Menikahi Pria Misterius

Setelah dimanfaatkan, Langsung dibuang!



Setelah dimanfaatkan, Langsung dibuang!

0Ketika dia melihat Huo Jingshen, dia segera melompat dari sofa dan berjalan dengan permen lolipop, "Paman Huo."     
0

Huo Jingshen mengerutkan kening dalam-dalam, "Ziyang, apa yang aku katakan padamu kemarin, jangan tinggalkan gerbang sekolah."     

Tapi Fu Ziyang malah bertanya padanya, "Paman Huo, apa dia benar-benar ibuku?"      

"Bukan."     

Fu Ziyang tertegun sejenak, permen lolipop di tangan kecilnya jatuh ke tanah.     

"Ibumu tidak ada di negara ini, jadi lain kali jangan asal menebak," kata Huo Jingshen.     

"Lalu dimana ibuku?" Tanya Fu Ziyang lagi.     

"Setelah beberapa saat, dia akan datang kepadamu."     

"Paman Huo, apa kau berbohong padaku? Kenapa kau mengatakan itu setiap kali aku bertanya? kenapa dia tidak bisa datang kepadaku lebih awal?"     

Hati Nangong Ci yang berada di samping hampir hancur ketika mendengarkan suara lembut itu.     

Huo Jingshen masih bergeming, "Kapan aku berbohong padamu?"     

"Tapi kamu juga tidak mengatakan yang sebenarnya." Fu Ziyang berkata dengan masuk akal.     

Huo Jingshen menatap langsung ke Nangong Ci, "Antar aku ke pintu depan."     

Nangong mengundurkan diri dan kembali sadar, "Oke."     

Fu Ziyang hanya terdiam menyaksikannya.     

**     

Di koridor, Nangong Ci membuka mulutnya saat dia berjalan, "Lu Zixi ini sepertinya cukup populer sekarang, ayahku masih menonton serial TV-nya beberapa hari yang lalu, dia bahkan mengatakan gadis kekanak-kanakan macam apa dia hahaha... dia juga terus menelponku sekarang. Harusnya dia tidak melakukan hal jahat seperti ini, jika dia bukan idola ayahku, aku pasti akan mengirimnya langsung ke kantor polisi, beraninya dia menculik keponakan tertuaku! Konyol! Tapi, Kakak, apa dia benar-benar keponakan tertuaku? Sepertinya kalian sedikit mirip... Pfft!"     

"Jangan tanya apa yang tidak seharusnya kau tanyakan." Huo Jingshen menepuk kepalanya dengan dokumen di tangannya.     

Nangong Ci menyeringai, "Kakakku, aku ini wakil direktur rumah sakit, apa kau tidak bisa menghormatiku?"     

Dia benar-benar memukul kepalanya! Untungnya, tidak ada bawahannya di koridor...     

Huo Jingshen berjalan ke depan tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Dia sampai di depan pintu dan meletakkan jari-jarinya yang panjang di kenop, lalu dia menoleh untuk melihat Nangong Ci.     

Wajah Nangong Ci penuh tanda tanya. "Apa lagi?"     

"Kirim seseorang untuk mengantar Ziyang ke sekolah." Kata Huo Jingshen      

"Oke."     

"Aku pergi dulu."     

"...Oh."     

Huo Jingshen mendorong pintu dan dengan cepat menutupnya lagi, Nangong Ci langsung mengayunkan tinjunya ke udara.     

"Keterlaluan! Setelah dia memanfaatkanku, dia langsung membuangku!"     

**     

Huo Jingshen berjalan ke kantor.     

Zhan Song duduk di kursi dengan tubuh terikat, tapi dia masih bisa menggerakkan tangan dan kakinya karena ikatan yang tidak kencang. Karena tadi dia sempat melakukan perlawanan, penjaga keamanan meninju wajahnya, jadi ada beberapa goresan di sudut mulutnya.     

Meskipun Lu Zixi tidak terluka atau diikat, kondisi keseluruhannya tidak terlalu baik, pakaiannya kusut, wajahnya kuyu, rambutnya berantakan.     

Zhan Song meraung marah ketika dia melihat Huo Jingshen, "Siapa kamu? Kenapa kami ditahan di sini? Apa kamu tahu kalau ini ilegal? Apa kamu tahu siapa aku? Cepat lepaskan kami! "     

Ekspresi Huo Jingshen acuh tak acuh menghadapi Zhan Song yang terlihat geram, "Laporkan saja ke polisi, aku tidak keberatan, biarkan reporter di lantai bawah datang sekarang."     

