertegun sejenak, lalu mengangguk.     

Kelas pertama diselenggarakan untuk pergi ke sumber air panas pada hari Jumat sore, dan kebetulan hari Natal pada hari Sabtu, sehingga mereka bisa menemani Luo Luo dan anak-anak di kelas untuk merayakan festival.     

Wajah Chu Xiuhuang menjadi gelap seketika, "Kapan kalian mulai? Kenapa kemajuannya bisa sangat cepat?"     

Shi Huan mengerutkan kening, "Apa maksud Tuan?"     

Chu Xiuhuang tiba-tiba berbalik dan membelakanginya dengan arogan, "Oke, cepat pergi, menjengkelkan sekali."     

Shi Huan tak tahu harus berkata apa, "..."     

**     

Hari jumat telah tiba.     

Su Wanwan berkata dia ingin pulang setelah makan siang. Mengetahui bahwa dia akan berendam dalam kehangatan dengan Huo Jingshen, dan juga untuk menghabiskan Malam Natal, Mo Weiyi sangat iri dan cemburu!     

"Kenapa? Kenapa aku harus menghabiskan malam Natalku dengan mempelajari bahasa inggris yang susah itu?"     

Segera, Mo Weiyi mengangkat ponsel meminta Chen Jin untuk libur.     

Hanya libur satu malam, tidak terlalu banyak, kan?     

...     

Ketika Su Wanwan datang ke gerbang sekolah, mobil Huo Jingshen sudah diparkir di sana.     

Begitu dia masuk ke mobil, Huo Jingshen berkata, "Kita akan langsung ke mata air panas."     

"Hah? Tapi aku belum mengemasi barang bawaanku!"     

"Suamimu sudah kemaskan." Huo Jingshen mengangkat alisnya sedikit, "Total ada dua koper."     

"Banyak sekali?"     

Bukankah kita hanya tinggal selama dua malam malam ini? Dua koper terlalu berlebihan, bukan?     

"Ziyang itu kecil." Huo Jing berhenti sejenak, "Sedangkan kita itu orang dewasa."     

Su Wanwan terdiam, "..."     

Kenapa, rasanya itu terdengar aneh?     

Uhuk huk, kami sudah lama bersama supir ini, tapi setiap Huo Jingshen melontarkan kata-katanya supir ini selalu salah tingkah, itu membuatnya merasa malu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.