Menikahi Pria Misterius

Anak Kecil yang Berjiwa Dewasa



Anak Kecil yang Berjiwa Dewasa

0Pembawa acara menjadi orang yang paling cepat bertindak, dia memegang mikrofon dan berkata, "Anak kecil, bukankah ibumu di sini untuk menjemputmu?"     
0

Kemudian, pembawa acara itu memberi isyarat kepada Su Wanwan untuk menurunkan anak itu secepatnya.     

Su Wanwan tidak bisa menahan rasa malunya, dia menarik Fu Ziyang dan berkata, "Ziyang, cepat turun bersamaku."     

Fu Ziyang lagi-lagi berteriak dengan keras, "Ibu, apakah kamu ibuku?"     

Lu Zixi hanya berdiri sambil menatap lurus anak laki-laki kecil yang tampan di depannya dengan sepasang mata almond, bahkan riasan wajahnya tidak bisa menyembunyikan wajahnya yang perlahan-lahan menjadi pucat.     

Reaksi seperti itu membuat bisik-bisik penonton menjadi memanas.     

"Siapa anak itu?"     

"Mengapa dia memanggil Xixi ibu?"     

"Sepertinya salah orang?"     

"Tapi... kenapa aku merasa dia sedikit mirip dengan Xixi?"     

"Omong kosong, Xixi baru berusia sekitar 20 tahun ini, bagaimana dia bisa mempunyai anak?"     

"Mungkinkah pernyataan usianya palsu?"     

"Ya Tuhan, ini skandal yang besar..."     

"Tidak mungkin! Aku tidak percaya!"     

Su Wanwan langsung membungkuk dan menggendong anak kecil itu. Dia berbalik dan berlari.     

Fu Ziyang yang berada di pelukan Su Wanwan memutar kepala kecilnya, matanya yang besar masih menatap Lu Zixi.     

Tanpa diduga, ketika mereka tiba di pinggir panggung, mereka dihadang oleh wartawan yang menyodorkan mikrofon yang tak terhitung jumlahnya, lampu sorot menyala dan pertanyaan bermunculan satu per satu.     

"Nona, siapakah anak ini?"     

"Kenapa dia memanggil Xixi ibu?"     

"Apakah kamu mengenal Xixi?"     

Tiba-tiba kekacauan terjadi begitu saja.     

Su Wanwan dikerumuni wartawan tanpa celah sambil menggendong Fu Ziyang. Dia tidak tahu harus bagaimana menjelaskan kejadian ini, jadi dia hanya bisa terus berkata, "Maaf, dia baru saja salah mengenali orang."     

"Apakah dia benar-benar hanya salah mengenali orang lain?"     

"Benar."     

Tiba-tiba para wartawan itu menjulurkan mikrofon ke depan wajah Fu Ziyang.     

"Nak, kenapa kamu memanggil Xixi ibu?"     

"Apakah Xixi benar-benar ibumu?"     

"Anak kecil, di mana ayahmu?"     

"Nak ...."     

Fu Ziyang menutup mulutnya dan tidak mengatakan sepatah katapun.     

Hari ini adalah hari tayang perdana penayangan film "Gadis yang Mendominasi Tergantung Padaku". Para reporter di tempat kejadian awalnya hanya datang untuk melihat pemutaran film, mengambil beberapa foto dan video yang indah dan kembali untuk pengumpulan berita seputar film ini. Tapi sekarang tiba-tiba situasi menjadi seperti ini. Pemeran utama film ini adalah dewi nasional paling populer di layar kaca. Semua orang sangat bersemangat dan tidak sabar untuk menggali berita yang mengejutkan ini.     

"Semuanya harap tenang, tadi itu hanyalah lelucon kecil yang dibuat oleh staf, anak ini..." Pembawa acara mencoba untuk menenangkan situasi dari atas panggung.     

"Lalu mengapa anak ini terlihat sangat mirip dengan Lu Zixi?" Teriak reporter pria.     

"Ya!" Seseorang menggema, "Matanya sangat mirip!"     

"Bisakah Anda menjelaskannya, pembawa acara?"     

 Pembawa acara itu terdiam.     

"Sial."     

Mereka bertanya padanya, kalau begitu dia bertanya pada siapa?     

Dia hanya dipanggil untuk menjadi pembawa acara sementara, Bagaimana dia bisa tahu mengapa anak itu tiba-tiba datang dan memanggilnya ibu?     