Lu Zixi buru-buru berjalan ke jendela. Dia melihat kerumunan wartawan di aula lantai bawah, mereka masing-masing memegang mikrofon dan kamera… dia sangat panik sampai berbalik dengan cepat karena takut wajahnya difoto.     

"Siapa kamu?" Zhan Song tidak bisa menahan diri untuk bertanya.     

Kenapa dia belum pernah melihat pria yang begitu kuat dan tampan ini? Jika orang ini terkenal, dia tidak mungkin tidak tahu!     

"Tidak mengenalku?" Huo Jingshen mengangkat alisnya dalam-dalam.     

Zhan Song terdiam, dia mulai mengamati pria yang berusia sekitar tiga puluh tahun di depannya dengan hati-hati. Pria ini mengenakan mantel hitam dengan sweater wol gelap di dalamnya, di dalamnya masih ada kemeja putih yang kerahnya terlihat keluar menutupi lehernya yang rapi tanpa noda.     

Pria tinggi dengan wajah tampan dan mata yang gelap itu memegang dokumen di antara jari-jarinya yang panjang dan indah. Dia memiliki sikap yang elegan, mempesona tapi tidak sombong. Zhan Song juga yakin pria yang memiliki aura seperti ini berasal dari keluarga besar di Nancheng.     

"Aku Huo Jingshen." Tebakan Zhan Song tepat sasaran, tapi dia tetap tercengang mendengar nama itu.     

Lu Zixi akhirnya ingat bahwa dia adalah pria yang pergi bersama Fu Ziyang di auditorium hari itu. Hanya saja dia datang terlambat, hanya Su Wanwan dan Fu Ziyang yang ada di foto hari itu. Dia tidak menyangka...     

Dia segera bertanya, "Siapa kamu, Mana nona Su? Apa hubunganmu dengan Ziyang?"     

"Apa hubungan antara aku dan Ziyang, kamu tidak perlu tahu, tapi yang pasti kamu tidak ada hubungannya dengan Ziyang." Nada bicara Huo Jingshen datar, tapi memiliki makna yang tidak perlu dipertanyakan lagi.     

Kemudian dia meletakkan dokumen di tangannya ke atas meja, "Tapi dokumen ini memiliki banyak hubungan dengan Nona Lu. Nona Lu, mengapa kamu tidak melihatnya dulu?"     

Lu Zixi melihat dokumen itu dengan mata terpaku, tapi tubuhnya sedikit gemetar. Dia tidak tahu mengapa, meski dia bisa menggerakkan kakinya, dia tidak berani mengambilnya.     

Zhan Song buru-buru berkata, "Zixi, jangan takut, aku percaya Tuan Huo bukan tipe orang yang tidak masuk akal."     

Huo Jingshen sedikit mengernyit. Lalu Lu Zixi menyadarkan dirinya dan akhirnya mengambil dokumen di atas meja.     

Baru saja dia membaca satu halaman...     

Dokumen itu terjatuh kembali ke meja dengan keras. Dia berdiri dengan tubuh yang gemetar panik pada frekuensi yang luar biasa, ekspresi wajahnya, seolah-olah dia melihat sesuatu yang bisa membunuhnya, itu sangat membuatnya panik dan takut.     

"Nona Lu, apa kau tidak ingin melanjutkan membacanya?" Huo Jingshen melirik dokumen di atas meja.     

Huo Jingshen mulai melanjutkan ketika melihat bahwa Lu Zixi benar-benar tidak berani melihatnya lagi, "Fakta bahwa kau baru berusia enam belas tahun dan melahirkan seorang anak untuk seorang pengusaha kaya baru saja ditemukan oleh seorang detektif swasta. Dia ingin menjual berita ini, jadi dia mengirimkan semuanya kepadaku, tapi aku tidak tertarik dengan itu."     

Lu Zixi menggigit bibirnya, dia merasa sangat malu dan panik, dan dia tidak berani berbicara sama sekali. Dia tidak pernah membayangkan bahwa dokumen ini benar-benar menggali semua detail dari kejadian asli saat itu!     

