Menikahi Pria Misterius

Haruskah Aku Menunjukkan Buku Nikah Kepada Kalian?



Haruskah Aku Menunjukkan Buku Nikah Kepada Kalian?

0"Dekan memintamu untuk menemuinya di kantor." Kata Lin Qiao dengan mata yang memperhatikan wajah Su Wanwan.     
0

"Dasar tidak tahu malu!"     

"Setelah unggahan tentang dirinya dihapus, Su Wanwan sudah tidak sabar saja untuk pergi dan melakukan hal semacam itu dengan dekan itu!"     

"Dia juga benar-benar berani melewatkan kelas dosen wali tadi pagi!"     

Dan Su Wanwan masih punya begitu banyak jejak kejahatan di luar sana, apakah dia tidak takut ketahuan orang lain?     

"Untuk apa?" ​​Su Wanwan mengerutkan kening.     

"Bukankah semuanya sudah beres kemarin?" Pikir Su Wanwan yang bertanya-tanya.     

"Bagaimana aku tahu?" Lin Qiao berkata dengan tidak sabar, "Langsung saja temui dia."     

"Oke."     

Setelah Su Wanwan meninggalkan kelas, kedua gadis yang berencana untuk menguping tadi buru-buru berdiri dan memberi sinyal pada Lin Qiao.     

Lin Qiao mengangguk dan mendatangi Jiang Shuhao, "Shuhao, dosen wali meminta kita para penanggung jawab kelas menemuinya di kantor untuk membahas masalah magang."     

"Oh… baiklah."     

Lin Qiao dengan cepat berjalan ke arah Zhao Qian'er, "Qian'er, kamu juga ikut."     

"Oke."     

**     

Setelah Su Wanwan sampai di kantor dekan, dia langsung mengetuk pintu.     

Pintu terbuka dan dekan itu berkata sambil tersenyum, "Murid Su sudah datang!"     

"Pak dekan, apakah Anda mencari saya?"     

Namun, Pak dekan hanya mengulurkan tangannya dan menunjuk ke arah kursi, "Duduklah dulu baru nanti kita bicara."     

"Hah?"     

Sekilas Su Wanwan merasa seperti terkena hembusan angin badai, "Pak dekan..."     

"Duduk dan tunggulah sebentar, ada urusan yang harus saya tangani sebentar." Setelah berbicara, dekan itu berbalik dan pergi, lalu dia menutup pintu dengan pelan.     

Awalnya, Su Wanwan masih duduk dengan tegak, tapi ketika dia mengetahui bahwa dekan itu tidak akan kembali, dia mulai bersandar dan melihat ke arah ponselnya.     

Menit demi menit telah dilewati.     

Akhirnya terdengar suara knop pintu ruangan yang diputar.     

Su Wanwan langsung berdiri dengan hormat.     

Pintu dibuka.     

Hal pertama yang terlihat adalah sepasang kaki yang panjang lalu muncullah sosok pria yang mengenakan setelan jas hitam. pakaiannya bersih, rapi dan terlihat elegan.     

Di bawahnya ada sepatu kulit hitam buatan tangan yang dipoles sampai mengkilap.     

Su Wanwan benar-benar terkejut ketika melihat wajah pria yang sangat dikenalinya itu.     

**     

Setengah jam kemudian, Lin Qiao, dosen wali dan beberapa murid penanggung jawab kelas tiba di gedung pengajaran.     

Dosen wali masih terus mengoceh, ketika pintu lift terbuka mereka melihat sekelompok wartawan berdiri di koridor luar.     

Setiap orang membawa kamera dan memegang mikrofon, mereka terlihat sangat riuh.     

"Ada apa ini?" dosen wali mengerutkan kening, "Apa yang mau kalian lakukan?"     

Salah satu wartawan bertanya, "Di mana kantor Dekan Zhou?"     

Dekan Zhou merupakan dekan fakultas jurnalisme.     

Lin Qiao buru-buru bertanya, "Kenapa kalian mencari Dekan Zhou?"     

Reporter itu berkata, "Kami menerima laporan tentang seorang mahasiswi yang dikatakan sebagai wanita simpanan (pelacur), karena itu kami ingin mewawancarai Pak Zhou."     

"Kebetulan sekali?"     

Lin Qiao tidak pernah membayangkan bahwa semua reporter akan tahu tentang kejadian ini.     

