Menikahi Pria Misterius

Xiaobai Berinisatif Memberinya Hadiah



Xiaobai Berinisatif Memberinya Hadiah

0Mo Weiyi sama sekali tidak melihat kejadiannya secara langsung, tetapi begitu melihat ada banyak darah di jendela mobil, dan mendengar orang lain berteriak heboh, Mo Weiyi langsung berpikir, kalau sesuatu terjadi.     
0

"Jangan takut, kamu hanya penumpang, jika benar terjadi sesuatu, kamu tidak akan disalahkan." Xiao Yebai meyakinkannya, "Aku akan segera pergi ke sana, jangan keluar dari mobil dulu, kunci semua pintu, aku akan menelepon Shi Bo, dan memintanya untuk segera membawa seseorang untuk menangani ini."     

"Oke." Setelah mendengar perkataan Xiao Yebai, Mo Weiyi pelan-pelan kembali ke tempat duduknya. Setelah menutup telepon, dia segera mengunci pintu mobil dan duduk di mobil dengan patuh sambil menunggu.     

**     

Di luar mobil.     

Zhou Yulan memeluk kaki pengawal itu sambal menangis, ia berteriak, "Kamu sudah menabrak seseorang sampai mati, kamu sudah membunuh seseorang, cepat kalian panggil polisi dan suruh polisi datang menangkapnya!"     

Seseorang di samping Zhou Yulan dengan cepat menelepon 110. Dia segera berseru, "Polisi akan segera datang! Bagaimana dengan orang yang ada di dalam mobil, cepat turun sekarang!"     

Pengawal itu mengerutkan kening, "Saya yang mengemudikan mobilnya, dan saya akan bertanggung jawab penuh atas kecelakaan ini."     

"Apa ada buktinya kalau kamu yang mengemudi?" Zhou Yulan berseru. Ia telah membuat masalah di sini selama beberapa hari, tapi belum ada hasilnya. Setiap kali mereka datang, mereka selalu diseret jauh-jauh oleh pengawal, bahkan mereka tidak bisa melihat wajah keluarga Mo. Ia tidak tahu harus bagaimana lagi selain melakukan cara ini.     

Sebelumnya Zhou Yulan sudah pernah membuat keributan, dia terus membuat kejadian yang memprovokasi dan akhirnya menemukan titik terangnya.     

Bagaimanapun, hal terpenting bagi orang kaya adalah nama mereka, yang membuat mereka takut terlibat dalam skandal apa pun. Jika mereka tidak setuju untuk membiarkan Feifei keluar, Zhou Yulan akan membesar-besarkan kejadian ini, dan bahkan keluarga Mo harus menerima akibatnya!     

Diapun mulai berteriak kembali, "Suamiku yang malang, kamu telah kehilangan begitu banyak darah, apa yang akan aku lakukan jika kamu pergi! Putriku telah dihancurkan oleh keluarga Mo, dan sekarang kamu juga dibunuh oleh keluarga Mo, bagaimana aku bisa melanjutkan hidupku jika aku hanya hidup sendiri? Huhuhu..."     

Pria itu tergeletak di tanah dengan wajah yang berlumuran darah, dia memejamkan mata dan mengerang kesakitan, seakan-akan dia sedang terluka parah.     

Pengawal itu ingin membebaskan dirinya. Tapi tiba-tiba sekelompok orang mengelilinginya, mereka terlihat kejam dan membawa tongkat besi di tangannya, terlihat banyak sekali tattoo di lengan mereka.     

Orang-orang ini terlihat kuat dan bertenaga. Mereka semua mengepung pengawal itu sehingga pengawal itu tidak bisa membebaskan dirinya untuk sementara waktu.     

Zhou Yulan melihat pintu mobil yang tertutup, kemudian tiba-tiba dia berlari. Benar saja, dia melihat Mo Weiyi duduk di kursi belakang dari balik jendela. Dia lalu mulai berteriak.     

"Kalian lihat kan, aku hanya ingin membawa suamiku ke keluarga Mo untuk menyelesaikan masalah, dan mereka justru menggunakan mobil untuk membunuh kami berdua! Ini jelas perbuatan yang keji, mencoba membunuh seseorang! Hanya karena mereka memiliki harta yang berlimpah dan memiliki kekuatan apa bisa memperlakukan orang lain seperti ini? Sekarang setelah menabrak orang lain apa mereka masih tidak mau bertanggung jawab, dan membiarkan pengawal turun dari mobil untuk disalahkan?"     