Lu Zixi telah menyembunyikan cerita lama ini dengan baik. Bahkan kemarin dia hanya memberitahu Su Wanwan sebagian cerita saja. Karena dia tahu bahwa setelah bekerja di industri hiburan selama sebelas tahun, dia telah melihat melalui dinginnya hati orang-orang. Dia akhirnya mendapatkan karirnya saat ini dan semua orang menatapnya. Dia tidak bisa membuat kesalahan apapun lagi!     

Dia juga tahu bahwa jika hal-hal ini terungkap, dia akan menderita pukulan dahsyat dalam sekejap, tidak hanya karirnya, tapi bahkan kehidupan nyatanya di masa depan akan terpengaruh...     

Bibir tipis Huo Jingshen sedikit terbuka, dia mulai berbicara lagi, "Tapi informasi ini dapat dengan jelas membuktikan bahwa anakmu memang mati dalam kebakaran tahun itu, dan ini juga tujuanku datang kepadamu. Nona Lu hanya perlu mengingat ini, dan jangan pernah datang ke Ziyang lagi, jika tidak, dokumen-dokumen ini mungkin berakhir di tangan para reporter di lantai bawah." Kemudian Huo Jingshen berbalik dan pergi.     

**     

Di sisi lain Nangong Ci mengatur seseorang untuk mengantar Fu Ziyang kembali ke sekolah untuk mengikuti kelas, dia duduk di kantor menunggu seseorang kembali.     

"Tok tok tok." Pintu akhirnya diketuk.     

Nangong Ci bangkit dengan tergesa-gesa, "Kakak, kalau mau masuk, masuk saja, kenapa kamu mengetuk ..."     

Pintu terbuka, dan ternyata seorang perawat yang masuk. Perawat itu mengenakan seragam merah muda super pendek dan memegang secangkir kopi di tangannya, dia tersenyum malu-malu dan berkata dengan suara lembut, "Pak Wakil Direktur, ini kopi Anda."     

Suaranya terdengar merdu dan indah di pagi yang hujan ini, sungguh membuat orang merasa senang.     

Dia sengaja membungkuk ketika meletakkan kopi, membuat Nangong Ci batuk dua kali. Lagi pula, tidak ada seorang pun di kantor, jadi dia bertanya dengan menggoda, "Qiqi, kamu tidak memberiku obat, kan?"     

"Pak, apa yang Anda bicarakan?" Perawat kecil bernama Qiqi itu cemberut dan tersipu.     

"Maksudku." Senyum Nangong Ci bahkan lebih ambigu, "Kamu tidak memberiku obat apa pun di kopi ini, kan? Setelah meminumnya, itu akan membuatku tidak nyaman. Aku harus mencari wanita untuk menjadi penawarnya."     

"Pak!" Qiqi tersipu dan menginjak kakinya, "Kesel deh ah!"      

Apakah dia tipe pria yang tidak memilih-milih makanan? Melihat senyum Nangong Ci bahkan lebih menggoda, perawat itu tangan dan ingin memukul dengan tinju kecilnya...     

"Selingkuh."     

"Uhuk, huk, huk!" Nangong Ci memuntahkan semua kopi yang baru saja dia minum.     

Kopi itu pun membasahi perawat Qiqi hingga membuatnya teriak histeris.     

"Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh."     

Nangong Ci dengan cepat meletakkan kopinya, lalu mengambil tisu dan ingin membantunya membersihkan badan, tapi dia baru saja menyadari sesuatu… dia mundur seolah-olah tangannya terkena panas dan mencoba menjelaskannya kepada Huo Jingshen yang ternyata melihat mereka, "Kakak, jangan salah paham, kami benar-benar tidak melakukan apa-apa."     

Huo Jingshen berdiri di pintu menatap mereka dengan mantel hitamnya bersinar dingin, wajahnya penuh dengan rasa dingin dan jijik, "Aku akan kembali nanti."     

"Kakak, aku akan mengambilnya untukmu."     

Nangong Ci buru-buru mengikuti dan pada saat yang sama memelototi Qiqi dengan cepat, "Kamu tidak diizinkan mengenakan seragam perawat yang sangat pendek lain kali, cepat ganti!"     

Qiqi tampak bingung. "Bukankah Anda sendiri yang merancang seragam perawat yang sangat pendek ini, pak wakil presiden?"     

**     

Huo Jingshen melihat dalam-dalam pada saat itu, setelah meninggalkan rumah sakit, dia berkendara langsung ke Universitas Nancheng.     

