Menikahi Pria Misterius

Wanita Yang Sudah Menikah



Wanita Yang Sudah Menikah

0Sebelum Su Wanwan bisa berbicara, suara Huo Jingshen terdengar dingin dan keras lagi, "Saat suamimu pergi dalam perjalanan bisnis, kamu malah diam-diam mengendarai mobilmu sendiri. Tidak hanya itu, tapi kamu juga bermain-main di kampus dan menerima makanan ringan dari pria. Sebagai seorang wanita yang sudah menikah, apa kamu pikir apa yang kamu lakukan itu baik?"      
0

Wajah Su Wanwan berubah menjadi muram, "Aku tidak berselingkuh, aku hanya menerima sekantong makanan ringan."     

"Kenapa kamu mau menerima makanan ringan darinya?"     

Su Wanwan segera menjelaskan, "Aku benar-benar tidak mau menerimanya. Tapi gara-gara aku baru terpilih sebagai wanita tercantik di fakultas, jadi orang-orang itu mendadak menjadi ramah padaku..."     

"Wanita tercantik di fakultas?" Huo Jingshen memotong ucapan Su Wanwan dengan mata yang menyipit.     

"Uhuk uhuk."     

Su Wanwan tiba-tiba merasa sangat malu, "Itu ... dipilih oleh forum kampus."     

"Sayangku menjadi wanita tercantik di fakultas?"     

"Um."     

"Lalu siapa wanita tercantik di kampus?"     

"Weiyi yang menjadi wanita tercantik di kampus, ada apa?"     

Huo Jingshen mencibir dengan dingin, "Mereka benar-benar buta, apa Mo Weiyi secantik istriku?"     

Su Wanwan terdiam.     

Uh, apakah suaminya sedang memuji dirinya lebih cantik dari Mo Weiyi?     

Su Wanwan merasa sangat senang.     

"Katakan padaku, untuk dua hal ini, bagaimana seharusnya suamimu menghukummu? Memukul, atau paakkk pakkk paaakkkk?"     

Su Wanwan tiba-tiba menjadi marah dan kesal, "Memukul kepalamu! Itu kan bukan karena aku!"     

"Sudah salah tapi masih saja tidak mau mengakuinya! Hal ini termasuk satu kesalahan juga."     

Su Wanwan merasa sangat marah, baru saja dia akan berbicara, tiba-tiba dia teringat kalau suaminya ini sedang berada jauh di Inggris, apa yang bisa suaminya lakukan padanya?     

Kemungkinan besar saat suaminya sudah kembali ke rumah, dia pasti sudah lupa.     

Jadi Su Wanwan terbatuk dan mengganti topik pembicaraan, "Ngomong-ngomong, jam berapa sekarang di sana?"     

"Delapan jam lebih lambat dari Cina."     

"Topik berhasil diubah!"     

Su Wanwan lanjut bertanya padanya, "Lalu kapan kamu kembali ke China?"     

"Apa?" Huo Jing menyipitkan mata hitamnya dan menatapnya dengan dingin dan arogan, "Sayangku merindukan suaminya?"     

"Tentu saja aku merindukan..." Su Wanwan mengulurkan suaranya, "Merindukan masakanmu! Hehehe."     

Huo Jingshen terdiam.     

"Baiklah, baiklah, aku mau tidur dulu." Su Wanwan buru-buru berdiri dan menguap "Aku sangat mengantuk, ini sudah jam sebelas malam di sini."     

Sekarang memang sudah larut, Huo Jingshen tidak memaksanya, tapi dia bersikeras lagi, "Buang semua makanan ringan itu dan jangan sering makan makanan yang tidak sehat seperti itu! Jika kamu berani menerima hadiah dari para pria, tunggu saja saat suamimu kembali, aku akan membuatmu tidak bisa bangun dari tempat tidur."     

"Aku tahu, aku tahu." Wajah Su Wanwan memerah, dan dia menutup telepon dengan cepat.     

"Bajingan sialan ini!"     

"Suka sekali mengontrolku walaupun sedang berada di tempat yang jauh!"     

**     

Hari Senin, sebelum kelas bahasa Inggris dimulai, hal pertama yang dilakukan Su Wanwan adalah membawa makanan ringan yang dia dapatkan ke kelas dan meletakkannya di meja Zhao Qian'er.     

 "Apa?"     

"Tolong kembalikan makanan ringan ini pada pria kemarin, aku tidak mau."     

"Apa maksudmu? Dia berjuang keras untuk memberikannya padamu. Kalau kamu mengembalikannya sekarang, kamu akan membuatnya malu."     