Pada saat itu, tiba-tiba terdengar suara pria lain, "Halo semuanya, saya Zhan Song, sutradara film ini."     

Su Wanwan menatapnya. Pria itu memegang mikrofon dan berbicara dengan suara yang nyaring. Karena posisi spesial pria itu, keriuhan tadi langsung menjadi hening.     

"Sebenarnya apa yang telah dikatakan pembawa acara tadi benar. Adegan ini memang sebuah kejutan yang sudah diatur sebelumnya. Karena film ini bercerita tentang pengalaman cinta fantasi antara pemeran utama pria dan wanita di sekolah menengah bawah, dan di akhir film, pemeran utama pria dan wanita berjalan bersama memasuki aula pernikahan. Dan ternyata masih banyak penggemar memprotes di Internet, mengatakan seharusnya ada adegan pernikahan dan kehidupan bersama bayi mereka, dan banyak orang menyarankan artis pemeran anak kecilnya dan juga menyarankan agar kami membuat episode selanjutnya. Oleh karena itu, kami merancang tampilan ini sebagai adegan mencari ibu."     

"Anak itu adalah bintang cilik yang kami undang. Apakah menurut kalian dia dan Xixi mirip?" Lanjut sutradara itu sambil melihat ke bawah panggung.     

"Mirip!"     

"Tidak mirip!"     

Meskipun pendapat dibagi menjadi dua kubu, tapi jelas bahwa suasana di tempat kejadian telah terkendali, dan para wartawan pun telah menurunkan kamera mereka.     

Su Wanwan menghela napas lega dan buru-buru membawa Fu Ziyang turun dari atas panggung. Dia tidak berani terlalu lama di tempat duduknya, dia hanya hanya mengambil tas dan jaket lalu langsung keluar.     

Tepat ketika mereka tiba di pintu keluar, Huo Jingshen berjalan kembali. Su Wanwan berdiri di sana, menatap lurus ke arahnya dengan sepasang mata phoenix yang indah.     

Da mencium bau rokok yang menyengat dari tubuh suaminya yang baru terlihat itu, dan dia langsung berteriak, "Merokok, merokok terus, kamu hanya tahu merokok sepanjang hari!"     

Huo Jingshen mengangkat alisnya, tanpa bisa berbicara.     

"Kemari dan pegang anak ini!" Kemudian Su Wanwan mendorong Fu Ziyang ke dalam pelukan Huo Jingshen, lalu berbalik dan pergi.     

Huo Jingshen lagi-lagi terdiam.     

Mata Fu Ziyang masih tertuju ke atas panggung. Huo Jingshen melihatnya dan mengikuti arah pandangan Fu Ziyang yang melihat ke atas panggung.     

Saat itu Lu Zixi melihatnya. Fu Ziyang segera menyunggingkan bibir kecilnya, dia tersenyum polos dengan sepenuh hati.     

Wajah Lu Zixi jelas terpana sampai akhirnya lengannya disenggol dengan keras, "Perhatikan acara."     

Lu Zixi menarik kembali pandangannya, dan Huo Jingshen menggendong anak itu keluar.     

"Paman Huo, aku akan berjalan sendiri." Wajah Fu Ziyang sedikit terlihat tidak nyaman. Dia benar-benar tidak terbiasa berada begitu dekat dengan seseorang.     

Huo Jingshen menurunkan anak kecil itu, "Apa kamu baru saja membuat bibi marah?"     

Tapi Fu Ziyang justru berkata, "Paman Huo, apakah menurutmu bibi yang barusan itu mirip denganku?"     

Anak kecil itu berdiri di lantai dan mengangkat kepalanya untuk bertanya dengan serius kepada Huo Jingshen, "Ketika tadi aku memanggilnya ibu, dia tidak menyangkalnya, dia tampak terkejut, bahkan namanya sama denganku, ada kata 'zi' di dalamnya."     

Huo Jingshen terdiam, dia hanya memandang Fu Ziyang, anak itu masih kecil tapi dia berjiwa dewasa. Pelipisnya berkedut, baru saja ia hendak berbicara...     

"Tuan, mohon tunggu sebentar." Tiba-tiba sebuah suara datang dari belakang.     

Huo Jingshen berbalik dan mendengar suara "klik".     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.