Dia mengirim pesan WeChat kepada istri kecilnya ketika sampai di parkiran mobil. [Sayang keluar dan temani suamiku makan siang]     

Dia pikir istri kecilnya akan menolak dengan berbagai alasan. Setelah waktu yang lama, dia tidak menyangka… [Oke]     

Huo Jingshen merasa bingung tapi juga sangat senang, dia mengangkat alisnya tinggi-tinggi karena terkejut. Kemudian Huo Jingshen membuka laci mobil dan mengeluarkan kotak perhiasan merah di dalamnya. Dia membuka sampulnya dan melihat cincin berlian yang akan diberikan untuk istrinya itu bersinar di bawah cahaya matahari, dan itu terlihat indah.     

Huo Jingshen terus melihat cincin itu sampai dia menangkap sosok yang dikenalnya di sudut cahayanya, dia buru-buru memasukkan kotak perhiasan itu ke dalam sakunya dan membuka kunci pintu.     

Sampai akhirnya Su Wanwan datang dan membuka pintu mobil, dia menyadari... Istrinya tidak datang sendirian.     

Dia bersama Mo Weiyi yang membawa tas sekolah berlapis bulu kelinci merah muda, mengenakan baju bulu hitam kecil, rok pendek dengan pola gelap dan sepasang sepatu bot tinggi, rambut kuning madu keritingnnya dikesampingkan di bahunya, gadis itu berdandan... seperti sebuah pohon Natal.     

Wajah Huo Jingshen terlihat kesal dan dia tidak bisa menahannya. Su Wanwan benar-benar masuk ke dalam mobil bersama Mo Weiyi, dan mereka duduk di kursi belakang...      

Aura kesal Huo Jingshen seakan tiba-tiba memenuhi mobil itu dengan badai. Ini hampir sama dengan cuaca berkabut di luar.     

Mo Weiyi menyingkirkan payung bermotif bunga kecilnya dan menyapa dengan manis, "Tuan Huo, kita akan makan dimana?"     

Huo Jingshen tidak menjawab.     

"Tuan Huo?" Mo Weiyi memiringkan kepala kecilnya, lalu menatap Su Wanwan lagi, matanya yang indah seakan bertanya kepada sahabatnya itu.     

Su Wanwan tidak punya pilihan selain bertanya, "Suamiku, kita makan di mana?"     

Kata "Suami" ini akhirnya membuat wajah Huo Jingshen sedikit tenang, dia mengemudikan mobil dan berkata dengan ringan, "Ke Ono Garden."     

Su Wanwan mengetahui bahwa suaminya benar-benar terlalu kejam kepada sahabatnya! Biasanya dia membawanya kesana untuk makan malam, terakhir kali dia mengundang teman sekelasnya untuk makan malam juga di sana.     

Tidak hanya rasanya enak dan lingkungan yang nyaman, tapi juga… dia selalu bisa makan gratis di sana! dia seperti raja yang disuguhkan makanan lezat!     

Sesampainya di Ono Garden, seorang manajer segera datang menyambutnya, manajer itu menyapa mereka dengan akrab dan riang karena mereka sudah sering ke sana dan menjadi pelanggan istimewa, "Nyonya Huo."     

Mata manajer itu berbinar melihat Mo Weiyi, "Ternyata Nona Mo, selamat datang, silakan masuk."     

Mo Weiyi tersenyum kecil. Tidak ada keraguan bahwa Nancheng adalah wilayahnya! Dia sangat terkenal sehingga semua orang mengenalnya kemanapun dia pergi!     

Setelah memasuki restoran, seorang pelayan datang untuk membantu mereka memesan makanan. Pelayan itu meletakkan menu di depan Mo Weiyi sesuai perintah Huo Jingshen.     

Mo Weiyi mengambil menu lalu membolak-baliknya dan mengangkat alisnya yang halus, "Mahal sekali?"     

"Sayuran tumis acak seharga 3 yuan? Ini sangat…"     

Meskipun dia tidak mengerti bahwa kayu bakar, beras, minyak dan garam itu mahal, apakah harganya ini masuk akal?     

Pelayan itu berkata sambil tersenyum, "Nona Mo, makanan Anda hari ini gratis."     

Jadi Mo Weiyi menghela nafas dengan anggun, "Meskipun ini memang pertama kalinya aku datang ke restoran ini, jangan terlalu sopan. Bagaimanapun, ini adalah suguhan Tuan Huo. Kamu... membuatku sedikit malu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.