"Aku tidak peduli, toh aku tidak makan makanan ini."     

Zhao Qian'er mengerutkan kening, "Wanwan, bagaimana kalau kita bagikan saja pada teman-teman sekelas?"     

"Terserah, apa saja."     

Lalu Zhao Qianer mulai membagikan makanan ringan itu, dan ketika seseorang bertanya, dia berkata kalau itu makanan ringan dari Su Wanwan?     

Lalu…..     

"Wow, kenapa Su Wanwan tiba-tiba menjadi sangat murah hati?"     

"Dia memberi kami makanan ringan di pagi hari?"     

"Makanan ini pasti cukup mahal!"     

"Su Wanwan, apa kamu memiliki banyak uang?"     

Su Wanwan duduk di kursinya tersenyum dan mengeluarkan buku pelajarannya.     

"Pasti dia sedang berterima kasih pada kita karena sudah memilihnya, kan?"     

"Oh iya, dia terpilih sebagai wanita tercantik di fakultas."     

"Hahahah, padahal dia tidak perlu sungkan, lagipula kita kan teman sekelas."     

"Itu benar, aku bahkan meminta murid dari kelas lain untuk memilih Su Wanwan juga."     

"Aku juga memilihmu!"     

Saat itu, kebetulan Lin Qiao sedang masuk ke kelas. Wajahnya langsung terlihat muram ketika mendengarkan percakapan teman-teman di kelasnya.     

Lin Qiao mencari tempat duduk dan duduk tepat ketika Zhao Qianer datang dan meletakkan sekantong keripik kentang di atas mejanya…     

Tapi tiba-tiba Lin Qiao langsung meremas tangannya dan meraih keripik kentang itu lalu melemparkannya ke lantai.     

Suara itu begitu keras sehingga wajah Zhao Qian'er menjadi pucat karena ketakutan.     

"Semuanya diam, kelas sudah dimulai." Dosen Li Mochou tiba-tiba masuk.     

Zhao Qian'er buru-buru mengambil keripik kentang itu dan kembali ke tempat duduknya.     

Kelas dimulai.     

Lin Qiao duduk dengan perasaan sangat marah, setelah memakan waktu yang lama ekspresi menakutkan di wajahnya perlahan mereda.     

**     

Kelas selesai pada tengah hari, Su Wanwan meninggalkan kelas dan pergi ke kantin untuk makan bersama Mo Weiyi.     

Tidak disangka teleponnya berdering ketika dia sedang dalam perjalanan turun, ternyata itu adalah Ye Qitian yang sudah lama tidak menghubunginya.     

"Adik kelas, adik kelasku tersayang, kamu pasti di kampus kan? Cepat datang ke lapangan!"     

"Apa yang kamu lakukan?" Su Wanwan mengerutkan keningnya.     

"Ya Tuhan, kita tidak bertemu selama hampir dua bulan, apa kamu tidak merindukanku sama sekali? Aku menyuruhmu untuk datang, kenapa kamu masih harus bertanya? Bukankah kamu seharusnya segera datang ke pelukanku? Cepatlah, jangan banyak bicara, kalau tidak kakakmu akan segera diterbangkan oleh angin kencang."     

Angin di Kota Nan hari ini memang agak kencang.     

Su Wanwan baru saja menelpon Mo Weiyi, tapi saat mendengar kalau teman ada Su Wanwan yang datang, Mo Weiyi pun menjadi penasaaran, "Di mana? Aku juga akan pergi ke sana."     

Setelah mengatakan lokasinya, Su Wanwan berbalik dan berjalan menuju lapangan yang sudah penuh dengan orang dan terdengar suara dari beberapa gadis yang berteriak dan tertawa.     

Keramaian itu mirip dengan pemandangan spektakuler upacara pengibaran bendera di pagi hari.     

Sebelum dia bisa berbicara, seorang anak laki-laki berteriak, "Wanita tercantik dari departemen jurnalisme datang!"     

Su Wanwan terdiam.     

Sialan, baru beberapa hari sejak Su Wanwan terpilih, dan popularitasnya sekarang sudah sangat tinggi?     

Kemudian sebuah suara yang dikenalnya terdengar, "Adik kelas, adik kelas, ke sini!"     

Kerumunan tadi langsung berpencar hanya untuk melihat mobil sport Maserati merah yang diparkir di tepi lapangan, dan Ye Qitian bersandar di samping mobil, dan dia terlihat sangat angkuh dan menarik perhatian di sekitarnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.