Lagi pula, siapa yang tidak suka menonton gossip jaman sekarang?     

Apalagi Universitas Nan merupakan kampus No. 1 di sektor pendidikan Kota Nan, forumnya juga sangat ramai, tampaknya beberapa orang tidak tahan untuk tidak memberikan berita itu kepada wartawan.     

Lin Qiao segera berkata dengan gembira, "Aku akan membawa kalian ke sana."     

Matanya memberi isyarat, lalu kedua gadis itu segera mengikutinya.     

Dosen wali tidak mampu menghentikan mereka.     

Lin Qiao membawa beberapa reporter ke depan pintu kantor dekan dan mengetuk pintu, tapi tidak ada yang menjawab.     

Apa ada sesuatu yang terjadi di dalam?     

Lin Qiao sangat bersemangat sehingga dia tidak punya waktu untuk berpikir banyak. Dia memegang knop pintu di tangannya dan memutarnya dengan keras sampai pintu terbuka.     

Kemudian, dia melihat seorang pria berjas hitam sedang duduk di sofa, dan Su Wanwan duduk di pangkuannya.     

"Ahhhhh..." Lin Qiao berteriak dengan sangat keras.     

Sekelompok reporter itu tidak mau kehilangan kesempatannya, mereka mengambil kamera dan bergegas masuk.     

Teman sekelas yang ada di belakang pun buru-buru masuk.     

Dalam sekejap, kantor kecil itu dibanjiri banyak sekali orang.     

Lin Qiao berdiri di sampingnya dan mendengar para reporter mulai bertanya, "Pak Zhou, apa yang sedang anda lakukan?"     

"Apa dia mahasiswa di universitas ini?"     

"Saya mendengar bahwa Pak Zhou sering memanfaatkan posisinya untuk bermesraan dengan mahasiswi, bisakah Anda memberi penjelasan?"     

"Nak, apa kamu sukarela melakukannya?"     

Tidak ada jawaban dari sosok di dalam kantor itu     

Sampai dosen wali akhirnya mengejar dengan ekspresi panik, "Ada apa?"     

Lin Qiao yang sedang sibuk dengan ramah menjelaskan, "Guru, Su Wanwan dan Pak Zhou ada di dalam kantor... Mereka ketahuan berselingkuh!"     

"Selingkuh?" Suara dosen wali itu tiba-tiba meninggi.     

Saat itu juga tiba-tiba terdengar suara yang familiar dari arah belakang mereka, "Apa yang kalian lakukan di kantorku?!"     

Lin Qiao berbalik dan menoleh ke belakang, wajahnya terlihat sangat terkejut, "Pak... dekan... kok..."     

"Kalau yang berdiri di pintu kantor ini adalah Pak dekan?"     

"Lalu siapa pria di sofa itu?"     

Dosen wali juga sangat bingung, para murid penanggung jawab di sampingnya bahkan terlihat lebih bingung lagi.     

Di sofa itu, Su Wanwan turun dari pangkuan Huo Jingshen dengan wajah yang memerah.     

"Pak Zhou." Suara pria itu terdengar rendah dan memikat, ditambah dengan pesona unik pria dewasa.     

"Tuan Huo, maafkan saya." Dekan Zhou merasa bersalah dan bergegas mendekat untuk menjelaskan, "Tuan Huo, saya baru saja turun untuk mengambil pesanan online, saya benar-benar tidak tahu apa-apa, saya telah bersalah, Tuan Huo..."     

Sedangkan kelompok wartawan yang sedang riuh itu sangat terkejut dan ketakutan meski mereka tidak bisa melihat ekspresi Tuan Huo, dan lagi kabar burung yang mereka terima ternyata tidak benar…     

Punggung dekan itu mencucurkan keringat dingin. Dia menatap Lin Qiao dengan mata yang membesar dan tajam, "Siapa yang memintamu membawa wartawan ke sini?!"     

Wajah Lin Qiao memucat karena ketakutan, dia tidak bisa berkata apa-apa, "Saya… saya tidak tahu..."     

Tiba-tiba seorang reporter wanita akhirnya mengenalinya, "Tuan Huo? Bagaimana mungkin ini Tuan Huo!"     

Di sebelahnya, seorang reporter pria yang tak dikenal bertanya, "Siapa itu Tuan Huo?"     

Reporter wanita memelototinya, "Apa kamu tidak mengenali presiden Grup Huo Yuan? Bodoh sekali!"     

