Menikahi Pria Misterius

Nyonya Xiao Memiliki Temperamen Yang Buruk



Nyonya Xiao Memiliki Temperamen Yang Buruk

0Mo Weiyi sepertinya ingat orang ini. Dia sepertinya yang terakhir masuk ke ruangan itu. Mo Weiyi mendengar orang lain memanggilnya "Tuan Qi".     
0

Karena ini adalah pertama kalinya dia mengikuti acara makan malam, Mo Weiyi berusaha pelan-pelan mengingat nama semua orang. Saat itu, dia tersenyum dan menundukkan kepalanya sedikit "Tuan muda Qi."     

Tuan muda Qi menatapnya, tiba-tiba dia membungkuk sambil tersenyum, tercium bau alkohol yang kuat darinya, "Apa hari ini kamu datang bersama Tuan (Presiden) Xiao?"     

Mo Weiyi hanya mengangguk.     

Senyum Tuan muda Qi terlihat agak kendur, "Berapa?"     

"Apa?" untuk sementara waktu Mo Weiyi tidak mengerti maksudnya.     

"Berapa banyak uang yang diberikan untuk tidur satu malam dengan Tuan Xiao?" Kata Tuan muda Qi itu, dia mengulurkan tangan dan menyentuh wajah kecil Mo Weiyi.     

Mo Weiyi dengan cepat melangkah mundur, wajah kecil cantiknya menunjukkan ekspresi dingin, dan berkata dengan sangat serius, "Tuan muda Qi, tolong jaga sopan santun Anda!"     

Mo Weiyi berusaha meyakinkan dirinya, bahwa dia hanya menemani suaminya dan acara ini melibatkan urusan bisnis, jadi dia tidak boleh menimbulkan masalah untuk Xiaobai.     

Tiba-tiba Tuan muda Qi tertawa terbahak-bahak, "Wah, kamu cukup temperamen juga? Siapa yang tidak tahu apa yang dilakukan wanita di sini? Kenapa kamu harus bersandiwara? Di depan, mereka terlihat sangat polos, baik dan santun, diam-diam di belakang, mereka pasti melakukan hal yang tidak senonoh kan? Sebelumnya, Tuan Xiao tidak pernah mengajak wanita untuk acara seperti ini. Pasti kamu sudah membuatnya merasa puas bukan? Kalau tidak, mana mungkin dia mau membawamu?"     

Hari ini adalah pertama kalinya dia dan suaminya pergi ke acara sosialisasi, bisa dibilang Mo Weiyi merasa tidak begitu terbiasa.     

Apalagi Xiao Yebai jarang menghadiri acara seperti ini bersama Mo Weiyi, Xiao Yebai juga tidak bermaksud memperkenalkan Mo Weiyi dengan sengaja, baginya Mo Weiyi hanyalah seorang pendamping wanita.     

Saat di ruangan tadi, Mo Weiyi mengenakan pakaian yang bersih, baru dan elegan, membuatnya bersinar diantara orang-orang lain, dia membuat orang lain terlihat tidak menarik.     

Tidak ada seorang pun di luar sekarang, dan Tuan Qi bahkan berusaha mengambil keuntungan.     

Tuan muda Qi menyipitkan matanya yang agar kabur karena alkohol di bawah cahaya koridor yang redup. Dia hanya merasa bahwa Mo Weiyi tampak lebih cantik ketika dia melihat dari dekat.     

Wajah seukuran telapak tangan itu seindah batu giok, seolah-olah dia tidak memakai riasan, tapi kulitnya terlihat sangat bagus, dan juga tidak terlihat pori-pori di wajahnya sedikitpun.     

Wajahnya bahkan lebih menawan dan menarik, terutama sepasang mata kucingnya yang indah, hitam dan putih, bersih dan jernih, sekarang semakin dia melihatnya dia merasa semakin terpikat.     

Dengan hati yang berdebar-debar kencang, Tuan muda Qi mendekat lagi dan merayunya dengan penuh gairah, "1 juta yuan, bagaimana? Tidurlah denganku satu malam, jika aku merasa nyaman denganmu, aku akan membawamu, dan memberikanmu kehidupan yang layak nanti, setiap hari…"     

"Paaaakkk" tiba-tiba sebuah tamparan mengenai wajahnya.     

"Tuan muda Qi, kamu sedang mabuk."     

"Kamu berani memukulku?" Tuan muda Qi menyentuh wajahnya, dia merasa sangat marah.     

Saat itu pengawal datang dan bergegas untuk menghampirinya, "Putri."     

"Putri?" Tuan muda Qi mencibir lagi, "Jadi dia seorang putri di toko? Tidak heran dia sangat sombong, bukankah 1 juta cukup? Bagaimana kalau 2 juta? Hah?"     