Seseorang tiba-tiba menyarankan dan berseru, "Tarik keluar orang di dalam mobil itu juga!"     

"Tarik saja!"     

"Pembunuh harus membayar dengan nyawanya! Itu sudah hukum alam!"     

Segera saja seseorang mencoba menarik pintu dengan paksa, dan akhirnya mereka sadar kalau pintu mobil itu terkunci.     

Zhou Yulan berteriak dengan keras, "Hancurkan jendela mobil itu! Dan seret orang yang ada di dalamnya keluar!"     

Seseorang datang dengan tongkat besi yang besar dan memukul jendela mobil dengan keras.     

"Ptak" terdengar suara pukulannya begitu keras. Meskupin jendela mobil tidak pecah, Mo Weiyi yang berada di dalam mobil merasa ketakutan dan tidak dapat menggerakkan tubuhnya.     

"Mengapa aku harus mengalami adegan di film yang seperti ini sendirian?"     

Dan juga terjadi di depan pintu mobilnya sendiri?     

Mengapa Mo Weiyi merasa dia begitu sial akhir-akhir ini? Semua masalah menimpa dirinya begitu saja!     

Mo Weiyi melihat ke luar, setelah beberapa saat, dia melihat semakin banyak orang yang datang dan mereka ikut memukul dengan tongkat besi.     

"Ptak".     

"Ptak" diikuti dengan suara pukulan lainnya.     

Tubuh Mo Weiyi mulai bergetar hebat, kaca jendela mobil itu mulai retak dan kaca depan akhirnya pecah.     

Mendengar suara kaca yang pecah, Mo Weiyi merasa semakin ketakutan, dia langsung mengambil ponselnya dan meminta bantuan.     

Zhou Yulan berteriak dengan penuh semangat, "Cepat, cepat tarik dia keluar!"     

Seseorang yang berhasil masuk mulai mengulurkan tangannya, dia menjatuhkan telepon dari tangan Mo Weiyi dan mencoba menarik lengannya. Mo Weiyi ketakutan setengah mati.     

"Siapa orang-orang ini?"     

"Mengapa Shi Bo belum sampai juga?"     

Mo Weiyi hanya bisa menunduk dengan putus asa sampai tiba-tiba dia mendengar suara yang dia kenali, "Berhenti!"     

Itu adalah suara Shi Bo mengenakan seragam butler hitam, dia berjalan mendengan dengan sekelompok pengawal dengan seragam hitam di belakangnya.     

Shi Bo memberi perintah dan pengawal lain di belakangnya mulai maju untuk menyerang gerombolan itu.     

Zhou Yulan masih saja berseru, "Kalian telah menabrak seseorang sampai mati, apa kalian akan membodohiku seperti ini? Polisi akan segera datang! Kalian semua harus menunggu dan terima akibatnya!"     

Shi Bo melihatnya dengan sinis, "Jika terluka kenapa tidak membawanya ke rumah sakit, malah hanya menelepon polisi. Apa pria ini benar-benar suamimu?"     

Wajah Zhou Yulan mulai panik, dan dia buru-buru berteriak, "Kalian menabrak suamiku. Aku ingin kalian semua masuk penjara ketika polisi datang!"     

"Benarkah?" Shi Bo melangkah maju dan tiba-tiba membungkuk. Dia menyeka wajah pria yang berlumuran darah itu dengan jarinya, lalu mencium darah itu dengan hidungnya, lalu kembali bangun dan berkata sambil mencibir, "Kalau begitu tunggu polisi datang."     

**     

Setelah sekitar 10 menit, akhirnya polisi terdekat yang menerima laporan tiba. Mobil Xiao Yebai berhenti di belakangnya. Sosok tinggi dan tegas itu langsung menghampiri Mercedes-Benz hitam yang ditumpangi Mo Weiyi. Dia membuka pintu mobil dan membawa Mo Weiyi keluar dari mobil itu.     

"Tuan Xiao."     

Xiao Yebai mengangkat kelopak matanya dan melirik pria yang terbaring di tanah dengan ringan, "Shi Bo, aku akan membawa Weiyi masuk dulu, tolong kau tangani masalah ini dulu."     