Wartawan pria itu benar-benar mulai ketakutan.     

Mereka melihat ke arah Huo Jingshen lagi.     

Huo Jingshen duduk di sofa mengenakan setelan hitam buatan tangan dengan aura yang dingin, membuatnya terlihat sangat berkuasa dan statusnya jauh di atas mereka.     

Wajahnya yang tampan dengan mata hitam yang sedikit menyipit itu tertimpa cahaya yang menyinari dari satu sisi wajahnya. Alis dan matanya terlihat dalam dan membuatnya terlihat misterius.     

Tapi di detik berikutnya semua reporter langsung mengambil mikrofon dan menjulurkannya ke depan, "Tuan Huo, apa hubungan Anda dengan mahasiswi ini?"     

"Apakah ini pacar Anda?"     

"Tuan Huo, mengapa Anda berkencan dengan pacar Anda di kantor dekan?"     

Ujung bibir tipis Huo Jingshen terlihat sedikit terangkat, dia mengangkat kelopak matanya dan menatap dingin ke arah reporter pria yang memegang mikrofon, "Aku berkencan dengan istriku di kantor, menurutmu kenapa?"     

Suaranya luar biasa acuh tak acuh dan menegangkan, tapi begitu dia mengucapkan kata-kata ini, seperti ada ribuan hujan batu yang menimpa orang-orang di sana, dan terjadi keributan di tempat itu.     

"Sialan, aku tidak salah dengar kan?"     

"Apa ini menantu perempuan tertua keluarga Huo yang dibicarakan selama ini?"     

"Tuan Huo, apa semua yang Anda katakan itu benar?"     

"Apa mahasiswi ini benar-benar istri Anda?"     

"Apa kalian benar-benar sudah menikah?"     

"Tuan Huo..."     

"Haruskah aku menunjukkan buku nikah kepada kalian?" Huo Jingshen bertanya secara tiba-tiba dengan ekspresi yang muram dan bibir yang menyeringai.     

Pada saat itu, akhirnya Dekan berhasil melewati kerumunan.     

Setelah Huo Jingshen mengakui identitasnya, dekan itu segera menjelaskan, "Semuanya tolong diam, saya adalah dekan fakultas jurnalisme, dan marga saya adalah Zhou. Itu benar, Tuan Huo dan mahasiswi Su sudah menikah sejak lama, karena beberapa hari lalu ada seseorang yang mengunggah fitnah-fitnah di forum kampus ​​dan telah menyebabkan kerusakan psikologis yang serius pada murid Su, jadi Tuan Huo yang baru saja kembali dari perjalanan bisnis di Inggris langsung meminta saya untuk mengatur pertemuan dengan murid Su di sini, dia ingin mengambil kesempatan untuk menghibur istrinya.      

Murid Su ini adalah murid yang rendah hati, dia tidak ingin hubungannya dengan Tuan Huo diketahui oleh publik. Akhirnya, saya mengatur dan memberikan kesempatan agar mereka bertemu di sini. Saya tidak mengharapkan kesalahpahaman seperti ini terjadi. Saya harap semua orang dapat mengerti dan tidak salah paham lagi."     

"Ternyata begitu."     

"Semua ini adalah kesalahpahaman saja!"     

"Tuan Huo terlalu rendah hati!"     

Beberapa wartawan juga mulai bertanya, "Apa kalian semua sudah memeriksa unggahan itu dengan cermat?"     

"Benar, kami menerima berita bahwa seseorang mengunggah sesuatu di forum kampus ini dan mengatakan banyak hal buruk tentang Nyonya Huo."     

"Seseorang pasti sengaja membuat masalah ini, kan?"     

"Tentu saja, bagaimana mungkin istri sekaligus menantu Huo memiliki hubungan tidak sah dengan pria lain!"     

"Saya lihat pria-pria di foto itu, tidak ada yang setampan Tuan Huo!"     

"Benar, benar!"     

"Tuan Huo dan Nyonya Huo adalah pasangan yang serasi!"     

"Pasangan idaman semua orang!"     

"Pasangan yang terlahir untuk bersama!"     

Mulut Su Wanwan berkedut saat mendengarnya. Apa wartawan-wartawan ini di sini hanya untuk memuja-mujanya? Sangat jelas terlihat bahwa mereka sedang menjilat bukan?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.