Mo Weiyi langsung memerintahkan pengawal, "Tuan muda Qi mabuk, tolong sadarkan dia."     

Pengawal itu mengangguk, dan ketika Tuan muda Qi mengulurkan tangan untuk menyentuhnya lagi, pengawal itu langsung meninjunya.     

Kekuatannya terlalu besar, Tuan muda Qi langsung jatuh ke belakang dan tanpa sengaja menabrak pelayan yang sedang membawa nampan anggur.     

Dalam sekejap semua gelas dan botol anggur itu jatuh ke lantai dengan suara pecahan kaca membuat wanita itu berteriak dan menghindar.     

"Apa-apaan ini!" Tuan muda Qi menyentuh hidungnya dan melihat darah, dia bangkit dalam keadaan masih mabuk dan segera berteriak, "Pelacur bau, beraninya kamu menyuruh orang lain memukulku?"     

"Perkataanmu sangat kotor. Sepertinya dia masih belum sadar." Wajah menawan Mo Weiyi sekarang menjadi semakin dingin dan suram. Di mana wajah manis dan damai sebelumnya?     

"Teruskan."     

Mo Weiyi memberi perintah dan pengawal itu melangkah maju, dia meraih leher Tuan muda Qi dan meninju wajahnya dengan kepalan lagi.     

"Apa yang salah denganmu..."     

Tepat setelah satu kalimat keluar, tinju lain mengenainya.     

Satu demi satu pukulan menghantam wajah Tuan muda Qi.     

Setiap Tuan muda Qi berbicara, dia langsung dipukuli.     

Pada awalnya, dia masih terus memaki-maki….     

Tapi pada akhirnya dia sudah tidak tahan. Hanya terdengar jeritan kesakitan saja, dia sudah tidak sanggup mengucapkan kata-kata makian lagi.     

Kejadian di depan pintu itu sama sekali tidak terdengar dari dalam karena ruangan pribadi itu kedap suara, hanya terlihat pemandangan yang mewah dan santai di luar.     

Sampai pintu tiba-tiba didorong terbuka dan seorang pelayan berteriak panik, "Tuan Xiao, terjadi sesuatu!"     

Xiao Yebai meletakkan kartu di tangannya. Sosoknya yang tinggi dan lurus dengan cepat keluar dari ruangan itu.     

Yang lain juga bangkit dan mengikuti.     

Ketika dia berada di koridor, dia melihat Tuan muda Qi yang sedang dipukul dengan darah di seluruh wajahnya. Salah satu presdir yang berusia sekitar empat puluh atau lima puluh tahun segera berseru, "Berhenti! Hentikan!"     

Tapi pengawal itu tidak mendengarkannya sama sekali, dia hanya mendengar perintah dari Mo Weiyi, dan Tuan muda Qi yang dipukul dengan kepalan tangan, berteriak.     

"Ayah! Selamatkan aku!" Tuan muda Qi berteriak putus asa, "Selamatkan aku! Ah...Ayah..."     

"Cepat hentikan, jika terjadi sesuatu terhadap anakku, aku akan membunuhmu!"     

Begitu Tuan Qi mengatakan itu, Xiao Yebai akhirnya berkata, "Hentikan."     

Pengawal itu berhenti, berbalik dan melangkah ke samping.     

Tuan Qi langsung memapah putranya.     

Ketika dia melihat hidung memar dan wajah bengkak Tuan muda Qi, dengan mata bengkak dan wajah miring, dia berbalik dan menatap Xiao Yebai dengan marah, "Tuan Xiao, saya tidak tahu bagaimana putra saya menyinggung istrimu, tapi apakah dia harus dipukul seperti ini!"     

Mo Weiyi tersenyum dingin dengan bibir merah, "Soal ini, kamu harus bertanya langsung pada putra baikmu."     

 "Apa yang telah kau lakukan?"     

Bagaimana mungkin Tuan muda Qi mau mengakuinya, dia hanya berteriak kesakitan.     

Mo Weiyi kemudian berkata, "Sepertinya putramu tidak berani mengakuinya, biarkan aku memberitahumu. Barusan dia tidak hanya mempermalukanku, tapi juga menyentuhku, jadi aku meminta pengawal untuk memberinya sedikit pelajaran."     

"Ayah, jangan dengarkan omong kosong itu!" Tuan muda Qi berteriak dengan cemas, "Justru dia, dia sengaja merayuku, dan dia melepas pakaiannya di depanku, aku hanya..."     

"Bajingan!" Tuan Qi memotongnya dengan cepat, "Kamu diam saja!"     

"Itu sangat bodoh!"     

"Bahkan jika kamu berpikir dengan jari kakimu, bagaimana mungkin wanita dari keluarga Mo merayumu dengan sengaja?"     