"Baik."     

Mo Weiyi mengikuti Xiao Yebai ke mobil Bentleynya. Jari-jarinya masih gemetar ketika dia mengenakan sabuk pengaman.     

Baru setelah mobil melaju ke rumah Mo, dia bertanya dengan suara yang lemah, "Xiaobai, apa semuanya baik-baik saja?"     

"Ya, semua baik-baik saja."     

"Tapi pria itu berlumuran darah, dan mobilnya juga penuh dengan darah..."     

"Itu darah ayam."     

"Ah?" Mo Weiyi tercengang, "Lalu... apa mereka sengaja datang kemari untuk melakukannya?"     

"Sepertinya begitu."     

Mo Weiyi terdiam.     

**     

Saat masuk ke dalam rumah Kakek Mo.     

Kakek Mo sedang duduk di kursi Taishi dengan ekspresi kesal di wajahnya, dia sudah mengetahui apa yang telah terjadi di luar sana.     

"Kenapa masalahnya belum selesai juga?"     

Nada suara Xiao Yebai tenang dan datar, "Akan diselesaikan sekarang."     

"Bagaimana kamu akan menyelesaikannya?"     

Xiao Yebai melirik Mo Weiyi.     

Tuan besar Mo segera memerintahkan, "Weiyi, kamu kembali ke kamarmu dan beristirahatlah dulu."     

Mo Weiyi ragu-ragu, lalu dia mengangguk dan meninggalkan ruang utama.     

...     

Mo Weiyi kembali ke Villa Nanyu, setelah minum beberapa teguk teh, dia kembali merasa segar. Kemudian sudut matanya melihat sebuah benda yang ada di atas meja rias, dia segera berjalan mendekat. Benda itu ternyata hanyalah jepit rambut.     

Jepit itu tidak terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil, desainnya sangat sederhana, badan jepitan itu dari giok putih dan jernih, dan terdapat bunga magnolia putih di bagian atas jepitan, terlihat masih segar dan elegan.     

Jepitan ini bukan miliknya.     

"Bibi Yang! Bibi Yang, kemari sebentar!"     

Pelayan yang dipanggil segera menuju kamar tidur Mo Weiyi.     

Mo Weiyi menunjukkan jepit rambut itu dan bertanya padanya, "Ini dari mana?"     

Pelayan itu melihatnya, "Ketika saya sedang membersihkan kamar dua hari yang lalu, saya menemukannya di tempat tidur. Saya pikir itu milik putri, jadi saya segera meletakkannya di meja rias."     

"Apa menurutmu aku akan menggunakan sesuatu seperti ini?" Mo Weiyi mengangkat alisnya yang halus.     

Pelayan itu terdiam.     

Jika dilihat sekilas, jepit rambut ini bukanlah barang berharga. Apalagi rambut Mo Weiyi terlalu tebal, lagi pula Mo Weiyi tidak pernah mengikat rambutnya sendiri tanpa penata rambut pribadi, apalagi menggunakan jepit rambut untuk memelintir rambutnya.     

Mata kucing Mo Weiyi menatapnya tajam, dan jari-jari putih kurusnya perlahan-lahan mengepal, "Akhir-akhir ini siapa saja yang masuk ke kamar ini?"     

Pelayan itu buru-buru menjawab, "Saya satu-satunya yang membersihkan kamar vila ini setiap hari."     

"Apa kamu yakin tidak ada orang lain yang masuk untuk membersihkan kamar ini?"     

"Saya yakin tidak ada."     

Mo Weiyi terdiam.     

"Putri." Pelayan itu berkata dengan hati-hati, "Mungkinkah itu hadiah dari Tuan Xiao untuk Anda?"     

"Hadiah?"     

Mo Weiyi mengedipkan mata kucingnya.     

"Apa ini hadiah dari Xiaobai?"     

Xiaobai benar-benar berinisiatif untuk memberinya hadiah?     

Selain dua anak anjing itu, kali ini suaminya benar-benar memberikan jepit rambut?     

 "Putri..."     

"Kamu turun saja dulu."     

"Baiklah."     

Mo Weiyi masih duduk di meja rias ketika pelayan itu pergi, dia tidak bisa menyembunyikan senyum di wajahnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.