"Apakah kamu setampan itu?"     

"Dan apakah Xiao Yebai masih kurang tampan?"     

Tuan Qi tidak habis pikir dengan apa yang dikatakan putranya.     

Tidak disangka, Tuan muda Qi berteriak lagi, "Xiao Yebai ini hanyalah anak biadab di keluarga Mo. Ayah apa yang kamu takutkan?"     

Wajah Tuan Qi tiba-tiba berubah, "Kamu bajingan..."     

Sebelum dia selesai, perkataannya dipotong oleh tamparan yang keras.     

Mo Weiyi tiba-tiba menampar Tuan muda Qi tepat di depan mata semua orang.     

Sebelum ayah dan anak itu bereaksi, satu tamparan kembali mengenainya.     

Segera setelah itu, Mo Weiyi mengangkat dagunya dan memarahinya dengan kata demi kata, "Moral macam apa yang kamu miliki, apa kamu tidak memiliki nilai apapun? Bagaimana kamu bisa mengatakan itu kepada suamiku? Suamiku seribu kali lebih baik darimu! Sepuluh ribu kali! Kamu hanyalah anak manja kaya yang tidak bisa apa-apa? Kamu adalah sampah, orang buangan, sampahnya masyarakat!"     

"Nyonya Xiao." Wajah Tuan Qi terlihat kesal.     

Tidak peduli seberapa buruk putranya, tapi bagaimana bisa seorang ayah melihat anaknya dipukul di depan begitu banyak orang dan diberi pelajaran oleh seorang gadis berusia 20 tahun? Ini kan membuatnya harga dirinya jatuh.     

Mo Weiyi masih terus memarahi, "Berkata kotor, dan tidak berpendidikan sama sekali! apa ayahmu tidak mengajarimu untuk berpikir sebelum berbicara? Benar juga, kamu hanyalah pecundang yang menggunakan uang ayahmu untuk datang ke sini makan, minum, bermain wanita juga berjudi!"     

Wajah Tuan Qi memerah. Akhirnya dia tidak bisa menahannya, dan mengangkat tangannya untuk memukul Mo Weiyi.     

Sayangnya, seseorang meraih tangannya dan menghentikannya.     

Xiao Yebai menggenggam pergelangan tangan pria itu dengan satu tangan tanpa ekspresi di wajahnya yang tampan dan dingin.     

Mata yang hitam di belakang lensa kacamatanya dalam sekejap terlihat suram di dalam kegelapan.     

Lalu dia berkata dengan tenang, "Tuan Qi, Bukankah Anda sudah berumur, kenapa harus repot-repot meladeni seorang gadis berusia 20 tahun?"     

"Kamu..." Tuan Qi terdiam kesakitan.     

Xiao Yebai tak bergerak. Tuan Qi tampak tidak bertenaga, tapi keringat dingin karena rasa sakitnya mulai bercucuran, wajahnya berubah dari putih menjadi merah, lalu biru, dan perlahan berubah ungu...     

Kerah kemejanya dengan cepat basah oleh keringat dingin.     

Orang-orang di sekitar takut untuk berbicara.     

Pelayan sudah memanggil manajer dan petugas keamanan, tapi mereka tidak berani bertindak gegabah setelah melihat orang-orang itu.     

Mereka semua adalah tokoh terkemuka di Kota Nan, tidak ada yang berani mengusik mereka sama sekali.     

Setelah begitu lama, Xiao Yebai akhirnya melepaskannya.     

Seluruh tubuh Tuan Qi hampir terjatuh.     

Kemudian, dia mendengar suara Xiao Yebai berseru lagi, "Maaf, istri saya agak pemarah. Jika ada yang kurang berkenan, saya minta maaf sebesar-besarnya."     

"Xiaobai..." Mo Weiyi merasa sedih dan tertekan, matanya tiba-tiba menjadi merah dan suaranya sedikit tersendat.     

Apa dia tahu kalau Mo Weiyi sedang membela Xiao Yebai?     

Tapi Xiao Yebai mengatakan kalau Mo Weiyi agak pemarah, dan malah meminta maaf pada Tuan Qi?     

Tuan Qi menyentuh pergelangan tangannya untuk waktu yang lama, kemudian dia menggertakkan giginya dan berkata, "Jadi begitu, saya sudah melihat kasus perkembangan Kota Xi, kalau begitu kita tidak perlu membicarakannya lagi!"     

Setelah selesai berbicara, dia meraih tangan putranya dan pergi dengan rasa malu.     

Tidak ada lagi yang menarik untuk ditonton, manajer bergegas keluar, dan penonton di sekitarnya pun berangsur-angsur pergi.     

Koridor itu perlahan-lahan kembali tenang.     

Xiao Yebai berdiri dengan bibir tipis yang terkatup rata, ekspresinya kembali tenang seperti biasanya.     

"Xiaobai." Saat ini Mo Weiyi mulai khawatir.     

Perkembangan seperti apa yang dibicarakan oleh Tuan Qi ketika dia pergi?     

Dia bertanya dengan hati-hati, "Apa aku... mempengaruhi bisnis perusahaan?"     

Xiao Yebai tidak berbicara.     

"Aku tidak melakukannya dengan sengaja."     

Mo Weiyi menundukkan kepalanya. Dia merasa marah sekaligus sedih, dia mengendus-endus hidungnya dan berkata dengan sedih, "Barusan dia datang dan bertanya padaku berapa bayaran untuk semalam, aku merasa sangat marah, jadi aku menamparnya, dan kemudian dia mengatakan sesuatu yang lebih buruk lagi, jadi aku meminta pengawal untuk memukulnya, dan dia bahkan mengataimu... "     

Dia mengangkat tangannya dan hendak mengusap hidungnya ketika tiba-tiba sebuah tangan meraihnya.     

Dia mengangkat kepalanya melihat Xiao Yebai memegangi tangan kanannya, matanya melihat pada tangannya.     

"Berapa kali tamparan?" Dia bertanya.     

Mo Weiyi merasa bingung, "Hah?"     

"Tadi kamu menamparnya berapa kali?"     

"Dua…ng, tidak tiga."     

"Sepertinya tiga kali bukan?"     

Dia sangat marah dan tidak menghitungnya.     

"Kotor."     

"Apa?" Mo Weiyi Kembali kebingungan.     

Tanganmu menjadi kotor setelah memukul wajah pria lain." Nada bicara Xiao Yebai terdengar ringan.     

Mo Weiyi segera berkata, "Aku akan mencucinya nanti."     

Xiao Yebai mengeluarkan saputangan kotak-kotak dari sakunya dan menyeka tangan Mo Weiyi.     

Dia membersihkan tangan Mo Weiyi dengan anggun, sungguh-sungguh dan berhati-hati, seolah-olah dia sedang merawat sebuah karya seni yang sangat berharga.     

Mo Weiyi mengangkat kepala dan menatapnya.     

Alis dan mata pria itu rapi di balik lensa kacamata yang dia pakai, Mo Weiyi dapat dengan jelas melihat setiap bulu matanya yang lentik.     

Kulitnya putih, jari-jarinya ramping, dia juga santun, pintar dan elegan.     

Mo Weiyi kembali merasa marah.     

Xiaobai begitu baik, mengapa presdir itu harus mengatakan hal seperti itu padanya?     

Dia ada di sini hari ini, dan mereka bisa mengatai suaminya dan menyebutnya anak biadab.     

Jika Mo Weiyi tidak ada di sini hari ini, bukankah mereka akan mengatakan hal yang lebih buruk?     

Mo Weiyi merasa sedih ketika memikirkan suaminya yang mungkin sering dikatai oleh orang-orang dengan kata-kata yang sangat kotor dan tidak menyenangkan, dan hatinya seperti disayat pisau.     

Mo Weiyi tidak tahan, dia berdiri berjinjit dan mencium bibir tipis pria itu.     

Bibirnya lembut, terasa sedikit dingin, menghentikan gerakan Xiao Yebai.     

Xiao Yebai melihat ke arah Mo Weiyi.     

Gadis muda dan cantik itu menyunggingkan bibir merahnya dan wajah kecilnya yang menawan dipenuhi dengan ketulusan, "Xiaobai, tidak peduli apa yang dikatakan bajingan itu, kamu selalu pria terbaik di hatiku!"     

Xiao Yebai tiba-tiba merasakan sesuatu.     

Kemudian, dia perlahan mengangkat bibirnya yang tipis dan berkata "eng…" dengan setengah tersenyum.     

"Aku serius." Mo Weiyi menatapnya dengan serius, "Dan aku akan melindungimu. Jika Tuan Qi kembali mengganggumu, aku akan langsung memberitahu ayahku."     

"Apa yang tadi dia katakan?" Xiao Yebai menarik sapu tangannya, nada suaranya agak meninggi.     

"Sungguh dia ingin menyakitiku. Pengawal bisa membuktikannya." Mo Weiui melihat ke atas dan melihat sekeliling, "Masih ada cctv di sini yang juga bisa membuktikan itu."     

Xiao Yebai menarik tangan Mo Weiyi, "Ayo pulang."     

Dengan keributan seperti tadi, Tuan Qi juga sudah pergi, dan bisnis secara tidak langsung tidak dapat didiskusikan, jadi mereka hanya bisa pulang ke rumah.     

**     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.